Suratsuara.com – Letusan gunung berapi dahsyat kembali terjadi di Islandia. Keadaan darurat telah diumumkan di Islandia selatan.
Menyitir BBC, Senin (18/3/2024), pengumuman itu diundangkan setelah adanya letusan gunung berapi di Semenanjung Reykjanes. Itu adalah letusan keempat sejak bulan Desember.
“Aliran lahar yang kuat mulai merembet pada hari Sabtu malam. Tetapi alirannya mulai lambat dan stabil sejak Minggu pagi,” kata Kantor Meteorologi Islandia (IMO).
Lahar mencapai pertahanan timur di sekitar kota kecil Grindavik yang sebagian besar telah dievakuasi. IMO mengatakan bahwa lahar berada 200 meter dari pipa air di wilayah tersebut.
Pipa distribusi dekat dengan pembangkit listrik Svartsengi, pembangkit listrik tenaga panas bumi yang menyediakan air panas untuk sebagian besar Semenanjung Reykjanes.
Kepala departemen di badan Meteorologi Norwegia mengatakan bahwa mungkin ada konsekuensi yang “berbahaya” jika lahar mencapai laut saat mengalir ke arah selatan.
Dikutip oleh lembaga penyiaran publik Islandia (RUV), Kristin Jonsdottir menjelaskan bahwa “jika lava yang bersifat basa bersentuhan dengan air laut, maka akan menghasilkan asap klorin”.
Kekhawatiran lain adalah bahwa “ledakan kecil” dapat terjadi jika lava menjadi tidak stabil saat berinteraksi dengan air laut. Aktivitas di sekitar retakan yang awalnya sepanjang 3 km kini telah menghilang.
Direktur pertahanan sipil Islandia, VÃdir Reynisson, mengatakan bahwa semua yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan aliran lahar telah dilakukan, dan kekhawatiran terbesarnya adalah dampak terhadap infrastruktur.
“Genangan lava yang berkumpul di dekat pertahanan juga menjadi perhatian,” tambahnya.
Pada hari Minggu, ia mengatakan kepada para wartawan bahwa ada kemungkinan semua jalan menuju Grindavik akan ditutup. Ledakan ini tidak mempengaruhi bandara internasional utama, yang terletak di sebelah barat laut Grindavik.
