Suratsuara.com – Partai Golkar, sebuah kekuatan politik yang kental dengan sejarah dan perjalanan panjangnya dalam peta politik Indonesia, kembali menjadi sorotan publik. Kontroversi muncul setelah pernyataan Hasto Kristiyanto, salah satu tokoh sentral Partai Golkar, yang menuding bahwa kandidatur Bobby Nasution sebagai calon gubernur berpotensi menguntungkan kelompok tertentu yang disebut sebagai “dewa-dewa”. Hal ini menimbulkan gelombang perdebatan dan evaluasi internal di dalam partai tersebut.
Tudingan yang dilontarkan oleh Hasto Kristiyanto terhadap Bobby Nasution, menantang stabilitas internal Partai Golkar. Pernyataan tersebut secara langsung mempertanyakan integritas dan motivasi politik dari seorang yang dianggap sebagai salah satu kader terbaik partai. Namun demikian, respons dari pihak Bobby Nasution sendiri mengklaim bahwa keputusannya untuk maju sebagai calon gubernur merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab politiknya untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
Dalam konteks politik Indonesia yang dinamis, spekulasi dan asumsi sering kali menjadi bagian tak terpisahkan. Namun, penting bagi Partai Golkar untuk menunjukkan kedewasaan politiknya dengan menangani perbedaan pendapat secara internal dengan bijaksana. Kedewasaan ini bukan hanya ditunjukkan dalam penyelesaian perbedaan, tetapi juga dalam menyampaikan pesan kepada publik bahwa partai tersebut tetap solid dan fokus pada agenda kepentingan rakyat.
Perlu diakui bahwa dalam dinamika politik, kepentingan dan strategi politik dapat beragam dan terkadang saling bertentangan. Namun, bagi Partai Golkar yang memiliki sejarah panjang dalam memperjuangkan kepentingan rakyat, mempertahankan kesatuan dan integritas internal merupakan aspek yang tidak bisa diabaikan. Tantangan seperti tudingan yang dilontarkan oleh Hasto Kristiyanto harus dijadikan momentum untuk introspeksi dan memperkuat fondasi moral serta politik partai.
Selain itu, sebagai salah satu partai politik yang memiliki basis massa yang kuat, Partai Golkar juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan contoh dan menginspirasi masyarakat dalam menjaga etika politik yang bersih dan berintegritas. Dalam menghadapi perubahan dinamika politik dan tantangan eksternal, kepercayaan masyarakat terhadap partai politik sangatlah vital.
Dengan demikian, menanggapi tudingan terhadap Bobby Nasution dan menjaga stabilitas internal menjadi ujian bagi Partai Golkar. Sikap bijaksana dan transparansi dalam mengelola perbedaan pendapat serta komitmen terhadap prinsip-prinsip moral dan politik akan menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan menghadapi perjalanan politik yang semakin kompleks di masa depan.
Wali Kota Medan Bobby Nasution bersiap maju dalam kontestasi Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) lewat Partai Golkar. Pencalonan Bobby di Pilgub Sumut dituding Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menguntungkan ‘dewa-dewa’.
Bobby sudah menyatakan bakal maju dalam Pilgub Sumut lewat Partai Golkar. Namun, menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mengaku tak hanya dirinya saja yang menjadi kandidat cagub dari Golkar.
“Kan untuk semuanya ada di sini, dari Sumatra Utara saya rasa kan untuk calon gubernur dari Sumut kan nggak cuma saya sendiri,” kata Bobby pada wartawan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Sabtu (6/4).
Bobby mengatakan dirinya dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah yang akan menjadi kandidat calon gubernur dari Partai Golkar di Sumatra Utara.
“Yang dari Golkar yang saya lihat ada 2 ya, Bang Ijeck (Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah) sama saya yang diundang,” ungkapnya.
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto juga sudah angkat bicara terkait informasi Bobby Nasution bakal maju dalam Pilgub Sumut. Airlangga membenarkan Bobby bakal maju sebagai cagub Sumut lewat Partai Golkar.
“Sumut tentu kemarin Mas Bobby hadir, tentu sudah diberikan surat penugasan juga,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Hote Le Meridien, Jakarta Pusat, Minggu (7/4).
Airlangga menuturkan, partai Golkar juga telah memberikan surat penugasan kepada Ketua DPD Golkar Sumatera Utara, Musa Rajekhsah untuk mendampingi Bobby dalam pilkada nantinya.
“Di sana juga diberikan surat kepada Wakil Gubernur sekaligus Ketua DPD Sumut yaitu Saudara Musa Rajekhsah,” ucapnya.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyoroti supremasi hukum di Indonesia yang dianggap sebagai supremasi kekuasaan satu pihak. Ia kemudian menyinggung Bobby Nasution yang mengatakan diri siap maju sebagai cagub Sumut.
Hal tersebut disampaikan Hasto dalam diskusi ‘Membuka Kotak Pandora Sirekap Saksi Bisu Kejahatan Pilpres 2024’ di kawasan SCBD, Jakarta Selatan. Ia mulanya menyampaikan jika kotak pandora susah dibuka oleh Presiden Jokowi.
“Jadi acara kita ini bukan membuka kotak pandora karena kotak pandora sudah dibuka, siapa yang membuka? Itu adalah abuse of power dari Presiden Jokowi, itu yang membuka kotak pandora,” ujar Hasto mengawali sambutannya di Batik Kuring, Jakarta Selatan, Minggu (7/4).
Hasto lantas mengatakan majunya Bobby sebagai bakal cagub Sumut hanya menguntungkan ‘dewa-dewanya’. Dalam kesempatan ini, Hasto juga menyinggung soal sikap hakim MK Anwar Usman.
“Nah ini ada akibat dampak kotak pandora yang pertama, yang menguntungkan dewa-dewanya, bukan rakyatnya. Kotak pandora yang kedua adalah sikap kenegarawanan hakim MK oleh Anwar Usman direduksi menjadi sikap kekeluargaan,” tutur Hasto.
Hasto yang menyinggung Bobby Nasution siap maju sebagai cagub Sumatera Utara menguntungkan ‘dewa-dewa’ direspons Golkar. Golkar menegaskan mencalonkan Bobby berdasarkan prestasi dan tidak tercela.
“Kami mencalonkan tokoh berdasarkan prestasi dedikasi loyalitas dan tak tercela. Lalu disurvei untuk dinilai seberapa besar penerimaan masyarakat dan tingginya hasil survei,” kata Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono, kepada wartawan, Senin (8/4).
Dave mengatakan partainya mempunyai alasan dan landasan sehingga menentukan Bobby Nasution sebagai bakal cagub Sumut. Golkar, kata Dave, memprioritaskan kader terbaik berlaga di Pilkada 2024.
“Ada sejumlah faktor yang jadi alasan dan landasan penentu,” ujar Dave.
“Yang tadi saya sampaikan, kita prioritaskan kader terbaik untuk posisi yang tersedia,” imbuhnya.