Produsen Otomotif Terkemuka Terpaksa Ganti Nama Model Kendaraan Sebelum Peluncuran
Dalam dunia otomotif, penamaan model kendaraan merupakan aspek krusial yang melibatkan banyak pertimbangan. Namun, beberapa produsen ternama terpaksa mengubah nama model mereka sebelum peluncuran karena berbagai alasan, seperti tuntutan hukum atau kepekaan budaya. Berikut adalah beberapa kisah perubahan nama yang pernah terjadi dalam dunia otomotif:
Porsche 911: Perselisihan dengan Peugeot
Porsche awalnya berniat memberi nama model ikoniknya “901” pada tahun 1963. Namun, produsen otomotif Prancis, Peugeot, merasa keberatan karena merek dagang “0” sudah menjadi milik mereka. Alhasil, Porsche terpaksa mengganti nama modelnya menjadi “911”, meskipun 82 unit pertama telah diproduksi dengan nama “901”.
Aston Martin GT12: Sengketa dengan Porsche
Aston Martin awalnya menamakan model supercar mereka “Vantage GT3” pada tahun 2015. Namun, Porsche menggugat Aston Martin karena nama “GT3” sudah mereka gunakan sejak tahun 1999. Aston Martin akhirnya harus mengalah dan mengganti nama modelnya menjadi “GT12”.
Alfa Romeo Junior: Kecaman dari Pemerintah Italia
Alfa Romeo bermaksud menamai model baru mereka “Milano” pada tahun 1976. Namun, pemerintah Italia melarang penggunaan nama tersebut karena dianggap tidak patriotik. Mobil itu hanya diproduksi di Italia dan harus diberi nama yang mencerminkan warisan negara tersebut. Alfa Romeo akhirnya mengganti nama modelnya menjadi “Junior”.
Ford Fokus: Penggantian Escort yang Mendadak
Pada Geneva Motor Show tahun 1998, Ford berencana meluncurkan model baru bernama “Escort”. Namun, pada menit-menit terakhir, mereka memutuskan untuk mengganti nama itu menjadi “Fokus”. Alasannya adalah Ford merasa mobil baru mereka terlalu inovatif dan bergaya untuk menggunakan nama model lama.
Volvo S40: Perselisihan dengan Audi
Volvo berencana menamai sedan kompak mereka “S4” pada tahun 1995. Namun, Audi keberatan karena mereka telah menggunakan nama “S4” untuk sedan dan wagon populer mereka. Volvo menyiasati masalah ini dengan menambahkan angka nol, sehingga nama modelnya menjadi “S40”.
Audi S6: Dampak Perubahan Nama A6
Pada tahun 1994, Audi mengganti nama sedan “100” menjadi “A6”. Akibatnya, Audi S4, yang didasarkan pada A6, juga harus berganti nama menjadi “S6”. Nama “S4” kemudian digunakan untuk model yang lebih kecil, yakni A4.
Fiat Panda: Pengaruh dari Renault
Fiat awalnya bermaksud menamai mobil kecil mereka “Gingo” pada tahun 2003. Namun, nama tersebut memiliki kemiripan dengan “Twingo” milik rival mereka, Renault. Fiat akhirnya mengubah nama modelnya menjadi “Panda”.
Ford GT: Penghapusan Angka “40”
Ford meluncurkan versi modern dari mobil balap GT40 pada tahun 2005. Namun, mereka memutuskan untuk mengganti nama model menjadi “Ford GT” karena ingin lebih menekankan pada identitasnya sebagai mobil sport dibanding mobil balap.
Buick Allure: Kesalahpahaman Budaya
Pada tahun 2004, Buick memperkenalkan mobil bernama “Lacrosse” di Amerika Serikat dan Tiongkok. Namun, di Kanada, mobil tersebut diberi nama “Allure” karena frasa “faire la crosse” (membuat salib) dalam bahasa Prancis Kanada dapat diartikan sebagai tindakan masturbasi.
Ferrari Daytona: Kemenangan yang Terus Diingat
Pada tahun 1967, Ferrari meraih kemenangan 1-2-3 di Daytona 24 Hours. Untuk menghormati kemenangan tersebut, Ferrari mengubah nama model “365 GTB/4” menjadi “Daytona”. Nama ini kemudian digunakan untuk model spesial berbasis LaFerrari pada tahun 2023.
Perubahan nama model kendaraan ini menunjukkan bahwa produsen otomotif harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk hak merek dagang, sensitivitas budaya, dan persepsi pelanggan. Penggantian nama dapat menimbulkan biaya tambahan dan potensi kebingungan, tetapi juga dapat memperkuat identitas merek dan memastikan kesuksesan komersial dalam jangka panjang.
