Kamis, November 7, 2024
BerandaNewsTata Cara Khutbah Idul Fitri Dan Waktu Pelaksanaannya: Panduan Berkesan Bagi Umat...

Tata Cara Khutbah Idul Fitri Dan Waktu Pelaksanaannya: Panduan Berkesan Bagi Umat Muslim

- Advertisement -

Suratsuara.com – Idul Fitri, atau yang lebih dikenal sebagai Hari Raya, adalah salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu bagi umat Muslim di seluruh dunia. Merayakan akhir dari bulan Ramadan yang penuh berkah, Idul Fitri bukan hanya tentang merayakan kesuksesan menunaikan ibadah puasa, tetapi juga merupakan kesempatan untuk mempererat hubungan sosial dan memperkuat ikatan keluarga.

Salah satu tradisi penting yang dilakukan pada Hari Raya adalah pelaksanaan khutbah Idul Fitri. Khutbah ini merupakan suatu bentuk pidato singkat yang disampaikan oleh imam di masjid atau tempat ibadah lainnya. Dalam khutbah ini, biasanya disampaikan pesan-pesan agama, nasihat, serta pembaruan semangat untuk umat Muslim.

Berikut adalah panduan lengkap tentang tata cara pelaksanaan khutbah Idul Fitri dan waktu pelaksanaannya:

1. Persiapan Sebelum Pelaksanaan Khutbah:

Sebelum memulai pelaksanaan khutbah Idul Fitri, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan oleh imam atau orang yang bertanggung jawab:

  • Penyusunan Materi Khutbah: Persiapkan isi khutbah dengan seksama. Pastikan materi yang disampaikan relevan dengan konteks dan kebutuhan jamaah.
  • Membaca Doa: Bacalah doa-doa yang sesuai dengan suasana Idul Fitri dan memohon ampunan serta berkah bagi seluruh umat Muslim.
  • Penyusunan Jumlah Rakaat Sholat: Pastikan jumlah rakaat sholat Idul Fitri yang akan dilaksanakan sesuai dengan tuntunan sunnah.

2. Waktu Pelaksanaan Khutbah:

Khutbah Idul Fitri biasanya dilaksanakan setelah pelaksanaan sholat Id di pagi hari. Waktu pelaksanaan khutbah ini adalah setelah sholat Id dan sebelum pelaksanaan salat dua rakaat yang menjadi bagian dari sholat Idul Fitri.

3. Tata Cara Pelaksanaan Khutbah:

- Advertisement -

Memulai dengan Puji-pujian: Khutbah dimulai dengan memuji Allah SWT dan memuji Nabi Muhammad SAW sebagai utusan terakhir Allah.

  • Membaca Ayat Al-Quran: Bacalah beberapa ayat Al-Quran yang relevan dengan tema khutbah Idul Fitri.
  • Mengingatkan tentang Nilai-nilai Agama: Selama khutbah, imam diharapkan untuk mengingatkan jamaah tentang pentingnya nilai-nilai agama, seperti keikhlasan, ketabahan, dan kepedulian terhadap sesama.
  • Memberikan Nasihat dan Pembaruan Semangat: Berikan nasihat yang bermanfaat bagi jamaah untuk meningkatkan kualitas spiritual dan moral mereka. Selain itu, bangkitkan semangat untuk menjalani kehidupan beragama dengan lebih baik setelah menyelesaikan bulan Ramadan.
  • Doa dan Penutup: Akhiri khutbah dengan doa untuk keselamatan, keberkahan, dan kemakmuran bagi seluruh umat Muslim. Pastikan juga untuk menyampaikan salam dan mengucapkan Idul Fitri kepada seluruh jamaah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), khotbah adalah pidato yang menguraikan ajaran agama, dengan materi khotbah disampaikan oleh pengkhotbah. Dalam salat Idul Fitri, hukum khutbah adalah sunah.

Lalu, bagaimana tata cara khutbah Idul Fitri? Kapan khutbah Idul Fitri dilaksanakan? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Dilansir situs NU Online, pelaksanaan khutbah id (Idul Fitri dan Idul Adha) sama seperti khutbah pada salat Jumat, hanya saja ada beberapa tambahan teknis. Berikut adalah tata cara khutbah Idul Fitri.

- Advertisement -

1. Rukun khutbah pada shalat id tidak berbeda dari rukun khutbah pada salat Jumat, yaitu memuji Allah SWT, membaca shalawat, berwasiat tentang takwa, membaca ayat Al-Qur’an pada salah satu khutbah, serta mendoakan kaum Muslimin pada khutbah kedua.

2. Khutbah disampaikan sebanyak dua kali, di antara kedua khutbah tersebut khatib dianjurkan duduk (bagi yang mampu berdiri). Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah berikut ini.

Sunnahnya imam menyampaikan dua khotbah pada dua Idul Fitri, memisahkannya dengan duduk.

Yaitu, “Sunnah seorang Imam berdakwah dua kali pada saat shalat Idul Fitri (Idul Fitri dan Idul Adha), dan memisahkan kedua khutbahnya dengan duduk.” (HR Ash-Syafi’i)

3. Pada khutbah pertama, khatib disunnahkan untuk memulainya dengan membaca takbir sebanyak sembilan kali, sementara pada khutbah kedua membukanya dengan takbir sebanyak tujuh kali. 4. Jamaah diperintahkan untuk tetap tenang dan mendengarkan dengan seksama saat khutbah berlangsung.

Khutbah dilaksanakan setelah salat Idul Fitri. Jadi, setelah shalat id, para jamaah disunahkan untuk tidak langsung bubar terlebih dahulu, tetapi tetap duduk dan mendengarkan khutbah. Salah satu dalil yang menjadi dasar anjuran pelaksanaan khutbah Idul Fitri adalah hadits Ibnu Abbas berikut,

Saya menyaksikan Idul Fitri bersama Nabi SAW, Abu Bakar, Umar, dan Utsman radhiyallahu ‘anhu, Mereka semua berdoa sebelum khutbah.

Artinya, “Saya menunaikan shalat Ied bersama Rasulullah, Abu Bakar, Umar, dan Utsman ra. Mereka semua berdoa sebelum khotbah.” (Muttafaq ‘alaih).

Dalam hadits lain juga disebutkan,

Nabi Muhammad SAW berdiri di hari Idul Fitri dan berdoa. Beliau mengawali doa sebelum khutbah, kemudian beliau menyampaikan pidato di depan masyarakat. Setelah selesai, Nabi Muhammad SAW. doa dan kedamaian, selesai. Ketika dia turun dan mendatangi para wanita dan mengingatkan mereka, dia bersandar pada tangan Bilal, dan Bilal membentangkan pakaiannya untuk memberi sedekah kepada para wanita…

Artinya, “Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW berdiri pada hari Idul Fitri, lalu memulai shalatnya, lalu menyampaikan khutbah. Setelah selesai khutbah, beliau turun dan mendatangi perkumpulan para wanita dan mengajari mereka tentang zakat sambil bersandar pada tangan Bilal. Sementara Bilal membentangkan kainnya, para wanita menaruh sedekah pada kain tersebut… (HR Bukhari)

Dua hadits di atas menjelaskan bahwa dianjurkan untuk melaksanakan khutbah Idul Fitri setelah selesai shalat id dua rakaat.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular