Prabowo Tetap Jabat Menhan Meski Terpilih Presiden
Jakarta – Usai ditetapkan sebagai Presiden terpilih pada Pilpres 2024, Prabowo Subianto menegaskan bahwa ia tidak akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) dalam Kabinet Indonesia Maju.
“Tetap di posisi Menhan,” ujar Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dengan tegas, Kamis (25/4/2024).
Dasco menjelaskan bahwa Prabowo berkomitmen untuk menyelesaikan tugasnya hingga akhir masa pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Oktober 2024. Keputusan ini, menurutnya, akan memudahkan koordinasi antar menteri.
“Akan lebih mudah berkoordinasi dengan rekan-rekan menteri di bidang-bidang yang terkait,” papar Dasco.
Mengenai kemungkinan mundurnya Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden terpilih, Dasco mengaku belum mengetahuinya. “Saya belum tahu (Gibran mundur atau tidak),” ungkapnya.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan Prabowo-Gibran sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada Pilpres 2024. Penetapan tersebut dilakukan setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) yang diajukan oleh kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Keputusan Prabowo untuk tetap menjabat Menhan merupakan langkah strategis. Pasalnya, posisi tersebut memberikannya kekuasaan dan pengaruh besar selama masa transisi hingga pelantikan presiden baru. Dengan demikian, Prabowo dapat memastikan kelancaran proses peralihan kekuasaan dan menjaga stabilitas nasional.
Selain itu, tetap bertugas sebagai Menhan memungkinkan Prabowo untuk terus memantau perkembangan pertahanan negara dan mempromosikan kebijakan-kebijakan yang telah ia inisiasi selama menjabat. Hal ini akan memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan dan kemajuan pertahanan Indonesia.
Sementara itu, pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden telah menjadi sorotan publik. Sebagai putra sulung Presiden Jokowi, Gibran dianggap kurang berpengalaman di dunia politik nasional. Namun, keberhasilannya memimpin Kota Solo selama dua periode menjadi bukti kemampuan dan potensi politiknya.
Jika Gibran akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo, maka ia akan mengikuti jejak ayahnya yang juga mengundurkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta saat terpilih menjadi Presiden pada tahun 2014. Keputusan ini akan membuka jalan bagi pejabat lain untuk memimpin Solo dan meneruskan program-program yang telah dirintis oleh Gibran.
Proses transisi kekuasaan dari Presiden Jokowi ke Prabowo diperkirakan akan berjalan lancar mengingat hubungan baik antara kedua tokoh tersebut. Prabowo diketahui menjadi salah satu pendukung utama Presiden Jokowi selama dua periode kepemimpinannya. Hal ini diharapkan dapat menciptakan suasana harmonis dan kolaboratif selama masa transisi.
Dalam beberapa bulan ke depan, Prabowo akan fokus pada penyelesaian tugas-tugasnya sebagai Menhan sekaligus mempersiapkan diri untuk mengambil tongkat kepemimpinan sebagai Presiden Indonesia. Publik menaruh harapan besar pada kemampuan Prabowo untuk membawa bangsa ini menuju kemajuan dan kesejahteraan yang lebih baik.