Selasa, Juli 2, 2024
BerandaOtomotifProdusen Mobil Jerman Tantang Tarif Impor Mobil Listrik Tiongkok

Produsen Mobil Jerman Tantang Tarif Impor Mobil Listrik Tiongkok

- Advertisement -

Protes Industri Otomotif Jerman Menentang Tarif UE pada Mobil Listrik China

Jakarta – Pengenaan tarif 38% oleh Komisi Eropa terhadap kendaraan listrik (EV) impor dari Tiongkok memicu kemarahan di kalangan raksasa otomotif Jerman, termasuk Mercedes-Benz, BMW, dan Volkswagen. Keputusan ini dianggap merugikan bisnis mereka yang telah sukses menguasai pasar EV di Tiongkok.

“Tindakan proteksionis UE ini berpotensi memicu perang dagang, yang akan berdampak negatif pada perusahaan dan kepentingan Eropa,” tegas CEO BMW Oliver Zipse.

CEO Mercedes Ola Kallenius menggemakan sentimen tersebut, menekankan perlunya perdagangan terbuka dan kerja sama, bukan hambatan.

“Saat permintaan EV bertenaga baterai di Eropa masih rendah, keputusan Komisi Eropa ini sangat tidak tepat waktu,” keluh Volkswagen.

Komisi Eropa berargumen bahwa tarif tersebut diperlukan untuk melawan subsidi besar yang dinikmati produsen mobil Tiongkok. Namun, Asosiasi Industri Otomotif Jerman (VDA) berpendapat bahwa tarif justru akan merusak sektor otomotif Eropa.

Tidak hanya produsen Tiongkok, perusahaan Barat seperti Tesla, BMW, Volvo, dan Renault Dacia juga akan terkena dampak tarif tersebut. Mereka mengekspor EV buatan Tiongkok ke Eropa dan dapat menghadapi biaya tambahan miliaran euro.

Wakil CEO Volvo Bjorn Annwall memperingatkan bahwa biaya tambahan tersebut pada akhirnya akan ditanggung konsumen, sehingga membuat EV menjadi lebih mahal.

- Advertisement -

Para ekonom memprediksi dampak langsung tarif akan minimal, tetapi Institut Kiel untuk Ekonomi Dunia memperkirakan tarif dapat mengurangi impor EV Tiongkok secara signifikan dan mendorong produksi di Eropa.

Tiongkok mengutuk keputusan UE dan berjanji untuk melindungi kepentingannya. Namun, mereka belum menentukan tindakan pembalasan apa pun.

Di sisi lain, Asosiasi Mobil Penumpang Tiongkok (CPCA) tetap yakin dengan potensi pertumbuhan berkelanjutan bagi produsen EV Tiongkok di Eropa.

Pengenaan tarif UE merupakan langkah terbaru dalam ketegangan perdagangan antara UE dan Tiongkok. Pada tahun 2018, UE menerapkan tarif terhadap baja dan aluminium dari Tiongkok, yang dibalas Tiongkok dengan tarif terhadap produk UE seperti mobil dan produk pertanian.

- Advertisement -

Konflik dagang antara UE dan Tiongkok diperkirakan akan berlanjut karena kedua belah pihak berebut pangsa pasar di sektor EV yang berkembang pesat. Hasilnya dapat berimplikasi signifikan bagi industri otomotif global dan ekonomi secara keseluruhan.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular