Jumat, Mei 3, 2024
BerandaLifestyleSkort: Pilihan Fashion Taylor Swift Yang Memukau Di Coachella

Skort: Pilihan Fashion Taylor Swift Yang Memukau Di Coachella

- Advertisement -

Suratsuara.com – Taylor Swift selalu menjadi ikon fashion yang patut diperhatikan di setiap acara atau festival tempat dia muncul. Belum lama ini, Swift memukau penonton dengan penampilannya di Festival Coachella. Namun, yang membuat banyak orang berbicara adalah pilihan pakaiannya: seorang Taylor Swift mengenakan skort yang mengambil pusat panggung dalam penampilannya.

Tren fashion selalu berubah, tetapi satu hal yang pasti adalah kemampuan Taylor Swift untuk memilih pakaian yang tepat untuk setiap kesempatan. Skort, yang menjadi fokus dalam penampilannya di Coachella, merupakan gabungan antara rok dan celana pendek, menciptakan penampilan yang serba guna dan modis.

Apa Itu Skort?

Skort pertama kali muncul pada tahun 1950-an dan menjadi populer di kalangan atlet dan penari karena kemudahannya dalam bergerak. Skort, yang merupakan singkatan dari “skirt” dan “shorts” (rok dan celana pendek), adalah pilihan yang cerdas bagi mereka yang ingin tampil modis tetapi tetap nyaman dan praktis.

Skort biasanya terbuat dari bahan yang ringan dan fleksibel, seperti katun atau linen, sehingga cocok untuk berbagai aktivitas, mulai dari berjalan-jalan santai hingga berpartisipasi dalam kegiatan luar ruangan yang lebih aktif. Desainnya juga bervariasi, mulai dari yang sederhana hingga yang lebih mewah, memungkinkan pemakainya untuk menyesuaikan penampilannya sesuai dengan preferensi dan suasana acara.

Penampilan Taylor Swift di Coachella

Taylor Swift tahu betul bagaimana membuat pernyataan fashion yang kuat, dan penampilannya di Coachella tidak terkecuali. Mengenakan skort hitam yang dipadukan dengan kaos grafis warna-warni, Swift berhasil menciptakan tampilan yang santai namun tetap stylish.

Dengan memilih skort, Swift menunjukkan kepada penggemarnya bahwa gaya bisa menjadi kombinasi antara kenyamanan dan keanggunan. Penampilannya yang effortlessly chic di festival musik terkenal ini memperkuat popularitas skort sebagai pilihan yang sempurna untuk acara-acara yang membutuhkan keseimbangan antara gaya dan kenyamanan.

- Advertisement -

Tren Fashion dan Pengaruh Taylor Swift

Seperti biasa, penampilan Taylor Swift di Coachella memicu tren fashion baru. Setelah dia memilih untuk mengenakan skort, penjualan skort meningkat pesat, dan banyak penggemar mode yang ingin meniru gayanya. Ini membuktikan kekuatan influensinya dalam industri fashion dan kemampuannya untuk mempengaruhi tren yang sedang berlangsung.

Dengan kata lain, skort bukan hanya sekadar pilihan fashion praktis; mereka juga menjadi simbol gaya yang dipopulerkan oleh selebriti ikonis seperti Taylor Swift. Penampilan Swift di Coachella memberikan inspirasi bagi banyak orang untuk mengeksplorasi dan mengadopsi tren fashion yang sama, menunjukkan betapa kuatnya pengaruhnya dalam dunia mode.

Deretan selebritas papan atas dunia turut menghadiri festival musik dan seni Coachella 2024 di Indio, California. Salah satu yang cukup menarik perhatian adalah Taylor Swift yang datang bersama kekasihnya, Travis Kelce.

- Advertisement -

Outfit pelantun lagu “Blank Space” itu juga mencuri perhatian. Taylor Swift memilih busana yang sederhana dengan pakaian serba hitam yang dilengkapi dengan topi baseball.

Namun, bagian dari outfit Taylor Swift yang paling menarik adalah skort lipit dengan tali pengikat yang dapat disesuaikan dari Halara Breezeful Pleated Buckle Skirt.

Lantas, apa itu skort yang dipakai Taylor Swift saat nonton Coachella tersebut? Simak ulasannya berikut ini.

Apa itu skort?

Shutterstock/Prokopphoto Ilustrasi skort, apa itu skort?

