Minggu, Mei 19, 2024
BerandaNewsDampak Perang terhadap Inflasi dan Ancaman Bagi Ekonomi Indonesia

Dampak Perang terhadap Inflasi dan Ancaman Bagi Ekonomi Indonesia

- Advertisement -

Lonjakan Inflasi Mengintai Indonesia Akibat Ketidakpastian Global

Jakarta – Indonesia perlu mewaspadai potensi lonjakan inflasi akibat ketidakpastian global, kata ekonom Core Indonesia, Yusuf Rendy Manilet.

Tensi ketegangan geopolitik yang berkelanjutan di Timur Tengah diperkirakan akan mendorong peningkatan harga minyak mentah dunia di atas asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sehingga Pemerintah berpotensi melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan subsidi.

Kenaikan harga BBM yang berkaitan dengan berbagai sektor industri akan berdampak pada peningkatan inflasi. Kondisi ini juga akan menggerus daya beli masyarakat.

Dampak Gejolak Global pada Inflasi Indonesia

Manilet menjelaskan, gejolak global dapat berdampak signifikan terhadap inflasi Indonesia melalui beberapa jalur.

Pertama, harga minyak mentah yang lebih tinggi akan menaikkan biaya produksi dan transportasi di dalam negeri. Hal ini akan tercermin pada harga jual barang dan jasa, sehingga mendorong inflasi.

Kedua, ketidakpastian global dapat mengganggu rantai pasokan global, sehingga mengakibatkan kelangkaan barang dan kenaikan harga. Kondisi ini juga dapat memicu inflasi.

- Advertisement -

Ketiga, penurunan kinerja ekonomi global dapat mengurangi permintaan ekspor Indonesia. Hal ini akan berdampak negatif pada pendapatan ekspor dan nilai tukar rupiah, yang pada akhirnya dapat memicu inflasi.

Selain itu, ketidakpastian global juga dapat menyebabkan aliran modal keluar dari Indonesia, sehingga memberikan tekanan pada nilai tukar rupiah dan berkontribusi pada kenaikan inflasi.

Kebijakan Pemerintah

Untuk mengantisipasi lonjakan inflasi, Manilet menyarankan Pemerintah untuk mengambil langkah-langkah berikut:

- Advertisement -

* Memantau dengan cermat perkembangan harga minyak mentah dan dampaknya terhadap ekonomi.
* Menyiapkan program bantuan sosial dan subsidi bagi masyarakat yang terkena dampak kenaikan harga BBM.
* Memperkuat koordinasi dengan Bank Indonesia untuk mengelola volatilitas nilai tukar rupiah.
* Mempercepat pembangunan infrastruktur dan investasi dalam negeri untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
* Meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada impor.

Potensi Dampak pada Ekonomi

Lonjakan inflasi dapat memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap ekonomi Indonesia. Inflasi yang tinggi dapat mengikis nilai tabungan dan investasi, melemahkan daya beli masyarakat, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.

Oleh karena itu, Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah proaktif untuk mencegah lonjakan inflasi yang dapat merusak pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi.

Bank Indonesia juga telah mengisyaratkan kemungkinan menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi. Kenaikan suku bunga dapat membantu menstabilkan nilai tukar rupiah dan meredam tekanan inflasi.

Namun, kenaikan suku bunga juga dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi, sehingga diperlukan keseimbangan dalam pengambilan kebijakan.

Pemerintah dan Bank Indonesia perlu bekerja sama secara erat untuk mengelola risiko inflasi dan menjaga kestabilan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular