Kekerasan Melanda Nigeria, Geng Kriminal Tewaskan 25 Orang di 4 Desa
Di tengah operasi militer yang sedang berlangsung, geng kriminal bersenjata telah melancarkan serangan brutal di empat desa di Negara Bagian Katsina, Nigeria barat laut, menewaskan sedikitnya 25 orang.
Nasiru Babangida, komisaris keamanan dalam negeri negara bagian, mengonfirmasi tragedi tersebut, mencatat bahwa 19 korban ditemukan di desa Unguwar Sarki saja. Selain korban jiwa, banyak warga yang terluka dan beberapa lainnya diculik oleh para penjahat.
Menurut laporan, serangan pada Kamis (2/5/2024) dilakukan sebagai pembalasan atas operasi militer baru-baru ini terhadap kamp-kamp geng di daerah tersebut. Babangida menjelaskan bahwa para bandit telah mengalami kerugian yang signifikan dalam serangan udara.
Wilayah barat laut Nigeria telah lama dilanda geng bersenjata yang melakukan penculikan massal dan perampokan untuk mendapatkan uang tebusan. Akibatnya, banyak komunitas telah membentuk milisi main hakim sendiri untuk melawan para penjahat karena kurangnya kehadiran negara di daerah terpencil.
Namun, bentrokan antara geng dan pasukan main hakim sendiri telah mengarah pada siklus pembunuhan dan pembalasan dendam yang tak berkesudahan. Dalam serangan terbaru, para bandit diduga menargetkan warga sipil yang berusaha melawan mereka.
Pemerintah Nigeria telah mengerahkan pasukan keamanan untuk mengatasi kekerasan yang meningkat, tetapi operasi sejauh ini belum berhasil memberantas geng-geng tersebut. Kekhawatiran juga muncul atas kemungkinan aliansi antara geng-geng ini dengan kelompok jihad yang telah melancarkan pemberontakan bersenjata di timur laut negara itu selama bertahun-tahun.
Geng-geng kriminal yang beroperasi di barat laut Nigeria tidak memiliki kecenderungan ideologis dan terutama dimotivasi oleh keuntungan finansial. Namun, ada kekhawatiran bahwa mereka mungkin mulai bersekutu dengan kelompok ekstremis, yang dapat meningkatkan kompleksitas dan intensitas konflik.
Warga sipil di Negara Bagian Katsina dan daerah sekitarnya hidup dalam ketakutan terus-menerus akan serangan dan penculikan. Serangan terbaru ini merupakan pengingat suram akan ketidakstabilan yang melanda wilayah tersebut dan kebutuhan mendesak untuk mengatasi akar penyebab kekerasan.
Pemerintah Nigeria menghadapi tekanan untuk mengambil tindakan tegas terhadap geng-geng kriminal dan mengembalikan ketertiban di kawasan barat laut. Operasi militer yang sedang berlangsung tampaknya berdampak terbatas, dan pendekatan yang lebih komprehensif, yang mencakup pembangunan ekonomi dan dialog dengan masyarakat setempat, sangat dibutuhkan.
Ketidakstabilan yang sedang berlangsung telah menghambat pembangunan di wilayah tersebut dan mengganggu kehidupan masyarakat biasa. Warga Nigeria menuntut pertanggungjawaban dan solusi yang efektif untuk krisis yang terus-menerus ini.
