Suratsuara.com – Wali Kota Medan Bobby Nasution mengajak sejumlah calon investor untuk meninjau Medan Zoo. Langkah selanjutnya, renovasi besar-besaran setelah lebaran.
Bobby meninjau Medan Zoo bersama para calon investor, Kamis (14/3/2024) sore. Calon investor Medan Zoo kini bukan hanya RANS milik Raffi Ahmad.
“Ini masih investor yang lama dari RANS Pak Raffi dan yang lain juga ini tindaklanjuti Medan Zoo. Tadi udah sepakat semua kita utamakan satwanya dulu nanti kita prioritaskan untuk pembenaran kandang. Tadi juga sudah ada teknis pengerucutan nanti Insya Allah tahun ini akan dimulai,” kata Bobby.
Bobby berencana segera merelokasi seluruh satwa-satwa yang ada di Medan Zoo. Hewan-hewan itu dipindahkan tidak jauh dari area Medan Zoo saat ini. Ya, Medan Zoo dengan luas 3 hektare itu baru sepertiga yang digunakan. Nah, di area yang belum dimanfaatkan itulah yang akan menjadi area relokasi satwa.
“Pasti kita utamakan tentang satwanya dulu, bukan hanya harimau tapi seluruh satwa kemungkinan kita relokasi tapi tetap di area Medan Zoo karena cukup luas, setelah itu nanti baru area yang lain untuk penunjang lainnya,” ujarnya.
Selama masa relokasi, Bobby mengaku bahwa Medan Zoo akan ditutup sementara waktu. Tim arsitek bakal meninjau langsung untuk menetapkan titik relokasi yang cocok untuk para satwa.
“Tadi sudah diskusi dan masukan ini agar ditutup untuk kepentingan satwa, nanti mulai besok ada tim arsitek akan melihat titik relokasi yang paling pas untuk seluruh binatang. Yang pasti sebelum Lebaran akan kita tutup,” kata Bobby.
Berdasarkan pantauan detikSumut, Bobby memboyong calon investor ternama seperti Rudy Salim, Raja Sapta Oktohari, dan Tommy Lo ke Medan Zoo.
Okto, sapaan karib Raja Sapta Oktohari, berniat untuk berinvestasi di Medan Zoo setelah melihat potensi untuk membuat koleksi binatang di sana bisa kembali sehat. Ia berangan-angan Medan Zoo bisa menjadi tempat perkembangbiakan satwa.
“Binatang ini kan makhluk hidup ya, juga bukan hanya dari sisi pariwisata tapi yang paling utama kehidupan. Kita berpikir bagaimana bisa menyelamatkan supaya binatang ini bisa kembali fresh dan sehat. Fokusnya nanti konservasi supaya bisa memberikan keturunan. Tapi sudah sepintas beberapa informasi yang akan kami dalami,” kata Okto.
“Dalam waktu dekat akan ada tamu yang akan datang ke Medan supaya bisa langsung terjun dan dilibatkan dalam proses ini,” kata dia.
Okto juga menjelaskan bahwa tim arsitek akan membuat master plan untuk pembagian lahan sesuai dengan fungsinya. Dia optimistis dengan area seluas 30 hektare Medan Zoo bisa dikembangkan dan akan berpotensi cuan.
“Saya kira luas area 30 hektare sangat menjanjikan dan berpotensial untuk dari sisi bisnis. Perkembangan arealnya nanti setelah dari sisi teknis arsitek akan bagi ruang baru nanti kita tahu secara fungsi mau dimaksimalkan seperti apa. Dari kami agar binatang ini jangan sampai stres dulu,” kata dia.
Saat ini, Medan Zoo tengah dalam kondisi kritis. Kebun binatang legendaris di Medan itu menghadapi masalah finansial.
Hewan-hewan kelaparan, tidak terawat, dan mati. Kandang kotor dan rusak, rumput dan ilalang tumbuh liar.
Medan Zoo juga berutang pakan dan gaji pegawai.