Suratsuara.com – Mudik Lebaran adalah momen yang dinantikan oleh jutaan orang di Indonesia setiap tahunnya. Merayakan bersama keluarga di kampung halaman menjadi sebuah tradisi yang telah tertanam kuat dalam budaya Indonesia. Namun, salah satu tantangan yang kerap dihadapi selama musim mudik adalah ketersediaan pasokan energi, khususnya gas bumi, yang menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat.
Tahun 2024 membawa angin segar bagi para pemudik dengan ketersediaan pasokan gas bumi yang lebih dari mencukupi. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan perusahaan gas bumi untuk memastikan ketersediaan energi yang aman dan memadai selama masa mudik Lebaran.
Menurut data yang diperoleh dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pasokan gas bumi pada tahun ini mencapai puncaknya dengan jumlah yang signifikan. Hal ini merupakan hasil dari kerja sama antara pemerintah, perusahaan gas bumi, serta penyedia jasa distribusi gas yang telah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Salah satu faktor penting dalam memastikan pasokan gas bumi aman selama mudik Lebaran adalah perencanaan yang matang. Pemerintah telah melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait untuk mengantisipasi lonjakan permintaan energi selama periode ini. Mulai dari pemantauan dan pengendalian produksi hingga distribusi, semua dilakukan dengan cermat guna memastikan kelancaran pasokan.
Selain itu, peran teknologi juga turut membantu dalam menjaga ketersediaan gas bumi. Sistem monitoring yang canggih memungkinkan para operator untuk melacak dan mengontrol aliran gas dengan lebih efisien. Hal ini tidak hanya meningkatkan efektivitas operasional, tetapi juga meminimalkan risiko terjadinya gangguan pasokan.
Tidak hanya menyediakan pasokan yang cukup, keamanan juga menjadi fokus utama selama mudik Lebaran. Pemerintah dan perusahaan gas bumi telah meningkatkan upaya pemeliharaan infrastruktur serta melakukan inspeksi secara berkala guna memastikan bahwa instalasi gas dalam kondisi yang prima.
Selain itu, edukasi kepada masyarakat juga menjadi bagian penting dalam menjaga keselamatan selama menggunakan gas bumi. Informasi mengenai cara penggunaan yang aman serta langkah-langkah darurat dalam menghadapi kebocoran gas harus disosialisasikan secara luas agar masyarakat dapat lebih waspada dan siap menghadapi situasi darurat.
Kesimpulannya, pasokan gas bumi selama mudik Lebaran 2024 dapat dikatakan aman dan memadai. Berbagai langkah preventif dan proaktif yang telah dilakukan oleh pemerintah dan perusahaan gas bumi telah membuahkan hasil yang memuaskan. Namun, penting bagi semua pihak untuk tetap waspada dan mematuhi protokol keselamatan yang telah ditetapkan guna memastikan bahwa momen bahagia bersama keluarga tidak terganggu oleh masalah pasokan energi.
PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina menyiagakan Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri 2024 (Satgas RAFI 2024), untuk menjaga keandalan pasokan gas bumi selama masa mudik Lebaran 2024.
Direktur Sales dan Operasi PGN Ratih Esti Prihatini mengatakan, sampai dengan saat ini realisasi penyaluran gas bumi di 18 provinsi, 74 kabupaten berjalan aman. Untuk supply gas, PGN mengelola sekitar 866 BBTUD.
Sedangkan volume niaga gas kurang lebih 860 BBTUD yang terdistribusi untuk 819.197 Sambungan Rumah (SR), 3.108 komersial& industri dan 1.986 usaha kecil. Layanan BBG untuk transportasi juga aman dengan penyaluran sebesar 22.133 LSP.
“Satgas RAFI PGN sudah aktif siaga memonitor dan mengendalikan penyaluran gas agar seluruh pelanggan dapat merayakan hari raya dengan nyaman. Kegiatan monitoring tekanan gas juga dilakukan secara realtime melalui SCADA System. Agar keamanan selalu terjaga, Satgas RAFI secara periodik melakukan patroli jaringan dan infrastruktur,” kata Ratih,dikutip Jumat (5/4/2024).
