Suratsuara.com – Pemilihan Presiden 2024 di Indonesia telah menjadi sorotan utama publik sejak awal tahun. Namun, satu nama yang seharusnya menjadi bagian dari proses ini namun absen, yakni Hamdan Zoelva, menarik perhatian banyak pihak. Tim AMIN, yang telah menjadi suara bagi sebagian masyarakat terkait isu-isu hukum dan politik, akhirnya mengungkapkan alasan di balik absennya Hamdan Zoelva dalam sidang sengketa Pilpres 2024.
Hamdan Zoelva, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yang dianggap memiliki kredibilitas tinggi dalam hal hukum dan konstitusi, seharusnya menjadi salah satu tokoh yang diharapkan dapat memberikan pandangan yang obyektif dan mendalam terkait sengketa Pilpres 2024. Namun, keputusan untuk tidak melibatkannya dalam sidang sengketa ini mengejutkan banyak pihak.
Menurut pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Tim Advokasi Merah Putih Indonesia (AMIN), alasan utama di balik ketidakhadiran Hamdan Zoelva dalam sidang tersebut adalah kesehatan beliau yang kurang mendukung. Meskipun tidak dijelaskan secara detail mengenai kondisi kesehatan Hamdan Zoelva, namun tim AMIN menegaskan bahwa keputusan ini diambil demi menjaga kesehatan dan kenyamanan beliau.
Penyampaian alasan ini turut mendapat respons dari berbagai pihak. Sebagian besar masyarakat menghargai keputusan tersebut, mengingat pentingnya kesehatan dan kesejahteraan setiap individu, terlebih bagi seorang tokoh yang telah memberikan kontribusi besar dalam bidang hukum seperti Hamdan Zoelva.
Namun, ada juga yang menyayangkan absennya Hamdan Zoelva, mengingat pengalaman dan pengetahuannya yang dianggap sangat dibutuhkan dalam menyikapi sengketa yang terjadi. Beberapa pihak bahkan mengkritik keputusan tim AMIN, menilai bahwa pemerintah seharusnya memberikan perhatian ekstra terhadap keterlibatan tokoh-tokoh senior seperti Hamdan Zoelva demi menjaga integritas dan keadilan dalam proses sengketa Pilpres.
Meskipun demikian, dengan atau tanpa kehadiran Hamdan Zoelva, proses sengketa Pilpres 2024 tetap berlanjut sesuai mekanisme hukum yang telah ditetapkan. Semua pihak diharapkan dapat menjaga sikap profesionalisme dan integritas dalam menghadapi setiap tahap proses hukum ini, demi terwujudnya keadilan dan kebenaran bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sebagai sebuah negara hukum, transparansi dan keadilan harus tetap menjadi pilar utama dalam setiap proses hukum, termasuk dalam penyelesaian sengketa Pilpres yang memiliki dampak besar terhadap arah dan masa depan bangsa. Dengan demikian, harapan semua pihak adalah agar proses ini dapat berlangsung dengan lancar dan menghasilkan keputusan yang bijaksana dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Ketua Tim Hukum Nasional (THN) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Ari Yusuf Amir, membeberkan alasan tak menghadirkan Hamdan Zoelva dalam sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK). Diketahui, Hamdan Zoelva merupakan Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN.
Ari menyinggung persoalan etik. Dia menilai, sebagai mantan ketua MK tak etis jika Hamdan hadir secara langsung membela AMIN dalam sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) 2024 di MK.
“Beliau sebenarnya memiliki izin praktek ber-acara sebagai lawyer (pengacara), tetapi memilih tidak mendampingi AMIN di sidang MK karena menghormati etik,” kata Ari dalam keterangan tertulis, diterima Jumat (29/3/2024).
Adapun Hamdan Zoelva tercatat pernah menjabat ketua MK selama 2 tahun, yakni sejak periode 2013-2015.
Meski begitu, Ari menyatakan Hamdan tetap memberikan masukan, saran dan mempercayakan seluruh proses ihwal sengketa Pilpres kepada THN AMIN. Ini, kata Ari menunjukkan Hamdan sebagai seorang yang menjaga integritas.
“Dengan mempercayakan penuh kepada THN, Pak Hamdan mengirim pesan kepada semua bahwa THN AMIN amat solid dan percaya diri dalam mengungkap berbagai kecurangan di Pilpres 2024,” kata dia.
Lebih lanjut, Ari berharap persidangan di MK akan berjalan lancar. Dia menyebut, THN AMIN bakal berupaya membuka tabir kecurangan Pilpres 2024 ke publik, melalui bukti-bukti konkrit meyakinkan majelis hakim.
“Semoga persidangannya berjalan lancar, hakimnya adil dan bukti-bukti yang disajikan valid sehingga akan mampu membuka mata masyarakat terkait kondisi sebenarnya pelaksanaan Pilpres 2024,” ujar dia.