Skortmenjadi salah satu fashion item yang viral di media sosial, TikTok.

Adapun skort merupakan singkatan dari skirt and short, dilansir dari Good Morning America. Dari namanya, kita bisa mengetahui bahwa skort merupakan produk fesyen berupa perpaduan antara skirt (rok) dan short (celana pendek), di mana pemakainya bisa mengenakan keduanya sekaligus dalam satu item.

Melansir dari Cambridge Dictionary, skort merupakan pakaian yang terlihat seperti rok pendek dari depan, namun memiliki celana pendek di balik atau di belakang rok tersebut. Jadi, bagian rok mini ditumpuk di atas celana pendek.

Saat ini, skort merupakan salah satu fashion item yang banyak digemari oleh perempuan. Sebab, skort memberikan kesan feminin bagi si pemakai, namun tetap nyaman digunakan untuk beraktivitas karena dilengkapi dengan celana.

Shutterstock/Maridav Ilustrasi skort, apa itu skort?

Sejarah skort yang kontroversial

Skort merupakan salah satu fashion item yang punya sejarah panjang yang cukup kontroversial. Meskipun identik dengan outfit pemain tenis, namun skort pertama kali muncul pada 1890-an di Amerika sebagai pakaian untuk bersepeda, dilansir dari Atlas Obscura.

Skort pertama sebenarnya disebut sebagai trouser skirts atau rok celana, sebuah nama tepat untuk menggambarkan identitas ganda pakaian tersebut, karena terdiri dari rok dan celana.

Pada 1890-an, teknologi sepeda telah berkembang sedemikian rupa sehingga perempuan pun bisa memakainya untuk mobilitas. Bersamaan dengan kebutuhan pakaian yang memudahkan perempuan mengayuh sepeda, maka tren trouser skirts mulai muncul.

Menariknya, kelahiran trouser skirts dipandang sebagai pernyataan radikalisasi pertama dalam fesyen wanita, sebab dinilai sebagian kalangan sebagai busana yang tidak pantas dengan norma-norma sosial, lantaran perempuan pada era tersebut masih mengenakan busana zaman Victoria.

Kemunculan skort di Wimbledon 1931

Sejarah skort terus berkembang. Turnamen tenis terkemuka, yakni Wimbledon 1931, menjadi momentum kemunculan skort secara terbuka di hadapan publik.

Adalah pemain tenis asal Spanyol, Lili Alvarez muncul di lapangan tenis dengan mengenakan kulot yang dilapisi kain untuk menciptakan ilusi rok.

Pakaian yang diciptakan oleh desainer Italia Elsa Schiaparelli itu, sebelumnya pernah dikenakan pada turnamen French Open, namun debutnya di Wimbledon 1931 mengejutkan publik.

“Beberapa orang mengatakan pakaian itu tidak pantas dan mengejutkan,” kata Keren Ben-Horin, Sejarawan Mode dan Penulis She’s Got Legs: A History of Hemlines and Fashion, dalam Atlas Obscura.

“Tapi, Lili bilang pakaian itu jauh lebih nyaman, karena memudahkannya melebarkan kaki. Meskipun terlihat seperti rok, tetap saja pakaian itu menimbulkan keributan,” imbuh Ben-Horin.

Melansir dari Good Morning America, pakaian yang dikenakan oleh Lili Alvarez pada turnamen Wimbledon 1931 itu, merupakan versi pendek dari trouser skirts yang muncul pada 1890-an di Amerika yang dipakai pengendara sepeda.

“Rok panjang yang terbelah dikenakan oleh para penunggang kuda, pengendara sepeda, dan pendaki gunung pada abad ke-19. Namun, versi pendeknya menjadi terkenal pada 1931 ketika pemain tenis Spanyol Lili Alvarez mulai mengenakan divided skirt (rok yang terbagi) rancangan Elsa Schiaparelli di turnamen,” ujar Sejarawan Mode, Kimberly Chrisman Campbell dalam Good Morning America.

Namun, Chrisman menuturkan pakaian Lili tersebut menuai kontroversi meskipun cukup panjang hingga menutupi lutut dan ia mengenakan stocking.

“Sebab, saat itu hanya pria yang mengenakan celana kecuali di tempat yang paling informal dan privat,” lanjut Chrisman.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular

Recent Comments