Inovasi BMW: Alternator Seri 3 Menggerakkan Motor Listrik CE 02
Berlin – BMW Motorrad kembali membuat gebrakan di dunia motor listrik dengan memperkenalkan CE 02, skuter mutakhir yang mengusung teknologi unik: alternator BMW Seri 3 sebagai motor penggeraknya.
Langkah inovatif ini merupakan bukti kecerdikan BMW dalam memanfaatkan komponen yang sudah ada untuk menciptakan solusi baru yang efisien dan hemat biaya. Biasanya, alternator pada Seri 3 berfungsi sebagai generator, menghasilkan listrik untuk mengisi baterai mobil. Namun, di CE 02, alternator telah direkayasa ulang secara cerdik untuk menghasilkan torsi dan tenaga yang mengesankan.
Modifikasi ini memungkinkan BMW untuk memproduksi CE 02 dengan biaya yang lebih murah dan waktu yang lebih singkat dibandingkan jika mereka harus mengembangkan motor penggerak dari nol. Dengan demikian, BMW dapat menawarkan skuter listrik yang terjangkau dan canggih kepada para pengendaranya.
Performa CE 02 tidak perlu diragukan. Dengan daya 15 hp dan torsi 40 lb-ft, skuter ini mampu melaju hingga kecepatan 80 km/jam dengan jangkauan hingga 120 km dengan sekali pengisian daya.
Penggunaan alternator Seri 3 pada CE 02 tidak hanya mengurangi biaya produksi tetapi juga menunjukkan komitmen BMW terhadap praktik berkelanjutan. Dengan memanfaatkan kembali komponen yang ada, BMW meminimalkan limbah dan dampak lingkungan. Hal ini sejalan dengan visi perusahaan untuk masa depan mobilitas yang lebih ramah lingkungan.
Sementara BMW meraih pujian atas inovasi CE 02, desainer mantan karyawan BMW melontarkan kritik pedas terhadap bahasa desain khas BMW, terutama kisi-kisi yang semakin besar.
Kritik Mantan Desainer BMW: Kisi-kisi Hilangkan Identitas BMW
Bac Ajuga – Mantan desainer BMW, Frank Stephenson, mengungkapkan kekecewaannya terhadap arah desain BMW yang akhir-akhir ini berfokus pada kisi-kisi yang semakin mencolok. Menurut Stephenson, kisi-kisi yang besar dan agresif telah mengikis identitas khas BMW yang elegan dan sporty.
“Kisi-kisi BMW dulu merupakan simbol keanggunan dan kelas. Tetapi sekarang, kisi-kisi tersebut hanya menjadi gimmick yang aneh,” ujar Stephenson kepada majalah Autocar.
Stephenson berpendapat bahwa pengejaran BMW terhadap diferensiasi desain telah mengarah pada keputusan desain yang dipertanyakan dan hilangnya identitas merek. Ia menyoroti BMW iX sebagai contoh desain yang menyimpang jauh dari tradisi BMW.
“BMW iX terlihat seperti kendaraan dari merek lain, bukan BMW. Ini tidak memiliki garis-garis khas atau proporsi yang kita asosiasikan dengan BMW,” kata Stephenson.
Stephenson menyerukan BMW untuk kembali ke akar desainnya dan menciptakan kendaraan yang seimbang, proporsional, dan mencerminkan warisan merek yang kaya.