Selasa, November 26, 2024
BerandaNewsAliansi Strategis Muncul di Timur Tengah: Negara Arab Mendukung Israel, Menentang Iran

Aliansi Strategis Muncul di Timur Tengah: Negara Arab Mendukung Israel, Menentang Iran

- Advertisement -

Kerjasama Rahasia Arab-Israel Membungkam Serangan Balasan Iran

Serangan balasan Iran yang gencar menggunakan drone dan rudal ke Israel terbukti tidak efektif, karena sebagian besar berhasil dicegat dan dihancurkan sebelum mencapai sasaran. Kunci keberhasilan ini terletak pada peran penting negara-negara Arab yang secara diam-diam membantu Israel dengan menyediakan intelijen dan bantuan pertahanan udara.

Bantuan Intelijen dari Teluk

Menurut laporan Wall Street Journal (WSJ), tujuh negara Teluk, termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), telah memberikan informasi penting kepada Amerika Serikat (AS) mengenai serangan Iran. Informasi ini mencakup intelijen mengenai waktu, lokasi, dan strategi serangan yang direncanakan.

“Beberapa negara Teluk telah memberikan informasi penting yang sangat penting bagi keberhasilan langkah-langkah pertahanan udara kami, yang pada akhirnya menggagalkan serangan besar-besaran ini,” kata seorang pejabat Saudi, AS, dan Mesir kepada WSJ.

Kerjasama ini diprakarsai oleh AS, yang telah berupaya selama bertahun-tahun untuk membangun kemitraan militer informal untuk melawan ancaman dari Iran. Laporan tersebut mengungkapkan untuk pertama kalinya luasnya kolaborasi ini, yang melibatkan negara-negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

“Peran penuh yang dimainkan oleh Arab Saudi dan pemerintahan Arab penting lainnya masih dirahasiakan,” tulis laporan tersebut.

Aksi Bantuan Pertahanan Udara

- Advertisement -

Setelah serangan Israel terhadap konsulat Iran pada 1 April, pejabat AS mendesak pemerintah-pemerintah Arab untuk memberikan informasi intelijen mengenai rencana pembalasan Iran dan meminta bantuan untuk mencegah serangan. Awalnya, beberapa negara Arab ragu-ragu karena khawatir terlibat konflik langsung dengan Iran atau menghadapi pembalasan.

Namun, akhirnya, Arab Saudi dan UEA setuju untuk memberikan informasi secara diam-diam, sementara Yordania mengizinkan AS dan pesawat tempur negara lain menggunakan wilayah udaranya. Yordania juga menyatakan akan menggunakan pesawat tempurnya sendiri untuk mencegat rudal dan drone.

Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa dua hari sebelum serangan, pejabat Iran memberikan peringatan kepada Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya mengenai tanggapan yang mereka rencanakan terhadap Israel. Tindakan ini memberi waktu bagi negara-negara tersebut untuk memperkuat pertahanan udara mereka.

“Tantangannya adalah menyatukan semua negara ini dengan Israel, meskipun negara tersebut terisolasi secara regional. Itu adalah masalah diplomatik yang kompleks,” tulis WSJ.

- Advertisement -

Sikap Yordania

Yordania, yang berperan penting dalam mencegat serangan Iran, menekankan bahwa negaranya tidak akan menjadi “medan perang regional.” Raja Abdullah II menegaskan komitmen Yordania untuk menjaga kedaulatan dan keamanan di atas segalanya.

“Tujuan kami adalah untuk menjaga kedaulatan kami sendiri, bukan untuk membela Israel,” kata Abdullah, seperti dikutip dari Arab News.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengalihkan perhatian dari konflik di Gaza dengan memicu konfrontasi dengan Iran.

Kerjasama rahasia antara negara-negara Arab dan Israel ini menunjukkan perubahan strategis di Timur Tengah. Negara-negara Arab menyadari ancaman yang ditimbulkan oleh Iran dan semakin bersedia untuk bekerja sama dengan Israel untuk menjaga keamanan regional.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular