Suratsuara.com – Siapa yang tidak mengenal Vespa? Kendaraan ikonik asal Italia ini telah mengukir sejarah panjang dalam dunia otomotif sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 1946. Namun, di antara semua model Vespa yang pernah ada, salah satu yang paling menarik perhatian adalah Vespa Kongo. Bukan hanya karena desainnya yang klasik dan ikonis, tetapi juga karena harganya yang mampu tembus ratusan juta rupiah.
Vespa Kongo merupakan salah satu varian Vespa yang diproduksi dalam jumlah terbatas. Sejak pertama kali dirilis pada tahun 1961, Vespa Kongo telah menjadi buruan para kolektor dan penggemar Vespa di seluruh dunia. Nama “Kongo” sendiri diambil dari nama salah satu negara di Afrika, memberikan kesan eksotis dan misterius pada kendaraan ini.
Salah satu hal yang membuat Vespa Kongo begitu istimewa adalah desainnya yang timeless (abadi). Meskipun telah berusia puluhan tahun, Vespa Kongo masih terlihat elegan dan menawan di jalan raya. Dengan bodi berwarna krem ​​yang khas Vespa, lampu bulat di bagian depan, dan jok kulit yang nyaman, Vespa Kongo memancarkan aura keanggunan yang sulit ditandingi oleh kendaraan lainnya.
Namun, keistimewaan Vespa Kongo tidak hanya terletak pada desainnya yang memukau. Harga yang diminta untuk sebuah Vespa Kongo juga membuat banyak orang terperangah. Di pasar kolektor dan lelang, harga sebuah Vespa Kongo bisa mencapai ratusan juta rupiah, bahkan bisa lebih tergantung pada kondisi kendaraan dan kelengkapannya.
Faktor-faktor yang membuat harga Vespa Kongo melambung tinggi antara lain adalah kelangkaannya, kondisi mesin yang masih baik, serta keaslian onderdil Vespa yang menjadi bagian integral dari sejarahnya. Kolektor kendaraan klasik dan penggemar Vespa rela mengeluarkan uang yang fantastis demi mendapatkan Vespa Kongo dalam koleksi pribadinya.
Selain di kalangan kolektor, Vespa Kongo juga menjadi simbol gaya hidup bagi beberapa individu yang menghargai keunikan dan keberanian untuk tampil berbeda di tengah keramaian. Mengendarai Vespa Kongo bukan hanya soal transportasi, tetapi juga menyampaikan pesan tentang identitas dan kepribadian seseorang yang berani mengeksplorasi hal-hal baru dan tak konvensional.
Meskipun harga Vespa Kongo tergolong mahal, hal itu tidak menghalangi antusiasme orang-orang untuk mengoleksinya. Setiap Vespa Kongo memiliki cerita dan sejarahnya sendiri, membuatnya menjadi lebih dari sekadar kendaraan, tetapi juga sebuah karya seni yang bernilai tinggi dari masa lalu.
Dengan kepopuleran yang terus bertahan, Vespa Kongo tetap menjadi sorotan di dunia otomotif dan budaya pop. Kehadirannya yang ikonik dan legendaris menjadikannya sebuah simbol yang tidak tergantikan dalam perjalanan panjang sejarah Vespa dan cinta para penggemarnya.
Vespa kongo tidak bisa dilepaskan dari peran serta Indonesia di dunia internasional. Kendaraan legendaris yang disebut vespa ndog ini masih terus dicari kolektor.
Di situs market place, vespa kongo tersedia mulai harga puluhan hingga ratusan juta rupiah. Tentu ada alasan vespa kongo tersedia dengan harga tinggi dan jumlah terbatas.
Dikutip dari situs marketplace, harga vespa Kongo berkisar Rp 40 juta hingga Rp 200 juta. Vespa kongo tersebut bertipe VBB dan VGLB yang dirilis tahun 1964 dan 1963.
Dikutip dari tulisan berjudul Pengenalan Sejarah Vespa Serta Meningkatkan Kecintaan Terhadap Vespa Melalui Buku Ilustrasi karya Suheru Maryo, dkk, vespa kongo merujuk pada negara Kongo di benua Afrika.
Kongo adalah negara tujuan pasukan perdamaian Indonesia bernama Kontingen Garuda (KONGA) yang menjalankan misi bersama PBB. Pasukan yang telah menyelesaikan tugasnya mendapat penghargaan dari pemerintah berupa vespa tahun 1963-1964.
Vespa tersebut kemudian dikenal sebagai vespa kongo atau vespa ndog, kata dalam bahasa Jawa yang berarti telur. Sebutan ini merujuk pada penutup mesin yang bulat mirip telur, sehingga memengaruhi tampilan vespa.
Dalam tulisan berjudul Perancangan Buku Ilustrasi “Vespa Nusantara” dari Bilal Abiyhasa, vespa kongo dikenal sebagai tipe yang sarat romantisme sejarah. Vespa ini menjadi pionir dan pemicu popularitas kendaraan asal Italia ini di Indonesia.
Vespa kongo umumnya merujuk pada tipe VGLA dan VGLB, meski ada yang menggunakan VBB. Dikutip dari tulisan berjudul Identitas Vespa Klasik: Autentik Diri Dalam Berekspresi (Studi Kasus Komunitas Depok Vespa Club Cilodong) oleh Nur Hanifah, berikut perbedaan keduanya:
Bagi detikers yang ingin memiliki kendaraan legendaris vespa kongo, jangan lupa cek kondisi mesin lebih dulu sebelum membelinya. Selain itu, wajib dicek syarat legal kendaraan sebelum berpindah tangan.