Jumat, Mei 10, 2024
BerandaOtomotifBahayanya Ganti Kursi Belakang Dengan Kasur: Peringatan Penting Bagi Pemudik

Bahayanya Ganti Kursi Belakang Dengan Kasur: Peringatan Penting Bagi Pemudik

- Advertisement -

Suratsuara.com – Musim mudik merupakan waktu yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang untuk berkumpul dengan keluarga dan kerabat di kampung halaman. Namun, di balik kegembiraan tersebut, terdapat sejumlah risiko yang perlu dipertimbangkan dengan serius, terutama berkaitan dengan keselamatan dalam perjalanan. Salah satu tren yang cukup mengkhawatirkan dalam beberapa tahun terakhir adalah penggunaan kasur sebagai pengganti kursi belakang dalam kendaraan saat mudik.

Praktik ini mungkin terdengar nyeleneh, namun sayangnya tidak jarang terjadi, terutama di antara pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum dengan kapasitas penuh. Meskipun terlihat nyaman dan menggairahkan, mengganti kursi belakang dengan kasur memiliki risiko serius yang tidak boleh diabaikan.

Salah satu bahaya utama dari penggunaan kasur sebagai kursi adalah terkait dengan keselamatan dalam berkendara. Kasur tidak dirancang untuk digunakan di dalam kendaraan, sehingga tidak menyediakan perlindungan yang cukup dalam kejadian tabrakan atau kecelakaan. Ketika kendaraan mengalami benturan, kasur tidak dapat menahan tubuh dengan baik seperti kursi mobil yang dirancang khusus untuk itu. Ini dapat menyebabkan cedera serius pada penumpang, bahkan dalam kecelakaan yang terlihat remeh.

Selain itu, penggunaan kasur sebagai kursi belakang juga dapat meningkatkan risiko kebakaran atau insiden lainnya. Material kasur umumnya mudah terbakar dan tidak tahan terhadap panas ekstrem, sehingga dapat menjadi bahaya potensial jika terjadi kebakaran di dalam kendaraan. Begitu pula dengan kemungkinan terjadinya insiden lain seperti kebocoran bahan bakar atau korsleting listrik, kasur tidak menyediakan perlindungan yang cukup bagi penumpang.

Tidak hanya berdampak pada keselamatan, penggunaan kasur sebagai kursi belakang juga dapat melanggar aturan lalu lintas dan peraturan keselamatan jalan raya. Banyak negara memiliki peraturan yang menetapkan standar keselamatan minimum untuk kendaraan, termasuk kursi yang dirancang khusus untuk menahan penumpang dengan aman selama perjalanan. Mengganti kursi mobil dengan kasur dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap peraturan tersebut, yang dapat mengakibatkan denda atau sanksi lainnya bagi pengemudi.

Untuk menghindari risiko yang tidak perlu, sangat disarankan bagi semua pemudik untuk menggunakan kursi mobil yang sesuai dengan standar keselamatan. Ini termasuk memastikan bahwa kursi belakang kendaraan dilengkapi dengan sabuk pengaman yang berfungsi dengan baik, serta memastikan bahwa penumpang duduk dengan benar dan aman selama perjalanan.

Jika kapasitas kendaraan tidak mencukupi untuk menampung semua penumpang dengan kursi mobil yang ada, lebih baik untuk mencari alternatif yang aman dan legal. Misalnya, menggunakan kendaraan tambahan atau mengatur jadwal perjalanan yang sesuai untuk menghindari kelebihan penumpang dalam satu perjalanan.

Dalam menjalani tradisi mudik, keselamatan harus tetap menjadi prioritas utama bagi semua pemudik. Mengganti kursi belakang dengan kasur mungkin terdengar menarik, namun risikonya jauh lebih besar dari manfaatnya. Dengan mematuhi aturan keselamatan jalan raya dan menggunakan kursi mobil yang sesuai, kita dapat memastikan perjalanan mudik berjalan lancar dan aman bagi semua orang yang terlibat.

- Advertisement -

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengimbaupara pemudik untuk tidak mengubah kondisi bagian dalam mobil menjadi tempat istirahat untuk alasan kenyamanan. Terlbih dengan cara mencopot kursi baris kedua dan ketiga lalu menggantinya dengan kasur.

“Nyamannya memang dapat. Tapi, amannya tidak akan dapat,” kata Sony seperti dikutip dari Antara, Selasa (9/4/2024).

Diketahui banyak pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, mengakali kenyamanan selama berkendara ke kampung halaman pada musim mudik Lebaran dengan mengubah kondisi dalam dengan kasur yang elastis.

