Suratsuara.com – Apakah Anda sering merasa kantuk saat sedang berkendara atau berjalan-jalan? Jika iya, Anda mungkin telah mendengar bahwa secangkir kopi tubruk bisa menjadi penyelamat. Kopi tubruk, minuman khas Indonesia yang kental dan kuat, memang dikenal mampu memberikan dorongan energi dan mengusir kantuk. Namun, sebelum Anda mencampurkan kopi tubruk dalam rutinitas perjalanan Anda, ada baiknya untuk memperhatikan saran dari dokter.
Manfaat Kopi Tubruk untuk Mengusir Kantuk
Kopi tubruk bukanlah sekadar minuman yang nikmat, tetapi juga memiliki manfaat bagi kesehatan dan kebugaran. Kandungan kafein yang tinggi dalam kopi tubruk dapat merangsang sistem saraf pusat, membuat Anda lebih waspada dan meningkatkan kewaspadaan. Ketika Anda merasa mengantuk di jalan, secangkir kopi tubruk dapat memberikan dorongan energi yang dibutuhkan untuk tetap fokus dan waspada.
Selain itu, minum kopi tubruk juga dapat meningkatkan mood dan mengurangi rasa lelah. Rasa pahit dan aromanya yang khas dapat memberikan sensasi menyegarkan dan membangkitkan semangat. Ini membuat kopi tubruk menjadi pilihan populer bagi banyak orang yang membutuhkan penyegar saat sedang melakukan aktivitas sehari-hari.
Perhatikan Saran Dokter
Meskipun kopi tubruk dapat memberikan dorongan energi yang dibutuhkan, terlalu banyak mengonsumsi kafein juga dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan. Dokter merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 400 miligram kafein per hari, yang setara dengan sekitar empat cangkir kopi tubruk. Mengonsumsi kafein dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti insomnia, gangguan pencernaan, dan peningkatan denyut jantung.
Selain itu, bagi beberapa orang, kafein juga dapat memicu gejala seperti kegelisahan, gemetar, dan peningkatan tekanan darah. Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu seperti gangguan tidur atau tekanan darah tinggi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi kopi tubruk secara teratur.
Alternatif Sehat untuk Mengusir Kantuk
Jika Anda ingin mengusir kantuk di jalan tanpa tergantung pada kopi tubruk atau kafein, ada beberapa alternatif sehat yang bisa Anda pertimbangkan:
- Istirahat Cukup: Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup setiap malam. Kurang tidur dapat membuat Anda lebih rentan terhadap kantuk di siang hari.
- Konsumsi Air Putih: Dehidrasi dapat menyebabkan kelelahan dan kantuk. Minumlah air putih yang cukup untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
- Beristirahat secara Teratur: Jika mungkin, berhentilah untuk istirahat sejenak setiap dua jam saat melakukan perjalanan jarak jauh. Berjalan-jalan sebentar atau mengambil napas segar dapat membantu mengembalikan energi dan kewaspadaan Anda.
- Konsumsi Camilan Sehat: Makan camilan sehat seperti buah-buahan, kacang-kacangan, atau yogurt dapat memberikan energi tambahan tanpa efek samping kafein.
Dengan memperhatikan saran dokter dan memilih alternatif sehat, Anda dapat mengusir kantuk di jalan dengan cara yang aman dan efektif. Meskipun kopi tubruk bisa menjadi pilihan yang menarik, ingatlah untuk mengonsumsinya dengan bijak dan seimbang, serta memperhatikan reaksi tubuh Anda.
Arus balik mudik lebaran mulai ramai di beberapa titik. Kondisi jalanan yang tidak terprediksi kadang bikin tidak fokus dan ngantuk. Pasti ada kemungkinan para pemudik mengalami risiko microsleep di perjalanan.
Tak jarang, banyak pemudik yang minum kafein untuk dijadikan senjata ‘melek’ dan menangkal rasa kantuk. Tujuannya agar bisa fokus di jalanan dan menghindari risiko microsleep.
Praktisi kesehatan tidur dari Mayapada Hospital Tangerang, dr Paulina Thiomas Ulita, SpS mengatakan sah-sah saja mengonsumsi kafein untuk mencegah rasa kantuk. Sama halnya dengan tips lain seperti makan permen, atau ngobrol dengan rekan seperjalanan.
“Minuman kopi atau teh di perjalanan itu juga bisa menjadi salah satu cara untuk menyegarkan kembali tubuh dengan kandungan kafein,” kata dr Paulina saat dihubungi detikcom.
Namun demikian, dr Paulina menekankan bahwa yang lebih penting adalah mempersiapkan fisik sebelum perjalanan jauh, termasuk menjaga kecukupan tidur. Berbagai tips yang beredar umumnya hanya bersifat sementara, hanya untuk kondisi darurat misalnya belum menemukan rest area.
Senada, dr Yuhana Fitra, SpPD dari RS Abdi Waluyo juga menyebut efek kafein dalam kopi ada batasnya. Dengan kata lain, efek menahan kantuknya hanya sementara.
“Mungkin temen-temen akan sadar nih 30 menit, but then after itu adenosin yang berikatan dengan reseptor di otak itu akan tergantikan lagi. Jadi kafeinnya akan menggantikan lagi, adenosinnya akan balik lagi dan temen temen akan ngantuk lagi,” jelas dr Yuhana.
“Seringkali, kantuknya lebih nggak bisa ditahan,” lanjutnya, mewanti-wanti.
Meski begitu, tetap dibolehkan meminum kopi jika memang benar-benar dibutuhkan. Sebisa mungkin jika menemukan tempat untuk istirahat, segera beristirahat sejenak di rest area untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.