Hulu Sungai Tengah Patenkan Varietas Padi Lokal untuk Ketahanan Pangan
Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan – Kembalikan kekayaan alam Indonesia, Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Pemkab HST) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Banjarmasin berkolaborasi menggali potensi tanaman lokal sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan daerah.
Salah satu varietas unggul yang menjadi perhatian adalah Benih Padi Siam Madu Murakata, kekayaan lokal HST yang telah dipatenkan dan mendapatkan sertifikat hak kekayaan intelektual (HKI) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Kepala Dinas Pertanian (Distan) HST, Budi Satrya Tanjung, menyatakan, “Benih Padi Siam Madu Murakata telah kami patenkan sebagai bukti kepemilikan varietas benih padi yang unik ini.”
Kerja sama dengan BRIN tidak hanya berhenti pada paten. Pemkab HST juga berupaya mendapatkan sertifikat pelepasan varietas dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memperluas penyebaran Benih Padi Siam Madu Murakata ke seluruh Indonesia.
“Sertifikat pelepasan varietas sangat penting sebagai jaminan bahwa benih padi ini telah melalui uji adaptasi dan kualitasnya sesuai standar,” jelas Budi.
Untuk memperoleh sertifikat tersebut, Kementan akan melakukan uji pelepasan varietas dengan menanam Benih Padi Siam Madu Murakata selama satu musim untuk memastikan keunggulan dan karakteristik yang direkomendasikan oleh Pemkab HST.
Potensi Benih Padi Siam Madu Murakata tidak hanya dari segi paten dan kualitasnya. Berdasarkan uji coba di daerah, varietas ini memiliki keunggulan lain yang memikat masyarakat.
“Nasi yang dihasilkan dari Benih Padi Siam Madu Murakata memiliki cita rasa khas, tidak terlalu lembek dan tidak terlalu keras. Selain itu, produksinya juga tergolong tinggi, sekitar empat ton per hektare,” papar Budi.
Keunggulan tersebut menjadi alasan Pemkab HST untuk menggandeng BRIN untuk mengembangkan inovasi dan menemukan varietas tanaman lokal lainnya.
“Selain Padi Siam Madu Murakata, kami juga memiliki Benih Buah Lokal Jeruk Mahang. Kami berharap kerja sama dengan BRIN dapat menghasilkan inovasi dan penemuan baru yang bermanfaat bagi ketahanan pangan di Hulu Sungai Tengah,” tutur Budi.
Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah tidak hanya berfokus pada pengembangan varietas tanaman lokal. Pemerintah daerah juga menerapkan program-program pertanian lainnya, seperti program pertanian organik dan program pengembangan perkebunan.