Sabtu, Juli 6, 2024
BerandaKesehatanPaparan AC Berkelanjutan Tingkatkan Resiko Sindrom Bangunan Sakit, Waspadai Gejalanya

Paparan AC Berkelanjutan Tingkatkan Resiko Sindrom Bangunan Sakit, Waspadai Gejalanya

- Advertisement -

AC Meningkatkan Risiko Sick Building Syndrome, Gejala Mengganggu Kesehatan

Jakarta – Masyarakat yang sering terpapar pendingin udara (AC) perlu mewaspadai risiko mengalami sick building syndrome (SBS). SBS merupakan kondisi yang menggambarkan serangkaian gejala pada penghuni atau pekerja di bangunan tertutup seperti gedung perkantoran atau apartemen.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Intervensi Jantung, dr. Bobby Arfhan Anwar SpJP(K), menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap SBS. “Ini adalah sindrom yang dialami orang-orang yang rutin berada di dalam ruangan atau rumah dengan fasilitas AC,” ungkap dr. Bobby dalam unggahan Instagram @dr.bobbyjantung.

Ruangan ber-AC memiliki keterbatasan ventilasi yang menghambat sirkulasi udara. Hal ini menyebabkan zat polutan terjebak dan mengendap di dalam ruangan, seperti debu, serbuk sari, dan asap.

“Ventilasi yang tidak baik juga mencegah udara diperbarui secara teratur seperti pada ventilasi terbuka,” tambah dr. Bobby.

Penggunaan AC eksklusif dapat menurunkan tingkat kelembaban udara di dalam ruangan. Kondisi ini berdampak pada kulit yang menjadi kering dan mudah iritasi.

Faktor kelembaban udara yang tidak sesuai dengan standar kesehatan berkontribusi pada pemicu SBS. Gejala umum SBS meliputi kelelahan, batuk, pilek, dan gatal-gatal pada kulit.

“Orang yang mengalami sindrom ini akan merasa cepat lelah setelah bekerja seharian. Selain itu, mereka juga rentan mengalami flu, batuk, pilek, dan gatal-gatal pada kulit,” jelas dr. Bobby.

- Advertisement -

Untuk mencegah SBS, penting untuk menjaga sirkulasi udara yang baik dengan membuka jendela atau menggunakan kipas angin. Menjaga kebersihan ruangan, termasuk membersihkan filter AC secara teratur, juga membantu mengurangi zat polutan.

Penggunaan pelembap udara dapat membantu meningkatkan kelembaban udara, terutama saat cuaca kering atau di ruangan ber-AC.

Jika gejala SBS tidak membaik meskipun telah menerapkan langkah-langkah pencegahan, disarankan untuk berkonsultasi dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular