Sabtu, September 28, 2024
BerandaNewsEskalasi Konflik: Eropa Keluarkan Hukuman Baru kepada Tiongkok

Eskalasi Konflik: Eropa Keluarkan Hukuman Baru kepada Tiongkok

- Advertisement -

Uni Eropa Menyatakan Perang ke China: Tarif Disematkan pada Mobil Listrik

Di tengah gempuran persaingan global, Uni Eropa (UE) menyatakan perang dagang baru terhadap China dengan menjatuhkan tarif pada mobil listrik (EV) asal Tiongkok. Langkah ini merupakan kulminasi dari penyelidikan yang diluncurkan sejak Oktober 2022.

Pada Rabu, 12 Juni 2026, UE secara resmi mengumumkan penerapan tarif sebesar 38,1% pada produsen kendaraan listrik baterai (BEV) yang tidak mau bekerja sama dalam penyelidikan perdagangan yang sedang berlangsung. Namun, mereka yang patuh akan dikenakan tarif yang lebih rendah, yaitu 21%.

Keputusan ini didasarkan pada keyakinan UE bahwa produk EV China mendapat subsidi yang tidak adil, sehingga menimbulkan ancaman kerugian ekonomi bagi industri mobil listrik di Eropa. “UE berkepentingan untuk mengenakan bea penyeimbang sementara pada BEV impor dari China,” bunyi pernyataan UE.

UE menduga bahwa masuknya impor EV China yang disubsidi dengan harga yang sangat rendah telah menimbulkan kerugian yang jelas dan dapat diperkirakan bagi produsen UE. Penyelidikan yang dilakukan UE menemukan bukti bahwa produsen EV China menerima subsidi hingga 20%.

Tarif sementara ini akan mulai berlaku pada 4 Juli 2026, jika pembicaraan dengan otoritas China tidak menghasilkan resolusi. UE akan mengambil tindakan definitif dalam waktu empat bulan sejak pemberlakuan bea sementara.

Produsen otomotif SAIC telah dibebani tarif sebesar 38,1%, sementara BYD dan Geely dikenakan bea masuk masing-masing sebesar 17,4% dan 20%. Penyelidikan UE masih berlangsung, dan belum ada informasi mengenai tarif yang akan dikenakan pada Tesla, yang memiliki pabrik di Shanghai.

Tindakan UE ini dikecam oleh Beijing, yang menganggapnya bertentangan dengan prinsip-prinsip ekonomi pasar dan aturan perdagangan internasional. “Ini akan merusak kepentingan Eropa sendiri,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian.

- Advertisement -

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) juga telah menaikkan tarif untuk mobil listrik China hingga empat kali lipat menjadi 100%. Hal ini menunjukkan meningkatnya ketegangan perdagangan antara Barat dan Tiongkok.

Menurut Peterson Institute for International Economics, impor kendaraan listrik UE dari China melonjak dari sekitar 57.000 pada tahun 2020 menjadi sekitar 437.000 pada tahun 2023. Nilainya meningkat pada periode yang sama dari US$1,6 miliar menjadi US$11,5 miliar.

Langkah UE untuk memberlakukan tarif pada mobil listrik China merupakan perkembangan terbaru dalam perang dagang yang sedang berlangsung antara ekonomi-ekonomi besar dunia. Pertikaian ini kemungkinan besar akan berlanjut di masa depan, karena negara-negara berjuang untuk melindungi industri mereka dari persaingan asing.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular