Indonesia Siap Berperan dalam Misi Perdamaian di Gaza, Palestina
Dalam pidatonya di forum The International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2024 di Singapura, Presiden RI terpilih Prabowo Subianto menegaskan kesiapan Indonesia untuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Gaza, Palestina. Pernyataan tersebut mendapat respons positif dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Nugraha Gumilar menyatakan bahwa prajurit TNI siap melaksanakan operasi perdamaian di bawah bendera PBB di mana pun sesuai perintah negara. “TNI siap melaksanakan operasi perdamaian di bawah bendera PBB, kapan pun dan kemana pun jika sudah menjadi perintah negara,” tegas Nugraha.
Nugraha menekankan tugas ini telah diamanatkan kepada TNI dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Oleh karena itu, prajurit TNI selalu siap untuk menjalankan perintah negara, termasuk jika diperlukan untuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Gaza.
Dalam pidatonya, Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) RI menyampaikan bahwa Indonesia akan senantiasa mengedepankan perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kesejahteraan dalam keterlibatan internasional. Ia meyakini bahwa hanya melalui dialog dan kerja sama, dunia dapat mencapai tujuan tersebut.
Prabowo menekankan Indonesia berkomitmen kuat mengajak berbagai negara berkolaborasi dan menjalin dialog demi mencapai kepentingan bersama. Ia juga memastikan pemerintah Indonesia akan mendorong dunia menjunjung tinggi hukum internasional, terutama dalam aspek menghormati kedaulatan nasional dan integritas teritorial.
Menyinggung konflik di Gaza, Prabowo menyoroti tindakan Israel yang telah menyerang masyarakat sipil yang mengungsi di Rafah. Menurutnya, tindakan tersebut harus segera diinvestigasi karena telah mengorbankan anak-anak, perempuan, dan warga tak bersenjata.
“Saya ingin menyoroti peristiwa tragis terbaru di Rafah yang telah menyebabkan banyak korban jiwa yang tidak bersalah, termasuk anak-anak, perempuan, dan warga sipil tak bersenjata. Insiden yang memilukan ini mendorong kita untuk segera menyerukan investigasi menyeluruh terhadap bencana kemanusiaan ini,” tegas Prabowo.
Prabowo juga menegaskan bahwa Indonesia mendukung solusi dua negara sebagai solusi yang realistis untuk perdamaian dan keamanan yang langgeng bagi Israel dan Palestina. Ia menekankan pentingnya mencegah kejadian serupa di masa depan.
Menanggapi permintaan bantuan dari PBB, Prabowo menyatakan kesiapan Indonesia mengirimkan pasukan penjaga perdamaian serta tenaga medis ke Gaza. Indonesia juga bersedia mengevakuasi dan merawat warga Palestina yang terluka dan membutuhkan perawatan di rumah sakit Indonesia.
“Kami telah bersiap untuk melakukan apa pun yang kami bisa untuk memberikan bantuan kemanusiaan sebagaimana diperlukan dan ketika diminta oleh PBB kami siap untuk menyumbangkan pasukan penjaga perdamaian yang signifikan untuk mempertahankan dan memantau upaya gencatan senjata ini serta memberikan perlindungan dan keamanan kepada semua orang,” kata Prabowo.
“Kami juga siap segera mengirimkan tenaga medis untuk mengoperasikan rumah sakit lapangan di Gaza dengan persetujuan semua pihak. Indonesia juga sangat bersedia mengevakuasi dan merawat warga Palestina yang terluka dan yang membutuhkan perawatan di rumah sakit Indonesia. Kami bersedia mengevakuasi hingga 1.000 pasien dalam waktu dekat jika situasi memungkinkan,” tuturnya.
Kesiapan Indonesia untuk berkontribusi dalam misi perdamaian di Gaza mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi perdamaian dan kemanusiaan.