Minggu, Juni 30, 2024
BerandaOtomotifBeijing Kecam Tarif Tinggi UE untuk Mobil Listrik China

Beijing Kecam Tarif Tinggi UE untuk Mobil Listrik China

- Advertisement -

Produsen EV China Balas Serangan UE dengan Tarif Mobil ICE

Beijing – Tanggapi tindakan Uni Eropa (UE) yang menaikkan tarif impor kendaraan listrik (EV) asal China, produsen EV Negeri Tirai Bambu itu tak tinggal diam. Mereka mengajukan tarif sebesar 25 persen terhadap mobil bermesin pembakaran internal (ICE) buatan Eropa.

Langkah ini, sebagaimana diberitakan CCTV, menyusul pertemuan tertutup di Beijing yang dihadiri Kementerian Perdagangan Tiongkok, perwakilan enam produsen mobil Eropa, empat produsen mobil Tiongkok, serta lembaga industri dan penelitian.

Sebagai latar belakang, pada tahun 2023 saja, Tiongkok mengimpor sekitar 250.000 mobil ICE bermesin 2,5 liter atau lebih besar. Keputusan UE untuk mengenakan tarif pada kendaraan listrik buatan China, yang berdampak cukup signifikan pada produsen milik negara seperti SAIC Motor (tarif mencapai 48,1 persen), memantik reaksi keras dari Beijing.

Merek-merek SAIC, seperti MG dan IM, yang populer di pasar Jerman, turut terdampak kebijakan UE tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan perdagangan Tiongkok menegaskan bahwa penyelidikan UE terhadap kendaraan listrik Tiongkok sekadar alasan bagi UE untuk mengakses rahasia dagang mereka.

Wacana penerapan tarif terhadap mobil ICE berukuran besar telah dilontarkan oleh harian Global Times pada Mei lalu, menjelang penyelidikan UE.

Sementara itu, produsen EV Tiongkok berupaya memperluas operasional mereka di Eropa guna meminimalkan dampak tarif. BYD tengah membangun pabrik di Hongaria yang ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2025. Sementara itu, Leapmotor T03 telah diproduksi di pabrik Stellantis di Polandia.

- Advertisement -

Tindakan produsen EV Tiongkok ini merupakan bentuk perlawanan terhadap langkah proteksionis UE, yang dianggap menghambat ekspansi industri otomotif listrik China di pasar Eropa.

Langkah ini juga mengisyaratkan meningkatnya persaingan antara industri otomotif Tiongkok dan Eropa di pasar global, terutama di segmen kendaraan listrik yang kini tengah berkembang pesat.

Keputusan produsen EV Tiongkok untuk membalas dengan tarif mobil ICE Eropa diperkirakan akan semakin memanaskan ketegangan perdagangan antara kedua belah pihak. Di sisi lain, hal ini juga memberikan tekanan pada UE untuk meninjau kembali kebijakannya yang dianggap diskriminatif terhadap industri EV Tiongkok.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular