Senin, November 25, 2024
BerandaLifestyleKementerian Kesehatan Tenangkan Masyarakat yang Divaksin AstraZeneca: Tak Perlu Khawatir

Kementerian Kesehatan Tenangkan Masyarakat yang Divaksin AstraZeneca: Tak Perlu Khawatir

- Advertisement -

Vaksin AstraZeneca Aman, Tidak Sebabkan Pembekuan Darah di Indonesia

Jakarta – Kekhawatiran akan risiko trombosis dan trombositopenia (TTS) atau pembekuan darah setelah menerima vaksin AstraZeneca telah merebak di masyarakat. Namun, para pejabat kesehatan di Indonesia menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir, karena vaksin ini terbukti aman dan tidak menyebabkan TTS di Indonesia.

“Hingga saat ini, Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas PP KIPI) belum menerima laporan adanya kasus TTS akibat vaksin AstraZeneca di Indonesia,” ungkap Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan.

Siti Nadia menjelaskan bahwa efek samping vaksin AstraZeneca biasanya muncul dalam rentang waktu 4 hingga 42 hari setelah penyuntikan, atau paling lama enam bulan setelahnya. Oleh karena itu, jika seseorang mengalami pembekuan darah lebih dari enam bulan setelah menerima vaksin AstraZeneca, kecil kemungkinannya hal tersebut disebabkan oleh vaksin.

“BPOM, Kementerian Kesehatan, dan Komnas PP KIPI terus memantau keamanan vaksin yang digunakan di Indonesia dan menindaklanjuti setiap laporan efek samping,” kata Siti Nadia.

BPOM juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan setiap efek samping yang dialami setelah vaksinasi kepada tenaga kesehatan sebagai bagian dari pemantauan farmakovigilans.

Menurut data Komnas PP KIPI, efek samping yang paling umum dari vaksin AstraZeneca adalah nyeri di tempat suntikan (63,3%), demam (36,9%), dan menggigil (32,3%). Efek samping lain yang lebih jarang antara lain sakit kepala, kelelahan, dan nyeri otot.

Sementara itu, kasus TTS yang dikaitkan dengan vaksin AstraZeneca sangat jarang terjadi. Di seluruh dunia, hanya sekitar 1 dari 100.000 orang yang menerima vaksin ini mengalami TTS. Risiko TTS juga lebih tinggi pada orang yang berusia di atas 50 tahun dan memiliki kondisi medis tertentu.

- Advertisement -

Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Eropa (EMA) telah merekomendasikan agar vaksin AstraZeneca tetap digunakan, karena manfaatnya dalam mencegah penyakit parah dan kematian akibat COVID-19 lebih besar daripada risikonya.

Masyarakat diimbau untuk tidak ragu mendapatkan vaksin AstraZeneca jika direkomendasikan oleh tenaga kesehatan. Vaksin ini terbukti aman dan efektif melindungi dari COVID-19. Jika mengalami efek samping setelah vaksinasi, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular