Pasca Pemilu: Koalisi Bermunculan, Negeri Tanpa Oposisi?
(Jakarta) – Penetapan Presiden dan Wakil Presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menggerakkan sejumlah partai politik untuk bermanuver mendukung pemerintahan yang baru. Fenomena ini akan menjadi bahan diskusi utama dalam program “Rakyat Bersuara” edisi malam ini.
Di tengah euforia pasca pemilu, muncul pertanyaan mengenai peran oposisi dalam sistem demokrasi. Program “Rakyat Bersuara” akan mengupas tuntas topik “Ramai Koalisi, Negeri Tanpa Oposisi” bersama para narasumber terkemuka.
Pembuktian Kecurangan Pemilu
Pada edisi sebelumnya, “Rakyat Bersuara” membahas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan hasil Pemilu 2024. Sirra Prayuna, Tim Hukum Ganjar-Mahfud, menyatakan keraguannya dalam membuktikan kecurangan pemilu hanya dengan 19 saksi dan ahli. Ia menekankan bahwa jumlah tersebut tidak mencukupi untuk menjadi bukti mengingat jumlah pemilih yang mencapai 204 juta jiwa.
Pentingnya Oposisi dalam Demokrasi
Keberadaan oposisi sangat krusial bagi kesehatan demokrasi. Oposisi yang kritis memberikan kontrol dan keseimbangan terhadap kekuasaan pemerintah, memastikan akuntabilitas dan mencegah penyalahgunaan wewenang.
Namun, apa yang terjadi jika sebuah negara tidak memiliki oposisi? Pertanyaan krusial ini akan menjadi fokus pembahasan utama dalam program “Rakyat Bersuara” malam ini.
Narasumber Kredibel
Diskusi akan dipandu oleh Aiman Witjaksono dan menghadirkan narasumber kredibel, di antaranya:
* Refly Harun, Ahli Hukum Tata Negara
* Masinton Pasaribu, Politisi PDIP
* Ferry Juliantono, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra
* Haikal Hassan, Pendukung Prabowo-Gibran
* Hendri Satrio, Pengamat Politik
* Haris Azhar, Pendiri Lokataru
“Rakyat Bersuara” akan mengupas tuntas fenomena koalisi dan absennya oposisi dalam pemerintahan yang baru. Program ini akan menayangkan analisis tajam, wawancara mendalam, dan diskusi interaktif bersama para narasumber.
Saksikan “Rakyat Bersuara: Ramai Koalisi, Negeri Tanpa Oposisi” malam ini pukul 21.00 WIB, hanya di iNews. Jangan lewatkan pembahasan penting tentang masa depan demokrasi Indonesia.