Jumat, Juni 21, 2024
BerandaPolitikKetidakhadiran Elite Non-Gerindra dalam Tim Transisi Prabowo-Gibran Timbulkan Polemik

Ketidakhadiran Elite Non-Gerindra dalam Tim Transisi Prabowo-Gibran Timbulkan Polemik

- Advertisement -

Tim Transisi Prabowo-Gibran Picu Kekhawatiran, Persepsi Miring Beredar

Jakarta – Penunjukan Tim Transisi pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang hanya diisi oleh elite Partai Gerindra menuai sorotan dan kekhawatiran. Pengamat Politik Fadhli Harahab menilai komposisi tim tersebut dapat menciptakan persepsi yang merugikan di masyarakat.

“Tim Transisi yang hanya berisi elite Gerindra menimbulkan persepsi miring. Masyarakat bisa berasumsi bahwa koalisi Prabowo-Gibran retak dan terdapat persoalan yang belum terselesaikan,” ungkap Fadhli Harahab kepada SINDOnews pada Selasa (4/6/2024).

Lebih lanjut, Fadhli mengutarakan bahwa komposisi tim transisi yang tidak mewakili seluruh partai politik pengusung Prabowo-Gibran dapat membuat publik menduga adanya manuver segelintir elite.

“Masyarakat bisa berprasangka bahwa tim transisi ini merupakan kelompok khusus yang bertindak di luar wewenang partai-partai koalisi lainnya. Jika benar demikian, maka dapat dipastikan adanya permasalahan internal dalam koalisi Prabowo-Gibran,” tegasnya.

Oleh karena itu, Fadhli mempertanyakan tujuan pembentukan Tim Transisi dan alasan penunjukan anggota yang hanya berasal dari satu kelompok besar. “Apakah tim ini bekerja untuk kepentingan Prabowo-Gibran atau hanya untuk Prabowo? Apa agendanya? Jika untuk sinkronisasi, hal apa yang perlu disinkronkan?” tanya Fadhli.

“Jika memang ada tim transisi, artinya terdapat perbedaan yang perlu disesuaikan ke depan. Namun, mengapa tim yang terpilih hanya mewakili satu kelompok besar yang sama-sama mengusung kemenangan Prabowo-Gibran?” imbuhnya.

Kekhawatiran Fadhli diperkuat oleh dugaan bahwa tim transisi tersebut akan mempersulit pemantauan dan pengawasan oleh partai koalisi lainnya. “Dengan komposisi tim yang tidak inklusif, partai-partai koalisi lain akan kesulitan memantau dan mengawasi proses transisi. Hal ini berpotensi menimbulkan kesalahpahaman dan konflik di kemudian hari,” tuturnya.

- Advertisement -

Survei terbaru menunjukkan bahwa koalisi Prabowo-Gibran unggul tipis dalam perolehan suara. Akan tetapi, komposisi Tim Transisi yang didominasi oleh elite Gerindra dapat merusak citra koalisi dan mengurangi kepercayaan masyarakat.

“Jika persepsi miring ini tidak segera diluruskan, dapat berdampak negatif pada elektabilitas Prabowo-Gibran. Masyarakat menginginkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses transisi,” pungkas Fadhli.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular