Kekuatan Paspor Indonesia Terpuruk Dibanding Negara Tetangga, Timor Leste Ungguli
Jakarta – Kekuatan paspor Indonesia kembali tergerus, bahkan tertinggal dari Timor Leste. Berdasarkan Henley Passport Index 2024, Indonesia hanya menempati peringkat ke-66, artinya pemegang paspor Indonesia hanya dapat memasuki 78 negara tanpa visa.
Ironisnya, Timor Leste, yang baru merdeka pada 2002, berada di posisi ke-56, 10 peringkat di atas Indonesia. Pemegang paspor Timor Leste dapat mengunjungi 96 destinasi tanpa memerlukan visa.
“Ini menunjukkan bahwa kekuatan diplomasi Indonesia masih lemah,” ujar seorang pengamat hubungan internasional, Dr. Riza Haryadi. “Negara tetangga seperti Timor Leste yang baru merdeka bisa mengungguli kita.”
Indonesia juga kalah telak dari Malaysia. Negeri Jiran itu menduduki posisi ke-12 dalam daftar paspor terkuat, sangat jauh di atas Indonesia. Penduduk Malaysia dapat mengakses 182 negara tanpa visa, termasuk banyak negara di Eropa.
Di kawasan Asia Tenggara, Singapura menduduki posisi teratas dengan paspor terkuat di dunia. Pemegang paspor Singapura dapat mengunjungi 194 negara tanpa visa, setara dengan Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Spanyol.
“Singapura menunjukkan bahwa kekuatan paspor juga mencerminkan kekuatan ekonomi dan diplomasi mereka,” kata Dr. Haryadi.
Selain Singapura, berikut adalah daftar paspor terkuat di Asia Tenggara:
1. Singapura
2. Malaysia
3. Brunei
4. Timor Leste
5. Thailand
6. Indonesia
7. Filipina
8. Kamboja
9. Vietnam
10. Laos
11. Myanmar
Malaysia, yang berada di posisi ke-12, menunjukkan kesenjangan kekuatan diplomatik yang signifikan dengan Indonesia. Posisi ini juga lebih tinggi dari negara-negara maju seperti Australia (ke-15), Selandia Baru (ke-16), dan Amerika Serikat (ke-27).
“Ini menjadi peringatan bagi Indonesia untuk meningkatkan diplomasi dan memperkuat hubungan dengan negara-negara lain,” ujar Dr. Haryadi.
Selain Timor Leste, Indonesia juga kalah bersaing dengan negara tetangga lainnya seperti Brunei (ke-25) dan Thailand (ke-62). Brunei bahkan dapat memasuki 160 negara tanpa visa, sementara Thailand dapat memasuki 81 negara.
“Kekalahan diplomatik ini berdampak negatif pada reputasi dan daya tarik Indonesia di mata dunia,” kata Dr. Haryadi.
Pemerintah Indonesia perlu segera mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kekuatan paspor. Langkah-langkah tersebut antara lain meningkatkan diplomasi, memperkuat kerja sama dengan negara-negara lain, dan meningkatkan investasi di sektor pariwisata.
“Dengan meningkatkan kekuatan paspor, Indonesia dapat meningkatkan mobilitas warganya, menarik investasi, dan meningkatkan citra positif di dunia internasional,” pungkas Dr. Haryadi.