Dari posko Satgas RAFI Subholding Gas di IMOC Graha PGAS Jakarta, ia menyebut seluruh infrastruktur dan fasilitas gas bumi Subholding Gas juga terpantau aman. Kini PGN Group memiliki dan mengelola 32.343 KM pipa gas, 16 SPBG serta 3 LNG Terminal.
Ratih melanjutkan, tim penanganan gangguan turut siaga 24 jam untuk menjaga kehandalan penyaluran gas dan penanganan apabila terjadi insiden. Jika pelanggan ataupun masyarakat membutuhkan bantuan terkait gas bumi, dapat menghubungi Call Center di nomor 135 atau Kantor Area PGN. PGN menguatkan pengamanan baik internal maupun eksternal dengan melibatkan TNI/Polri.
“Kami juga antisipatif terhadap gangguan suplai gasyakni dengan memanfaatkan gas LNG di FSRU Lampung untuk pasokan gas ke PLN Group. Di samping itu, CNG digunakan untuk back up supply apabila ada gangguan penyaluran,” imbuhnya.
Menurut catatannya, hingga saat ini tidak terdapat kasus yang mempengaruhi kelancaran operasional Satgas RAFI 2024. Meski demikian, PGN tetap memperketat pengamanan dan meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah insiden security yang dapat mengganggu ataupun merugikan lingkungan operasi.
Ratih mengingatkan khususnya pelanggan jargas rumah tangga untuk memperhatikan keamanan, apabila akan meninggalkan rumah dalam waktu cukup lama untuk mudik ke kampung halaman.
Pengguna jargas dihimbau untuk menutup valve di dekat meteran sehingga gas yang mengalir ke rumah akan berhenti secara otomatis.
“Pembayaran tagihan gas bumi dapat dilakukan di mana saja melalui e-commerce sesuai dengan banyaknya gas yang dipakai. Tagihan gas akan muncul setiap tanggal 6, kemudian penggunaan dapat dibayar mulai tanggal 6-20,” tuturnya.
Subholding Gas Pertamina berkomitmen memenuhi kebutuhangas bumikepada seluruh segmen pelanggan industri dari berbagai sumber pasokan. Pasalnya, ketegantungan terhadap energi bersih tersebut terus meningkat.
Direktur Sales dan Operasi PGN, Ratih Esti Prihatini,PGNselalu berupaya optimal dalam melayani pelanggan, meskipun dalam kondisi operasi baik pasokan dan operasional infrastruktur terdapat kondisi planned (turn around atau operation maintenance regularly) dan uplaned shutdown.
Seperti yang lumrah terjadi dalam operasi lapangan migas di sisi hulu, dibutuhkan kegiatan maintenance yang memerlukan waktu tertentu maka demikian halnya PGN juga terdapat masa maintenance untuk menjaga realibilitas dan layanan yang handal juga safety.
“Dengan kondisi lapangan migas yang mengalami penurunan, PGN terus mengupayakan solusi untuk penyaluran gas ke pelanggan. Kami ingin usaha pelanggan harus tetap sustain, maka kami harus mengkomunikasikan kondisi rill ini kepada pelanggan untuk bersama-sama dalam satu perahu mencari solusi terbaik, win-win solution bagi kedua belah pihak,” kata Ratih,Sabtu (30/3/2024).Berdasarkan survei pelanggan, sekitar 72 persen pelanggan merupakan pelanggan tipe single fuel yang menggunakan gas bumi sebagai bahan bakar penggerak operasi mesin industri.
Maka PGN juga terus mengupayakan untuk mendatangkan pasokan dari berbagai sumber lain seperti LNG dalam jangka pendek maupun panjang. PGN juga berkomunikasi dengan seluruh stakeholder, pemerintah, mengenai kondisi ini.
“Memang, penyaluran LNG sampai dengan disalurkan ke pelanggan membutuhkan rantai penyaluran yang lebih panjang dibandingkan dengan rantai penyaluran gas pipa. Hal ini karena adanya proses tambahan berupa pendinginan, transportasi, penyimpanan, dan regasifikasi,” jelas Ratih.
Selanjutnya, PGN mengupayakan alternatif tambahan pasokan gas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini, khususnya di wilayah Sumatera Bagian Utara, Tengah, dan Selatan, Lampung serta Jawa Bagian Barat. PGN menawarkan alternatif yakni pasokan gas dariLNG, mengingat kondisi natural decline dari sumber pasokan gas pipa konvensional