Suratsuara.com – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan dukungan strategis kepada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam upaya menjalin komunikasi yang efektif dengan partai politik lainnya. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi yang diarahkan pada perkuatan kolaborasi demokratis di tengah dinamika politik nasional yang semakin kompleks. Dalam konteks ini, kolaborasi antarpartai menjadi kunci dalam menjaga stabilitas politik dan memperkuat fondasi demokrasi di Indonesia.
PDIP, sebagai salah satu kekuatan politik utama di Indonesia, telah secara terbuka menyatakan komitmennya untuk mendukung PPP dalam menggalang komunikasi dengan berbagai parpol lainnya. Langkah ini diambil dengan mempertimbangkan pentingnya memperluas jaringan politik dan membangun sinergi antarpartai untuk mengatasi tantangan politik dan menjaga keberlanjutan sistem demokrasi.
Dalam konteks ini, PDIP dan PPP menyadari bahwa kerjasama antarpartai menjadi kunci dalam menjaga stabilitas politik dan mendorong terwujudnya kepentingan bersama. Dukungan yang diberikan oleh PDIP bukan semata-mata sebagai bentuk aliansi strategis, tetapi juga sebagai wujud komitmen terhadap prinsip-prinsip demokrasi yang mengedepankan dialog, toleransi, dan kepentingan rakyat.
Langkah konkret yang diambil oleh PDIP adalah dengan memfasilitasi pertemuan antara PPP dan parpol lainnya serta membantu membangun platform komunikasi yang efektif. Hal ini mencakup penyediaan ruang diskusi dan mediasi untuk merumuskan agenda bersama, memfasilitasi dialog politik yang konstruktif, serta menggalang dukungan untuk kepentingan nasional yang lebih luas.
Keberhasilan komunikasi antarpartai ini tidak hanya bergantung pada partisipasi dan komitmen PDIP dan PPP saja, tetapi juga memerlukan keterlibatan aktif dari semua pihak terkait. Setiap partai politik memiliki peran penting dalam membangun politik yang inklusif dan mendorong terwujudnya keputusan-keputusan yang berpihak pada kepentingan masyarakat.
Dalam konteks ini, kolaborasi antarpartai diharapkan dapat menjadi landasan untuk memperkuat demokrasi di Indonesia. Melalui dialog yang terbuka dan kerjasama yang solid, partai politik dapat membangun kepercayaan publik, memperluas ruang demokrasi, dan menjaga stabilitas politik yang mendasar bagi kemajuan bangsa.
Dukungan PDIP terhadap PPP dalam upaya berkomunikasi dengan parpol lainnya tidak hanya bermanfaat bagi kedua partai tersebut, tetapi juga memiliki implikasi positif bagi dinamika politik nasional secara keseluruhan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membawa Indonesia menuju arah yang lebih baik, di mana pluralisme politik dihargai dan demokrasi dijunjung tinggi sebagai fondasi utama pembangunan negara.
Plt Ketum PPP Mardiono hingga Sekjen PPP Arwani Thomafi tak komunikasi dengan PDIP menghadiri acara halalbihalal Partai Golkar. Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan partainya mendukung PPP berkomunikasi dengan partai politik (parpol) lain untuk tetap eksis di kancah politik nasional.
“Ya PDI Perjuangan kan sangat berkepentingan agar rezim ini tidak menghilangkan sejarah Partai Ka’bah yang menjadi sahabat PDI Perjuangan,” kata Hasto kepada wartawan di gedung MK, Jakarta Pusat, Selasa (16/4/2024).
Hasto mengatakan dalam rangka untuk bertahan, PPP memerlukan komunikasi politik dengan partai yang lain. Ia mengatakan jangan sampai ada penghilangan sejarah dari PPP.
“Nah dalam rangka survival sebagai Partai Ka’bah, ya kami dorong PPP untuk melakukan komunikasi-komunikasi politik karena itu menjadi bagian dari sejarah bangsa ini sehingga jangan sampai ada niatan untuk menghilangkan sejarah PPP tersebut,” ucapnya.
Hasto mengatakan partainya mendorong langkah PPP untuk melakukan komunikasi. Ia kemudian menyinggung soal operasi politik termasuk dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
“Jadi kami dukung langkah-langkah PPP untuk melakukan komunikasi politik karena ketika pemilu kemarin ada pihak-pihak yang melakukan operasi-operasi politik untuk mendorong partai tertentu, termasuk PSI sehingga akhirnya membuat PPP tergerus, itu hasil operasi politik,” katanya.
Mardiono sebelumnya mengaku tidak berkomunikasi soal kehadirannya pada acara halalbihalal bersama Partai Golkar kepada PDIP. Mardiono menganggap acara tersebut sekadar silaturahmi dan tak perlu disalahpahami oleh PDIP.
“Ndaklah. Kalau cuma diundang halalbihalal atau diundang makan malam masa juga harus berkomunikasi juga, ya nggaklah, he-he-he…,” kata Mardiono kepda wartawan, Selasa (16/4).
Mardiono mengaku hadir dalam acara itu dalam rangka suasana hari raya Idul Fitri 2024. Meski begitu, dia memahami langkahnya itu dapat dimaknai secara politis.
“Nggak, nggak. Kalau menurut saya, nggak penting, nggak perlu untuk disalahpahami. Karena dalam konteksnya memang kita sedang dalam situasi halalbihalal, bahwa umat Islam diajarkan pada saat kita selesai puasa maka kita merayakan Idul Fitri, saling bermaafan, sekadar pelaksanaan itu saja,” kata Mardiono.