Menurut dia, pemudik dengan kendaraan pribadi bisa menggunakan alat tambahan tersebut dengan kondisi tertentu yang dianggap tidak memberikan bahaya kepada penumpang dan juga pengemudi lainnya saat perjalanan mudik.

- Advertisement -

“Silakan gelar kasur tetapi kondisi kendaraan lagi berhenti seperti di Rest Area. Tidak boleh digelar saat mobil sudah bergerak,”ujar dia.

Hal itu dikarenakan ketika kendaraan sudah mulai bergerak, keseimbangan kendaraan akan menjadi terganggu. Sehingga, para penumpang yang berada di atas kasur tersebut akan tergoncang terlebih ketika menemui jalan berlubang.

Sehingga, menurut dia kebiasaan buruk selama perjalanan jauh dengan mengubah kondisi dalam mobil tidak dapat di toleransi. Mengubah kondisi dalam mobil justru akan memberikan dampak yang buruk untuk penumpang gitu sendiri dan juga pengguna jalan lainnya.

“Jadi semua penumpang wajib pakai safetybelt dan posisi duduk. Jangankan gelar kasur dan tiduran, duduk tidak pakai safetybelt saja bahaya banget,” tutup dia.

Bagi yang meninggalkan mobil di dalam rumah, harus ada beberapa persiapan yang dilakukan. Agar nantinya saat mobil akan digunakan kembali saat kembali dari mudik, tidak terjadi masalah dan justru bikin repot pemilik.

Ada potensi masalah seperti kemalingan, aki soak, kemasukan hewan liar, dan lainnya. Lantas, apa saja yang harus disiapkan supayakendaraanaman di rumah saat ditinggal mudik, berikut tipsnya dari laman resmi Toyota:

Cuci bersih bagian luar mobil dari atap hingga kolong dan pastikan tidak ada kotoran tertinggal. Pastikan pula bodi dan kaca mobil kering untuk mencegah water spot.

Cek bagian-bagian tersembunyi seperti celah gril, tutup tangki bensin, dan hendel pintu yang biasanya menjadi tempat sembunyi air.

Lanjutkan bersih-bersih ke bagian dalam mobil. Anda bisa menggunakanvacum cleaneruntuk membersihkan debu, terutama bagian kolong kabin. Keluarkan karpet dan cuci hingga bersih, pastikan kering supaya tidak meninggalkan bau.

Sembari itu, keluarkan barang pribadi seperti surat-surat mobil, kartu etol, kacamata, power bank, dan barang berharga lainnya untuk menghindari masalah seperti kemalingan atau kebakaran.

Ada beberapa alasan sebaiknya mobil di simpan di dalam garasi tertutup. Mobil dapat terhindar dari paparan sinar matahari dan hujan yang membuat cat memudar, serta mengurangi potensi kemalingan.

Ada pula kemungkinan mobil dinaiki atau dimasuki hewan liar yang dapat merusak dan mengotori mobil.

Lokasi parkir mobil yang lembap merupakan tempat yang pas untuk bersarang hewan liar. Padahal, tikus sanggup menggigit kabel mobil, kecoa dan semut bikin kabin kotor, dan cakar kucing bisa membuat bodi mobil baret.

Periksa seluruh celah seperti jendela, pintu, dan lubang-lubang di kolong mobil tertutup rapat untuk mencegah hewan liar masuk.

Pencegahan paling mudah adalah dengan meletakkan bahan pengusir hewan di sekitar mobil.

Tekanan udara ban mobil yang berdiam di rumah akan berkurang lebih cepat ketimbang ban yang dipakai mobilitas setiap hari.

Anda dapat mengisinya sedikit lebih tinggi dari rekomendasi pabrikan, misalnya sekitar 5 psi, supaya tekanan ban tidak cepat berkurang bahkan sampai habis total.

Tidak perlu mengoperasikan rem parkir atau rem tangan karena ada kasus kampas rem menempel kuat ke bagian dalam teromol rem dan sulit lepas karena mobil parkir terlalu lama. Gunakan wheel chock atau wheel stopper sebagai pengganjal ban mobil yang dapat dibeli di marketplace.

Tidak perlu melepaskan kabel yang menuju aki mobil jika mudik kurang dari 1 minggu. Untuk mempertahankan kapasitas aki, jalankan mobil sekitar 30 menit sebelum ditinggalkan di rumah.

Pastikan seluruh perangkat sudah dimatikan ketika kunci kontak dicabut sehingga tidak menghabiskan daya aki.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular