Jumat, Mei 10, 2024
BerandaBisnisBI Naikkan Suku Bunga, Rupiah Melemah ke Rp16.187

BI Naikkan Suku Bunga, Rupiah Melemah ke Rp16.187

- Advertisement -

Pelemahan Rupiah Pasca Kenaikan Suku Bunga BI

Jakarta – Pada penutupan perdagangan hari Kamis (25/4/2024), nilai tukar rupiah merosot 32 poin ke level Rp16.187 per dolar AS. Penurunan ini terjadi menyusul keputusan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,75%.

Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi menjelaskan bahwa pelemahan rupiah dipicu oleh menguatnya indeks dolar AS. Greenback terus mendekati level tertinggi lima bulan yang dicapai minggu lalu, karena pelaku pasar mengabaikan ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh Federal Reserve (Fed).

“Data ekonomi yang akan dirilis minggu ini akan memberikan indikasi lebih lanjut tentang arah suku bunga,” kata Ibrahim dalam risetnya. “Produk domestik bruto (PDB) AS kuartal pertama yang akan diumumkan pada hari Kamis diperkirakan menunjukkan kesehatan ekonomi terbesar dunia di awal tahun 2024.”

Ibrahim juga menyoroti data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) yang akan dirilis pada hari Jumat. Data ini, yang merupakan ukuran inflasi pilihan Fed, diperkirakan akan berdampak signifikan karena terkait langsung dengan prospek bank sentral mengenai suku bunga.

Selain faktor eksternal, sentimen domestik juga berkontribusi terhadap pelemahan rupiah. Perubahan arah kebijakan moneter AS dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa telah meningkatkan risiko dan ketidakpastian ekonomi global.

Tingginya inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang kuat di AS memicu ekspektasi penurunan suku bunga Fed Funds Rate (FFR) yang lebih kecil dan lebih lama. Hal ini mendorong investor global mengalihkan portofolionya ke aset yang lebih aman, seperti dolar AS dan emas. Arus keluar modal yang dihasilkan semakin memperlemah nilai tukar di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Di tengah pelemahan rupiah, BI bertekad untuk menjaga stabilitas moneter dan keuangan. Selain menaikkan suku bunga, bank sentral juga memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait lainnya untuk mengelola dampak inflasi dan menjaga pertumbuhan ekonomi.

- Advertisement -

Pelaku pasar kini menanti pengumuman kebijakan moneter terbaru dari BoJ (Bank of Japan) pada hari Jumat. Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah, namun pelaku pasar tetap waspada terhadap sinyal hawkish yang dapat mendorong kenaikan prospek inflasi dan rencana kenaikan suku bunga lebih lanjut pada tahun ini.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular