Luhut Tolak Tawaran Menteri, Siap Jadi Penasihat Senior Prabowo-Gibran
Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan kesediaannya menjadi penasihat senior pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka jika ditawarkan. Namun, ia menolak untuk kembali menjabat sebagai menteri.
“Saya mau memberi nasihat karena itu untuk kepentingan negara. Tapi kalau untuk menteri, saya sudah bilang terutama istri saya sudah bilang (untuk) pensiun,” ujar Luhut dalam tayangan YouTube Political Show Podcast CNN Indonesia “Opung Luhut is Back”, Minggu (22/4/2024).
Luhut menjelaskan bahwa ia telah menyiapkan generasi muda yang selama ini menjadi anak buahnya untuk menjadi penerus kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah Pemilu 2024. Ia menyatakan bahwa pemerintah berikutnya, termasuk jika Prabowo menang, dapat memanfaatkan tenaga anak buahnya tersebut.
“Saya juga tahu diri, saya siapkan anak-anak muda di kantor saya yang saya tawarkan, bila nanti ada yang merasa bagus silakan dipakai untuk meneruskan program-program yang ada sekarang ini,” kata Luhut.
Dukungan Luhut kepada pasangan Prabowo-Gibran, menurutnya, murni dilandasi kepentingan nasional. Ia merujuk pada pengalamannya di pemerintahan pusat yang hampir mencapai 12 tahun.
“Saya kan di dalam (pemerintahan) 12 tahun. Jadi kalau orang menuduh Jokowi begini-begini, ngawur itu orang itu. Dia bilang Jokowi, ‘ada yang enggak bisa kerja’, dia yang enggak bisa kerja,” tegas Luhut.
Dalam kesempatan itu, Luhut juga mengungkapkan perbincangannya dengan Jokowi mengenai rencana Presiden RI ke-7 tersebut setelah pemilu. Menurut Luhut, Jokowi mengaku ingin kembali ke kampung halamannya di Kota Solo.
“Terlebih, Jokowi akan mendapatkan rumah pensiun untuk presiden di Kota Solo. Maka ia lebih memilih tinggal di sana ketimbang menetap di Jakarta,” tutur Luhut.
Luhut menyebut Prabowo telah menawarkan berbagai jabatan untuk Jokowi jika terpilih menjadi presiden. Namun, Jokowi menyatakan belum terpikir untuk mengambil jabatan di pemerintahan selanjutnya.
Penolakan Luhut untuk kembali menjadi menteri sekaligus kesediaannya menjadi penasihat senior mengindikasikan bahwa ia ingin memainkan peran di balik layar dalam pemerintahan berikutnya, memberikan arahan dan nasihat berdasarkan pengalamannya yang panjang.
Di sisi lain, keputusan Jokowi untuk kembali ke Solo setelah menjabat presiden selama dua periode menunjukkan keinginan Presiden RI ke-7 tersebut untuk menikmati masa pensiun yang tenang dan damai bersama keluarganya.
