Selasa, Juli 2, 2024
BerandaKesehatanKASUS PERTAMA FLU BURUNG BERAKHIR FATAL: WHO Laporkan Kematian di Meksiko

KASUS PERTAMA FLU BURUNG BERAKHIR FATAL: WHO Laporkan Kematian di Meksiko

- Advertisement -

Dunia Kehilangan Korban Pertama Flu Burung pada Manusia

Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan berat hati mengumumkan kematian pertama akibat flu burung pada manusia di dunia. Kejadian tragis ini terjadi di Meksiko, di mana seorang warga negara meninggal karena virus H5N2 yang selama ini hanya menyerang unggas.

Virus flu burung H5N2 telah menjadi ancaman yang mengintai di seluruh dunia, menyerang unggas secara luas. Namun, hingga saat ini, belum pernah ditemukan kasus penularan atau kematian pada manusia akibat virus ini.

Korban perdana flu burung manusia adalah seorang pria berusia 59 tahun yang mengalami gangguan kesehatan sebelumnya, sehingga membuatnya rentan terhadap infeksi. Pada bulan April lalu, sang pria mulai menunjukkan gejala awal penyakit yang membuatnya terbaring lemah di rumahnya selama berminggu-minggu.

Kondisi kesehatan pria tersebut terus memburuk, memicu demam, sesak napas, diare, dan mual yang disebabkan oleh flu burung. Pada 17 April, ia akhirnya dibawa ke rumah sakit Institut Nasional Penyakit Pernafasan (INER) untuk mendapatkan perawatan medis.

Sayangnya, upaya penyelamatan nyawa pria tersebut tidak berhasil. Pada 24 April, ia menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit.

Setelah kematian pria tersebut, otoritas kesehatan INER segera melakukan tes sampel dari jenazahnya. Pada 8 Mei, Pusat Laboratorium Biologi Molekuler Penyakit Berkembang untuk Penelitian Penyakit Menular mengkonfirmasi bahwa sampel tersebut positif influenza A (H5N2).

Institut Diagnosis dan Referensi Epidemiologi kemudian memastikan jenis virus tersebut pada 22 Mei. Namun, hingga saat ini, pihak berwenang belum dapat mengidentifikasi asal usul penularan virus karena korban tidak memiliki riwayat kontak dengan unggas atau hewan lainnya.

- Advertisement -

Investigasi epidemiologi pun dilakukan untuk melacak penyebaran virus. Sebanyak 17 kontak di Rumah Sakit INER dan 12 kontak tambahan di sekitar tempat tinggal korban telah diidentifikasi dan dipantau. Beruntung, semua hasil tes menunjukkan negatif terhadap SARS-Cov-2 dan influenza.

Meninggalnya pria Meksiko ini menjadi sebuah peringatan keras bagi dunia tentang potensi bahaya virus flu burung. WHO mengimbau semua negara untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat sistem pengawasan penyakit untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut pada manusia.

“Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga korban dan seluruh masyarakat Meksiko,” kata Dr. Sylvie Briand, Direktur Departemen Kesiapsiagaan dan Pencegahan Epidemi WHO. “Kasus ini menegaskan pentingnya kesiapan dan respons cepat terhadap ancaman penyakit menular.”

WHO menekankan bahwa virus flu burung H5N2 dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia, terutama bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. Oleh karena itu, pencegahan dan pengendalian infeksi sangat penting untuk melindungi kesehatan masyarakat.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular