Senin, November 25, 2024
BerandaInternasionalAS Dituduh Rusia Perpanjang Konflik Ukraina dengan Bantuan Militer

AS Dituduh Rusia Perpanjang Konflik Ukraina dengan Bantuan Militer

- Advertisement -

Kremlin: Bantuan AS ke Ukraina Akan Membawa Kematian dan Kehancuran

Moskow – Juru bicara Kremlin, Dimitry Peskov, mengutuk keras persetujuan bantuan keamanan senilai $60,84 miliar dari Dewan Perwakilan Rakyat AS ke Ukraina. Menurutnya, langkah tersebut akan memperburuk konflik di Ukraina dan mengakibatkan lebih banyak korban jiwa.

“Keputusan itu adalah demi kepentingan AS,” tegas Peskov, sebagaimana dikutip kantor berita Reuters. “Ini akan semakin menghancurkan Ukraina dan menyebabkan lebih banyak kematian warga Ukraina. Kesalahan besar dari rezim Kyiv.”

Paket bantuan yang disetujui DPR AS mencakup $23 miliar untuk mengisi kembali persenjataan, persediaan, dan fasilitas AS yang telah disalurkan ke Ukraina. Paket ini sekarang diserahkan ke Senat untuk disetujui, dan diharapkan mendapat tanda tangan Presiden Joe Biden dalam waktu dekat.

Peskov juga mengkritik ketentuan dalam undang-undang tersebut yang mengizinkan pemerintah AS untuk menyita aset-aset Rusia yang disita dan mentransfernya ke Ukraina untuk mendanai rekonstruksi. Ia mengatakan tindakan ini akan merusak reputasi AS dan Rusia akan mengambil tindakan pembalasan.

“Ini adalah perampasan terang-terangan,” kecam Peskov. “Kami tidak akan membiarkan aset kami dicuri begitu saja. Kami akan mengambil tindakan tegas untuk mempertahankan hak-hak kami.”

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev turut mengecam persetujuan bantuan AS. Ia menuduh AS didorong oleh “Russophobia” dan memprediksi Rusia akan tetap menang meski menghadapi gempuran bantuan militer dari Barat.

“Kami akan menang, apa pun yang terjadi,” tulis Medvedev di Telegram. “Kompleks industri militer mereka yang rakus tidak akan bisa mengalahkan kami.”

- Advertisement -

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, juga mengecam bantuan yang diberikan AS. Ia mengatakan tindakan tersebut akan memperburuk krisis global dan mengisyaratkan bahwa Rusia tidak akan tinggal diam.

“Bantuan militer ke rezim Kyiv adalah dukungan langsung terhadap terorisme,” tegas Zakharova. “Ini juga merupakan campur tangan dalam urusan dalam negeri Taiwan dan Tiongkok.”

Rusia telah secara konsisten menolak bantuan Barat ke Ukraina, dengan alasan bahwa bantuan tersebut hanya akan memperpanjang konflik dan memicu lebih banyak pertumpahan darah. Kremlin juga menuduh Barat menggunakan Ukraina sebagai pion untuk melemahkan Rusia.

Konflik di Ukraina telah berlangsung selama berbulan-bulan, menyebabkan kehancuran yang meluas dan korban jiwa yang besar di kedua belah pihak. Tidak ada tanda-tanda konflik ini akan segera berakhir, karena baik Ukraina maupun Rusia tampaknya tidak mau berkompromi.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular