Suratsuara.com – Surya Paloh, tokoh politik ternama dan Ketua Umum Partai NasDem, telah menarik perhatian publik dengan pernyataannya yang mendukung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, untuk maju kembali dalam pemilihan gubernur DKI yang akan datang. Namun, yang menarik perhatian adalah sikap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam konteks ini. Bagaimana PKB merespons dukungan Surya Paloh terhadap Anies Baswedan?
Dalam sebuah pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh PKB, partai ini menyambut positif dukungan dari Surya Paloh terhadap Anies Baswedan untuk kembali maju dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta. Hal ini menandakan pergeseran dinamika politik di ibu kota yang semakin menghangat menjelang pemilihan.
Namun demikian, sikap PKB juga diiringi dengan catatan penting. PKB menekankan bahwa dukungan terhadap Anies Baswedan bukanlah tanpa syarat. Partai ini menginginkan adanya dialog yang terbuka dan inklusif antara semua pihak yang terlibat dalam proses politik di DKI Jakarta. Mereka menegaskan pentingnya memperjuangkan kepentingan masyarakat Jakarta secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Dalam konteks ini, PKB menyoroti beberapa isu kunci yang menjadi fokus utama dalam platform politik mereka untuk mendukung Anies Baswedan. Salah satunya adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat Jakarta, terutama dalam menghadapi dampak ekonomi akibat pandemi COVID-19. PKB menegaskan komitmennya untuk turut serta dalam merumuskan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Jakarta secara merata.
Selain itu, PKB juga menyoroti isu-isu seperti pendidikan, lingkungan, dan transportasi sebagai bagian integral dari platform politik mereka. Mereka menegaskan bahwa dukungan mereka terhadap Anies Baswedan akan bergantung pada sejauh mana visi dan program kerja gubernur tersebut mencerminkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat Jakarta.
Namun demikian, sikap PKB tidak hanya sebatas pada pernyataan resmi semata. Partai ini juga menunjukkan komitmen nyata mereka dengan aktif terlibat dalam diskusi dan pembahasan kebijakan bersama dengan pihak-pihak terkait, termasuk Anies Baswedan dan tim gubernur.
Dukungan dari PKB, sebuah partai yang memiliki basis massa yang kuat di Jakarta, dapat menjadi modal politik yang signifikan bagi Anies Baswedan dalam upayanya untuk kembali memenangkan pemilihan gubernur DKI Jakarta. Namun demikian, hal ini juga menunjukkan bahwa PKB tidak bersedia memberikan dukungan tanpa syarat, dan mereka tetap mengutamakan kepentingan dan aspirasi masyarakat Jakarta di atas segalanya.
Dengan demikian, sikap PKB dalam konteks dukungan terhadap Anies Baswedan untuk maju dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta memberikan gambaran yang jelas tentang dinamika politik yang tengah berkembang di ibu kota. Hal ini menunjukkan bahwa politik di Jakarta tidak lagi hanya bersifat monolitik, tetapi semakin kompleks dan inklusif, dengan berbagai kepentingan dan aspirasi yang perlu dipertimbangkan secara hati-hati dalam merumuskan kebijakan yang akan memengaruhi nasib rakyat Jakarta secara langsung.
Wasekjen PKB, Syaiful Huda, merespons soal Ketum Partai NasDem Surya Paloh yang mempersilakan jika Anies Baswedan maju di Pilgub DKI Jakarta 2024. Huda mengatakan Anies juga masuk pertimbangan diusung oleh PKB dalam Pilgub DKI 2024.
“Pak Anies bisa masuk, bisa jadi pertimbangan,” ujar Syaiful ketika dihubungi, Selasa (16/4/2024).
Meski begitu, Huda mengatakan PKB masih mempertimbangkan beberapa nama internal ataupun eksternal. Syaiful meminta menunggu perkembangan nantinya.
“PKB masih mempertimbangkan beberapa nama, jadi sementara ada yang dari internal, ada yang dari eksternal. Kita lihat saja nanti, perkembangannya kaya apa,” kata dia.
Terkait NasDem yang sudah memberikan lampu hijau jika Anies maju Pilgub DKI, PKB masih menunggu perkembangan. PKB sendiri sejauh ini masih menunggu keputusan MK.
“Jadi untuk khusus menyangkut nama Pak Anies, kita tidak bahas dulu, kita nggak ini dulu, kita tunggu keputusan MK tanggal 22 April,” ucapnya.
Lebih lanjut, Huda mengatakan belum ada komunikasi dari NasDem untuk mengusung Anies dalam Pilgub DKI mendatang. Meski begitu, Syaiful mengatakan komunikasi Sekjen Koalisi Perubahan yang terdiri dari PKB-NasDem-PKS telah berlangsung untuk menyepakati koalisi tersebut kembali dibentuk di Pilgub DKI.
“Waktu terakhir komunikasi antarsekjen, ada rencana semacam kesepahaman sementara Pilgub DKI kelihatannya koalisi pilpres bisa dirembeskan di Pilgub DKI. Berarti membayangkan ada koalisi PKB, PKS, sama NasDem,” ujarnya.
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya sebelumnya mengatakan Surya Paloh mempersilakan Anies untuk maju Pilkada DKI Jakarta tahun 2024. Willy menyebut sejumlah nama lain juga dipertimbangkan oleh NasDem untuk dicalonkan.
“Kalau di sini kan namanya mengerucut ya pastilah Mas Sahroni, ya pastilah ada Wibi Andrino, ya bisa jadi Anies Baswedan sendiri,” kata Willy kepada wartawan, Senin (15/4).
Willy menyebut NasDem telah melakukan komunikasi dengan Anies mengenai hal ini. Dia kemudian mengungkap pesan Surya Paloh saat pertemuan dengan Anies tanggal 18 Maret lalu.
“Komunikasi sudah, nanti kita cek ombak sama Mas Anies. 18 Maret itu Pak Surya menyampaikan, politik ini kan kartu nggak boleh mati, kalau Bung Anies mau maju Pilkada monggo NasDem siap,” katanya.