Selasa, Mei 21, 2024
BerandaInternasionalHarta Karun yang Hilang: New York Kembalikan Artefak Bersejarah ke Kamboja dan...

Harta Karun yang Hilang: New York Kembalikan Artefak Bersejarah ke Kamboja dan Indonesia

- Advertisement -

Penyelundup Barang Antik Didakwa, New York Mengembalikan Harta Karun Asia Tenggara

Dalam sebuah langkah penting untuk melestarikan warisan budaya, Jaksa Wilayah Manhattan, Alvin Bragg, telah mengumumkan pengembalian sejumlah barang antik berharga ke Kamboja dan Indonesia. Benda-benda tersebut bernilai jutaan dolar dan sebelumnya telah dijarah atau diselundupkan secara ilegal oleh jaringan yang dipimpin oleh pedagang seni India-Amerika, Subhash Kapoor.

Repatriasi Harta Karun

Pada dua upacara repatriasi terpisah, Jaksa Bragg mengembalikan 27 barang antik ke pemerintah Kamboja dan tiga barang antik ke pemerintah Indonesia. Di antara barang-barang tersebut terdapat patung perunggu dewa Hindu Siwa dari Kamboja dan batu relief yang menggambarkan dua tokoh kerajaan Majapahit dari Indonesia.

Barang-barang antik ini memiliki makna budaya dan sejarah yang mendalam bagi negara asalnya. Siwa adalah salah satu dewa utama dalam agama Hindu, dan batu relief Majapahit memberikan wawasan tentang masa keemasan kerajaan tersebut.

Investigasi Ekstensif

Penyelidikan atas jaringan penyelundupan Kapoor, yang diberi nama sandi “Hidden Idol,” telah berlangsung selama lebih dari satu dekade. Kapoor dituduh mengoperasikan skema penyelundupan yang luas di Asia Tenggara, menjual barang-barang yang dicuri melalui galerinya di Manhattan.

Pada tahun 2011, Kapoor ditangkap di Jerman dan diekstradisi ke India. Dia diadili dan dijatuhi hukuman 13 tahun penjara pada tahun 2022. Kapoor membantah tuduhan konspirasi perdagangan seni curian yang diajukan oleh Amerika Serikat.

- Advertisement -

Penyelidikan Berkelanjutan

Meskipun penangkapan Kapoor, Jaksa Bragg menyatakan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memberantas perdagangan barang antik ilegal. Unit Perdagangan Barang Antik, di bawah kepemimpinannya, telah menyita hampir 1.200 barang curian dari lebih dari 25 negara, dengan nilai lebih dari $250 juta.

Pusat Perdagangan Barang Antik

New York City telah menjadi pusat perdagangan seni utama selama berabad-abad. Namun, hal ini juga telah menjadi tujuan bagi penyelundup yang mencari keuntungan dari barang-barang antik yang dicuri.

- Advertisement -

Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah karya seni telah disita dari museum, termasuk Metropolitan Museum of Art, dan dari kolektor swasta. Bragg bertekad untuk terus menyelidiki dan menuntut jaringan penyelundupan yang menargetkan warisan budaya dunia.

Kerja Sama Internasional

Pengembalian barang antik ini merupakan hasil kerja sama antara aparat penegak hukum Amerika Serikat, Kamboja, dan Indonesia. Investigasi dan repatriasi ini menyoroti pentingnya kerja sama internasional dalam memerangi perdagangan barang antik ilegal dan melindungi warisan budaya bersama.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular