Suratsuara.com – Emosi adalah bagian alami dari kehidupan manusia. Setiap orang memiliki rentang emosi yang berbeda-beda, termasuk di antaranya adalah kemampuan untuk merespons situasi yang menimbulkan kekhawatiran atau ketakutan. Namun, ada kalanya seseorang merasa terlalu mudah emosi atau takut dengan hal-hal yang belum terjadi. Pertanyaannya adalah, apakah hal ini normal?
1. Pemahaman tentang Emosi
Sebelum membahas lebih jauh, penting untuk memahami bahwa emosi adalah respons psikologis dan fisiologis terhadap stimulus tertentu. Ketakutan, misalnya, adalah respons terhadap ancaman atau ketidakpastian yang dirasakan oleh seseorang.
2. Variasi Individual
Setiap individu memiliki toleransi emosional yang berbeda. Ada yang lebih mudah terpengaruh oleh situasi tertentu, sementara yang lain mungkin lebih tenang dalam menghadapi ketidakpastian. Ini adalah bagian dari keragaman manusia dan bukan suatu keanehan.
3. Ketidakpastian dan Kekhawatiran
Takut dengan hal yang belum terjadi sering kali terkait dengan ketidakpastian tentang masa depan. Kekhawatiran akan hal-hal yang belum terjadi bisa saja muncul karena adanya pengalaman traumatis di masa lalu, kecemasan berlebihan, atau bahkan kondisi kesehatan mental tertentu seperti gangguan kecemasan.
4. Peran Lingkungan dan Pengalaman
Lingkungan tempat seseorang dibesarkan dan pengalaman hidup juga memainkan peran penting dalam cara seseorang merespons stimulus emosional. Budaya, nilai-nilai keluarga, dan pola asuh dapat membentuk bagaimana seseorang mengelola emosinya.
5. Kapan Perlu Khawatir
Meskipun normal untuk merasa takut atau mudah emosi dalam beberapa situasi, ada kalanya ketakutan atau kecemasan yang berlebihan perlu mendapatkan perhatian khusus. Jika emosi yang dirasakan mengganggu aktivitas sehari-hari, hubungan sosial, atau kesejahteraan secara keseluruhan, penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental.
6. Manajemen Emosi
Untuk mengelola emosi dengan lebih baik, penting untuk mengembangkan kesadaran diri (self-awareness) tentang apa yang memicu emosi tersebut. Teknik-teknik relaksasi, meditasi, olahraga, dan terapi psikologis adalah beberapa cara yang bisa membantu seseorang mengelola emosi yang intens.
Pertanyaan:
Dokter, saya usia 20 tahun tapi belakangan mudah emosi dan tidak bisa bersikap tenang menghadapi sesuatu. Saya juga sering merasa takut pada hal yang belum tentu terjadi.
Lebih mudah menangis hanya karena emosi dan terkadang perasaan yang tidak jelas. Sebenarnya saya kenapa dan harus apa Dok?
Jawaban:
Emosi dasar manusia terdiri dari senang, sedih, takut, marah, jijik, dan terkejut. Saat mood seseorang normal, orang tersebut bisa merasakan keenam perasaan ini dengan intensitas yang sesuai, tidak berlebihan, tidak menetap, dan tentunya tidak mengganggu dalam melakukan fungsi kehidupannya sehari-hari.
Setiap emosi memiliki fungsinya masing-masing. Seperti contohnya takut, memiliki fungsi untuk memberikan sinyal adanya bahaya,ancaman dan menuntun agar muncul respons yang adaptif terhadap situasi.
Perasaan takut yang normal dicetuskan oleh suatu pencetus dan akan mereda setelah situasi dirasakan aman.
Bila perasaan takut sering muncul, bersifat menetap, dan dirasakan mengganggu maka perlu ditelusuri apa yang menyebabkan perasaan ini muncul. Cobalah untuk melakukan kegiatan yang membuat rileks, seperti mendengarkan musik, menikmati waktu sendiri dengan bersantai, hingga melakukan perawatan diri sambil tetap menerapkan pola hidup sehat.
Jagalah pola makan, berolahraga dan berjemur secara teratur, serta menerapkan higienitas tidur. Bila Anda sudah melakukan hal-hal tersebut dan perasaan tetap dirasakan tidak nyaman atau bahkan memburuk, silahkan segera berkonsultasi dengan profesional di bidang kesehatan jiwa.
dr Alvina, SpKJ
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
Primaya Hospital Bekasi Barat