Jumat, Mei 17, 2024
BerandaNewsBelajar Dari Kesalahan: Permintaan Maaf Terkait Khotbah Salat Id Yang Memancing Kontroversi

Belajar Dari Kesalahan: Permintaan Maaf Terkait Khotbah Salat Id Yang Memancing Kontroversi

- Advertisement -

Suratsuara.com – Setelah insiden yang memicu kontroversi luas, kini kita menyaksikan langkah penuh pertobatan dari tokoh agama terkemuka, Ustad Untung Cahyono. Permintaan maafnya setelah hebohnya khotbah Salat Id yang menyentuh ranah politik dan pemilu telah menjadi sorotan utama dalam berbagai lapisan masyarakat.

Khotbah yang semestinya menjadi momentum spiritualitas dan kebersamaan umat, malah terperangkap dalam jala-jala politik. Tak mengherankan jika dampaknya merambah luas, memicu reaksi beragam dari berbagai pihak. Namun, apa yang terjadi selanjutnya mengejutkan banyak orang.

Ustad Untung Cahyono, dengan keberanian dan integritas yang patut diacungi jempol, mengambil langkah untuk mengakui kesalahannya. Permintaan maafnya bukanlah sekadar formalitas, tetapi tampak tulus dan mendalam. Dalam permintaan maafnya, beliau menyampaikan rasa menyesal atas kekhilafan yang telah terjadi, mengakui bahwa khotbah tersebut tidak semestinya menjadi platform untuk menyuarakan pandangan politik yang kontroversial.

Langkah ini merupakan contoh nyata dari keberanian untuk bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan. Terlebih lagi, dalam dunia yang seringkali dipenuhi oleh ego dan ketidakmauan untuk mengakui kesalahan, langkah ini memperlihatkan bahwa siapapun, termasuk tokoh publik sekalipun, tidak luput dari kesalahan.

Permintaan maaf ini juga menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Ia mengingatkan bahwa di tengah kebebasan berekspresi, kita juga harus senantiasa menghargai batasan-batasan yang ada, terutama dalam konteks sensitif seperti agama dan politik. Kehadiran tokoh-tokoh agama seharusnya menjadi penyejuk dan pemersatu, bukan menjadi sumber perpecahan dan ketegangan.

Lebih dari sekadar sebuah permintaan maaf, langkah Ustad Untung Cahyono ini dapat menjadi pendorong bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat, terutama di ruang publik. Kita perlu menginternalisasi nilai-nilai kearifan lokal dan menjunjung tinggi toleransi serta keberagaman dalam segala aspek kehidupan.

Dalam kesempatan ini, mari kita bersama-sama merangkul semangat memaafkan dan membangun kembali kebersamaan. Sebab, hanya dengan mengakui kesalahan, meminta maaf, dan berusaha untuk memperbaiki diri, kita dapat menuju pada masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis.

Khatib pada salat Id di Lapangan Tamanan, Banguntapan, Bantul yang viral karena menyampaikan khotbah menyinggung pemilu saat Salat Idul Fitri, Untung Cahyono, menyampaikan permintaan maaf. Untung mengatakan dirinya hanyalah manusia biasa.

- Advertisement -

“Saya pribadi tentu secara tegas, kami manusia biasa untuk lebih dewasa. Supaya kami harus lebih berhati-hati, khususnya ketika berbicara di depan forum, yang bisa jadi memang forumnya itu sangat berbeda. Apalagi jemaah yang besar kan kita nggak tahu persepsi masing-masing,” ucap Untung ditemui wartawan usai pertemuan di Banguntapan, Bantul, dilansir detikJogja pada Sabtu (13/4/2024).

Dia sebelumnya menghadiri pertemuan tertutup dengan Pengurus Hari Besar Islam (PHBI) Tamanan dan stakeholders lainnya. Untung meminta maaf dan tak ingin masalah ini berlanjut.

“Jadi satu karena sudah seperti ini ya supaya tidak berlanjut kami dengan tegas menyatakan memohon maaf apa yang sudah membuat warga menjadi mungkin terganggu dengan pandangan kami,” ujar dia.

Sebelumnya viral di media sosial, ratusan jemaah Salat Id di Tamanan, Bantul meninggalkan lokasi. Dinarasikan dalam video yang beredar, warga bubar karena khotbah berisi politik.

- Advertisement -

Dalam video itu ada juga yang menampilkan khatib tengah berkhotbah dan menyinggung soal kecurangan dalam Pemilu 2024.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular