Senin, Mei 20, 2024
BerandaPolitikHasto Klaim Gerindra 'Ditempatkan' Nomor 3, Habiburokhman Keheranan

Hasto Klaim Gerindra ‘Ditempatkan’ Nomor 3, Habiburokhman Keheranan

- Advertisement -

Suratsuara.com – Dalam dunia politik Indonesia, pernyataan dan klaim sering kali menjadi bahan pembicaraan yang hangat di kalangan masyarakat. Belakangan ini, pernyataan yang dilontarkan oleh Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), mengenai peringkat partainya di tengah arus politik tanah air telah menarik perhatian publik. Klaim tersebut memunculkan berbagai reaksi, termasuk keheranan dari pihak lain, salah satunya adalah Habiburokhman.

Pernyataan yang diutarakan oleh Hasto Kristiyanto adalah klaim bahwa partai Gerindra, yang merupakan partai yang didirikan oleh Prabowo Subianto, mantan calon presiden Indonesia, ‘ditempatkan’ di peringkat ketiga dalam konteks popularitas dan kepercayaan masyarakat. Klaim tersebut secara langsung menyoroti posisi Gerindra di ranah politik Indonesia yang kini tengah mengalami dinamika yang cukup intens.

Klaim tersebut memunculkan beragam tanggapan dari berbagai kalangan. Salah satunya adalah reaksi keheranan yang datang dari Habiburokhman, seorang tokoh yang dikenal aktif dalam menyuarakan pendapatnya terkait isu-isu politik dan sosial di Indonesia. Keheranan tersebut muncul karena klaim tersebut terasa tidak sesuai dengan persepsi yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat mengenai posisi Gerindra dalam kancah politik nasional.

Sebagai partai politik yang telah lama hadir dalam panggung politik Indonesia, Gerindra memang memiliki basis massa yang kuat dan juga sejumlah tokoh-tokoh penting di dalamnya. Namun demikian, dinamika politik yang terus berubah serta persaingan yang semakin ketat mempengaruhi posisi setiap partai politik di mata masyarakat. Oleh karena itu, klaim seperti yang diutarakan oleh Hasto Kristiyanto menjadi hal yang menarik untuk disimak lebih lanjut.

Selain itu, keheranan yang dilontarkan oleh Habiburokhman juga menunjukkan bahwa klaim tersebut mungkin tidak didasari oleh data yang jelas atau metodologi yang transparan. Dalam konteks politik yang serba dinamis, klaim semacam ini dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap citra dan posisi suatu partai politik. Oleh karena itu, penting bagi setiap pihak yang mengeluarkan klaim atau pernyataan serupa untuk memberikan dasar yang kuat dan transparan.

Terkait dengan klaim tersebut, perlu adanya klarifikasi lebih lanjut dari pihak terkait, baik dari PDIP maupun Gerindra, untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada masyarakat mengenai posisi sebenarnya dari setiap partai politik dalam ranah politik Indonesia saat ini. Hal ini juga dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua tentang pentingnya kehati-hatian dalam menyikapi klaim-klaim politik yang dapat mempengaruhi pandangan dan sikap kita terhadap suatu partai politik atau pemimpin tertentu.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengklaim mendapatkan informasi bahwa Partai Gerindra memang ‘ditempatkan’ di posisi 3 dalam hasil Pemilu 2024. Partai Gerindra menepis pernyataan Hasto tersebut.

Hal ini berawal dari Hasto menyebut mendapatkan informasi bahwa Gerindra ‘ditempatkan posisi 3’ pada hasil Pemilu 2024. Hasto menuding Gerindra ditempatkan di posisi tersebut berdasarkan ‘arahan kekuasaan’.

- Advertisement -

“Kita dapat info dari teman Gerindra, ketika mereka berjuang untuk Pak Prabowo dan Gibran ternyata ada elemen-elemen di sekitar kekuasaan atas arahan dari pucuk pimpinan tertinggi justru menempatkan Gerindra pada posisi nomor 3,” kata Hasto di kawasan SCBD, Jakarta Pusat, Minggu (7/4).

Menurut Hasto, sesungguhnya Gerindra mendapatkan hasil yang lebih dari Pemilu 2024 yang ditetapkan KPU. Hasto menyinggung soal ambisi kekuasaan.

“Padahal seharusnya berdasarkan exit poll bisa lebih dari itu. Itu mungkin yang disebut Prof Mahfud yang ciptakan ketegangan sebelum pelantikan itu terjadi. Karena ketika kekuasaan dibangun oleh ambisi, itu tak dapat membangun emotional bonding,” ujar Hasto.

Waketum Partai Gerindra, Habiburokhman, menepis pernyataan Hasto tersebut. Menurut Habiburokhman, Hasto terlalu berspekulasi dengan partainya.

- Advertisement -

“Saya nggak tahu siapa teman yang beliau maksud. Tapi sudahlah jangan terlalu banyak spekulasi Pak Hasto. Baiknya kita hormati saja hasil pemilu baik pileg maupun pilpres,” ucap Habiburokhman.

Habiburokhman menganalogikan pernyataan Hasto seperti orang kalah bermain sepakbola namun menyudutkan lapangan. Habiburokhman mengingatkan perbaikan pemilu perlu, namun tak patut atas tuduhan.

“Kata orang Condet, kalau kalah main bola jangan bilang lapangan miring. Kita berani ikut pemilu kan sudah paham situasi dan kondisi, lagi pula kita kan punya Bawaslu. Kasih masukan untuk perbaikan pemilu ke depan boleh-boleh saja, tapi jangan habiskan waktu tuduh curang tanpa bukti,” imbuhnya.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular