Senin, Mei 20, 2024
BerandaInternasionalManuver Militer Filipina-AS Tingkatkan Keamanan di Laut China Selatan

Manuver Militer Filipina-AS Tingkatkan Keamanan di Laut China Selatan

- Advertisement -

Filipina dan Amerika Perkuat Pertahanan Bersama di Laut China Selatan

Di tengah meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan, Filipina dan Amerika Serikat telah menggelar latihan militer gabungan besar-besaran untuk menangkal potensi invasi. Latihan perang bertajuk “Balikatan” ini melibatkan ribuan tentara, manuver udara, laut, dan darat, serta penembakan rudal dan artileri.

Latihan gabungan tersebut dilangsungkan di pantai utara Filipina pada hari Senin (6/5), beberapa hari setelah Manila melayangkan protes keras terhadap manuver kapal-kapal Penjaga Pantai China di perairan regional. Ketegangan semakin meningkat karena aktivitas China di sekitar perairan dangkal Laut China Selatan yang diklaim oleh Manila, serta peningkatan aktivitas udara dan laut Beijing di sekitar Taiwan.

Di medan latihan, ribuan tentara AS dan Filipina berpartisipasi dalam simulasi serangan, menembakkan lebih dari 50 peluru howitzer 155 mm ke sasaran terapung beberapa kilometer di lepas pantai. Tentara Filipina kemudian menembakkan rentetan roket, diikuti oleh pasukan kedua negara yang menggunakan senapan mesin, rudal Javelin, dan lebih banyak peluru artileri.

Komandan Pasukan Ekspedisi Marinir Pertama AS, Letnan Jenderal Michael Cederholm, menegaskan bahwa tujuan latihan ini adalah untuk “mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk” dan “mengamankan medan maritim utama”.

“Ini dirancang untuk mengusir invasi,” kata Cederholm kepada wartawan di lokasi latihan.

Sementara itu, Direktur latihan militer Filipina, Mayor Jenderal Marvin Licudine, menekankan pentingnya melatih diri di wilayah sendiri.

“Sisi barat laut kami lebih terbuka. Karena permasalahan regional yang kita hadapi… kita harus sudah berlatih dan mengorientasikan diri di wilayah kita sendiri,” kata Licudine.

- Advertisement -

Latihan Balikatan, yang berarti “bahu-membahu”, merupakan latihan tahunan yang melibatkan lebih dari 16.700 pasukan dari kedua negara. Latihan ini menjadi manifestasi dari aliansi kuat antara Filipina dan Amerika Serikat, yang berkomitmen untuk menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan Asia-Pasifik.

China mengklaim sebagian besar wilayah Laut China Selatan, meskipun Pengadilan Arbitrase Internasional pada tahun 2016 menyatakan bahwa klaim Beijing tidak memiliki dasar hukum. China telah membangun pangkalan militer, mengerahkan kapal-kapal angkatan laut, dan memiliterisasi perairan dengan ratusan kapal penjaga pantai.

Sebelumnya, Filipina menuduh Penjaga Pantai China telah merusak kapal Penjaga Pantai Filipina dan kapal pemerintah lainnya dalam insiden penggunaan meriam air di sekitar Scarborough Shoal, yang dikuasai Beijing di Laut China Selatan.

Latihan militer gabungan ini menunjukkan kesiapan Filipina dan Amerika Serikat untuk menghadapi potensi agresi dari China dan memastikan keamanan di kawasan yang disengketakan. Latihan ini juga memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara, yang memainkan peran penting dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular