Sabtu, Mei 4, 2024
BerandaNewsKenaikan Suku Bunga The Fed Berlanjut, Berdampak pada Stabilitas Pasar Keuangan Indonesia

Kenaikan Suku Bunga The Fed Berlanjut, Berdampak pada Stabilitas Pasar Keuangan Indonesia

- Advertisement -

Nasib Pasar Keuangan RI Terombang-ambing Bayang-bayang Suku Bunga Fed

Jakarta – Perkiraan bahwa Federal Reserve (Fed) akan menunda penurunan suku bunga menjadi kabar yang cukup meresahkan bagi pasar keuangan Indonesia. Pasalnya, hal ini dapat berdampak pada arus modal dan kinerja investasi di Tanah Air.

Menurut Direktur Investasi Kisi Asset Management, Arfan Karniody, keputusan Fed untuk menahan suku bunga akan membuat pelaku pasar global cenderung menarik dana mereka dari pasar negara berkembang, termasuk Indonesia. Hal ini dapat menyebabkan pelemahan nilai tukar rupiah dan penurunan harga aset di Indonesia.

“Penundaan penurunan suku bunga Fed ini merupakan sentimen negatif bagi pasar keuangan Indonesia karena dapat memicu arus modal keluar,” ungkap Arfan dalam wawancara eksklusif dengan CNBC Indonesia, Rabu (17/04/2024).

Selain itu, Arfan juga menyoroti dampak negatif terhadap kinerja saham dan obligasi di Indonesia. Dengan suku bunga yang tetap tinggi, perusahaan-perusahaan cenderung lebih konservatif dalam berinvestasi dan ekspansi, yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan laba perusahaan.

“Kondisi pasar saham dan obligasi juga akan terpengaruh secara negatif karena investor mencari aset yang lebih aman dan berimbal hasil lebih tinggi,” papar Arfan.

Penurunan Suku Bunga Masih Jauh

Arfan memproyeksikan bahwa Fed kemungkinan besar tidak akan menurunkan suku bunga hingga tahun depan. Hal ini didasari oleh kekhawatiran The Fed terhadap inflasi yang masih tinggi dan prospek pertumbuhan ekonomi yang lemah.

- Advertisement -

“Kami memperkirakan suku bunga Fed akan tetap tinggi setidaknya hingga paruh kedua tahun 2025,” prediksi Arfan.

Strategi Menghadapi Risiko

Menghadapi ketidakpastian pasar keuangan akibat suku bunga Fed yang tinggi, Arfan menyarankan investor untuk mengambil langkah-langkah strategis. Salah satunya adalah dengan beralih ke instrumen investasi yang lebih defensif seperti obligasi negara dan deposito.

“Obligasi pemerintah dan deposito masih menjadi pilihan yang cukup aman dalam kondisi pasar yang bergejolak,” saran Arfan.

- Advertisement -

Selain itu, Arfan juga menyarankan agar investor mengurangi porsi investasi di pasar saham dan mempertimbangkan diversifikasi ke asset class lain seperti emas dan real estate.

“Diversifikasi sangat penting untuk mengurangi risiko kerugian dalam kondisi pasar yang tidak menentu,” imbuh Arfan.

Pengawasan Ketat OJK

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turut memantau perkembangan pasar keuangan Indonesia di tengah bayang-bayang suku bunga Fed yang tinggi. OJK telah meminta perbankan dan perusahaan sekuritas untuk mewaspadai risiko volatilitas pasar dan mengambil langkah-langkah mitigasi yang diperlukan.

“OJK meminta lembaga keuangan untuk memperkuat ketahanan dan mengelola risiko dengan hati-hati,” tegas Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso.

OJK также усиливает надзор за рынком криптовалют, который также может пострадать от повышения процентных ставок ФРС.

Kesimpulan

Penundaan penurunan suku bunga Fed menjadi tantangan bagi pasar keuangan Indonesia. Pelaku pasar perlu mengantisipasi dampaknya dengan mengambil langkah-langkah strategis dan memperkuat ketahanan. OJK juga akan terus memantau perkembangan pasar dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular