Senin, November 25, 2024
BerandaLifestyleSelandia Baru Memperketat Aturan Visa Kerja, Mendorong Standar Kemampuan Bahasa Inggris

Selandia Baru Memperketat Aturan Visa Kerja, Mendorong Standar Kemampuan Bahasa Inggris

- Advertisement -

Suratsuara.com – Selandia Baru telah lama menjadi destinasi idaman bagi para pencari peluang kerja internasional. Dengan keindahan alamnya yang memukau, ekonomi yang kuat, dan gaya hidup yang berkualitas, negara ini telah menarik perhatian banyak orang dari berbagai penjuru dunia. Namun, dalam upaya untuk memastikan bahwa imigran yang datang ke negara tersebut memenuhi standar tertentu, pemerintah Selandia Baru telah memperketat aturan visa kerja dan menerapkan standar minimal kemampuan bahasa Inggris.

Langkah ini dapat dilihat sebagai bagian dari upaya pemerintah Selandia Baru untuk menjaga kualitas tenaga kerja yang masuk ke negara tersebut. Dengan meningkatnya persaingan di pasar kerja global, memiliki tenaga kerja yang berkualitas menjadi sangat penting untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan inovasi. Oleh karena itu, memastikan bahwa imigran memiliki kemampuan bahasa Inggris yang memadai merupakan langkah awal yang penting.

Salah satu perubahan utama dalam aturan visa kerja Selandia Baru adalah peningkatan standar kemampuan bahasa Inggris yang harus dipenuhi oleh para pelamar. Hal ini berarti bahwa para calon imigran harus mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan baik, baik secara lisan maupun tulisan, untuk dapat memenuhi syarat visa kerja. Langkah ini diharapkan dapat memastikan bahwa imigran dapat berintegrasi lebih baik dalam lingkungan kerja di Selandia Baru dan berkontribusi secara efektif dalam berbagai sektor ekonomi.

Selain itu, langkah ini juga dapat dianggap sebagai upaya untuk mempromosikan inklusi sosial di Selandia Baru. Dengan memastikan bahwa imigran memiliki kemampuan bahasa Inggris yang memadai, pemerintah berharap dapat membantu mereka untuk berinteraksi dengan masyarakat setempat dengan lebih baik. Hal ini dapat mengurangi risiko isolasi sosial dan memungkinkan imigran untuk merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam menjalani kehidupan mereka di Selandia Baru.

Namun demikian, kebijakan ini juga menimbulkan beberapa pertanyaan dan kekhawatiran. Misalnya, apakah peningkatan standar kemampuan bahasa Inggris ini akan menghambat akses bagi imigran dari negara-negara di mana bahasa Inggris bukan bahasa utama? Bagaimana pemerintah akan memastikan bahwa standar tersebut diterapkan secara adil dan tidak diskriminatif?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, pemerintah Selandia Baru perlu memastikan bahwa ada dukungan yang memadai untuk para imigran dalam meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka. Langkah-langkah seperti menyediakan kursus bahasa Inggris yang terjangkau dan mendukung program pelatihan dan pengembangan keterampilan dapat membantu imigran untuk memenuhi standar yang ditetapkan.

Selandia Baru menyatakan telah memperketat aturan visanya dengan memperkenalkan standar minimum kemampuan bahasa Inggris dan keterampilan. Mereka juga memperpendek jangka waktu izin kerja sebagai respons terhadap ‘migrasi yang tidak berkelanjutan’.

Perubahan pada skema Accredited Employer Worker Visa (AEWV), semacam visa kerja, mulai berlaku pada Minggu, 7 April 2024. Menteri Imigrasi Selandia Baru Erica Stanford menyatakan negaranya ‘sedang menguji pasar tenaga lokal dengan lebih baik dan mengurangi risiko hilangnya pekerjaan bagi warga Selandia Baru’.

- Advertisement -

Pada 2023, 173.000 warga negara non-Selandia Baru bermigrasi ke negara tersebut, kata pernyataan itu. Meski mereka kekurangan tenaga terampil di berbagai bidang, seperti pendidikan, Stanford mengatakan bahwa pada saat yang sama, pemerintah perlu memastikan bahwa warga Selandia Baru ‘beradadi garis depan untuk mendapatkan pekerjaan di bidang yang tidak kekurangan tenaga terampil’.

Perubahan pada skema AEWV termasuk memperkenalkan standar minimum bahasa Inggris, persyaratan keterampilan minimum baru dalam bentuk pengalaman kerja atau kualifikasi, dan memperpendek masa tinggal maksimum berkelanjutan di AEWV menjadi tiga tahun. Perekrut diminta memastikan bahwa para migran memenuhi persyaratan tersebut sebelum mempekerjakan mereka.

Para pemberi kerja juga akan diminta untuk membuat pernyataan bahwa tidak ada ‘wargaSelandia Baru yang cocok dan tersedia’ yang melamar pekerjaan itu sebelum ditawarkan kepada seorang migran. Mereka juga harus mengiklankan lowongan pekerjaan setidaknya selama 21 hari dan menyatakan ‘mengapa warga Selandia Baru yang melamar tidak dipekerjakan’, menurut Kementerian Bisnis, Inovasi, dan Ketenagakerjaan Selandia Baru.

Beberapa peran di sektor transportasi dan perawatan akan dikecualikan dari persyaratan ini, menurut situs web Kementerian Bisnis, Inovasi, dan Ketenagakerjaan.

- Advertisement -

Sementara itu, Raja Charles IIIdilaporkan akan tetap melakukan perjalanan ke sejumlah negara Persemakmuran meski masih menjalankan pengobatan kanker yang dialaminya. Salah satu sumberKerajaan Inggrismenyebut bahwa raja berusia 75 tahun itu “bersemangat untuk melanjutkan pekerjaannya”.

Dilansir Mirror, Minggu, 7 April 2024, Raja Charles III dan Ratu Camilla dijadwalkan akan mengunjungi Australia, Selandia Baru dan Samoa pada Oktober 2024. Lawatan itu akan memakan perjalanan udara selama 21 jam.

Sumber kerajaan juga menyebut bahwa dokter dan raja optimistis mengenai perjalanan tersebut, setelah ayah dariPangeran WilliamdanPangeran Harryitu berhasil muncul saat Minggu Paskah tanpa hambatan. “Raja sangat ingin melakukan perjalanan setelah cuti panjang usai didiagnosis kanker,” kata sumber tersebut.

“Meski dokter mengawasi kesehatannya, dia sangat ingin mengambil kendali dan kembali ke tugas publiknya. Dia sangat gembira dengan kemajuan yang dialaminya dan perjalanan ke Australia, Selandia Baru dan Samoa,” lanjut sumber tersebut, dikutip dari kanal Global Liputan6.com.

Perjalanan ke ketiga negara tersebut akan menjadi tugas besar raja dan ratu selama menjabat, sejak keduanya menggantikan mendiang ibunya Ratu Elizabeth II. Ratu Elizabeth adalah satu-satunya pejabat negara yang menginjakkan kaki di Australia, berkunjung sebanyak 16 kali selama masa pemerintahannya.

Sementara itu, kunjungan terakhir Charles dan Camilla ke Australia adalah pada 2018. Ia pertama kali mengunjungi negara tersebut setelah menikah dengan Putri Diana dan memiliki Pangeran William pada 1983.

Berita bahwaRaja Charles IIImenderita sejenis kanker telah memicu banyak pertanyaan bagaimanajika hal terburuk terjadi padanya. Salah satu skenario yang muncul adalah raja yang sedang sakit memutuskan untuk turun takhta dan menjaga kesehatannya, dan dengan segera menyoroti putra sulungnya dan pewaris takhta pertama,Pangeran William.

Proses itu akan semakin cepat jika Raja Charles III meninggal, sehingga membawa pemerintahan Raja William V, kecuali dia memilih nama lain.Di sisi lain muncul pertanyaan soal nasib Camilla, apakah ia akan tetap menjadiratu Inggris?

Jawabannya berbeda-beda, menurut para ahli kerajaan.

SitusUSA Todayyang dikutipSenin, 19 Februari 2024, menggambarkan kenyataan rumit bahwa meskipun Raja Charles III pasti akan mengutarakan keinginannya untuk istrinya dengan sangat rinci. Raja yang berkuasa, dalam hal ini William, pada akhirnya mengontrol seberapa besar atau kecil peran Camilla di tahun-tahun berikutnya.

Terlebih lagi, setelah William naik takhta, istrinya, Putri Kate, akan menjadi ratu. Sebagai ibu dari Pangeran George –calon raja selanjutnya, Kate berpengaruh besar, baik dalam kedudukan kerajaan maupun kasih sayang publik.

Namun,hal itu tidak berartiRatu Camillaakan cepat dilupakan. Terlepas dari skandal yang dibuat untuk TV sebelum pernikahannya dengan Charles, Camilla, yang bisa dibilang cinta pertama Charles, juga mendapat dukungan banyak warga Inggris ketika dia dinobatkan bersama suaminya pada Mei 2023 lalu dalam upacara penobatan yang rumit di Westminster Abbey.

“PermaisuriCamillaakan tetap mempertahankan gelar tersebut, sama seperti Ibu Suri (mendiang ibunda Ratu Elizabeth II) yang mempertahankan gelar tersebut hingga ia meninggal pada usia 101 tahun,” kata Joe Little, redaktur pelaksana majalah “Majesty”.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular