Suratsuara.com – Pekan depan, politik Tanah Air akan menyaksikan pertemuan yang dinantikan antara Presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, serta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD. Pertemuan ini bertujuan untuk menjalin silaturahim menjelang perayaan Lebaran, namun juga memiliki implikasi yang jauh lebih dalam dalam politik nasional.
Pertemuan tersebut menandai kolaborasi antara tiga tokoh penting dalam kancah politik Indonesia, mewakili spektrum yang berbeda. Megawati, sebagai salah satu tokoh pendiri PDIP, membawa sejarah panjang dalam politik Indonesia, sementara Ganjar Pranowo, yang memiliki popularitas tinggi sebagai gubernur Jawa Tengah, mewakili perwakilan dari level lokal yang kuat. Di sisi lain, Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi dan sekarang Menteri Koordinator, membawa pengalaman hukum yang luas dan keahlian politiknya sendiri.
Pertemuan ini mengirimkan pesan kuat tentang pentingnya persatuan di tengah polarisasi politik yang semakin meningkat di Indonesia. Dalam suasana politik yang seringkali dipenuhi dengan retorika konflik dan ketegangan, pertemuan ini menunjukkan bahwa di atas perbedaan ideologi dan kepentingan politik, masih ada ruang bagi dialog dan kerjasama yang konstruktif.
Selain itu, pertemuan ini juga memiliki potensi untuk membuka pintu bagi kerja sama lintas partai dalam menghadapi tantangan bersama, baik itu terkait dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi, penanganan isu-isu sosial, maupun pemantapan demokrasi di Indonesia. Kolaborasi antara PDIP, yang merupakan salah satu partai terbesar di Indonesia, dengan figur-figur seperti Ganjar dan Mahfud, bisa menjadi contoh bagi partai politik lainnya untuk merangkul keragaman dan mencari solusi bersama untuk kepentingan bangsa.
Namun demikian, pertemuan ini juga tidak luput dari sorotan kritis. Beberapa pihak mungkin akan melihatnya sebagai strategi politik belaka, terutama mengingat mendekati tahun politik yang akan datang. Spekulasi mengenai kemungkinan kerja sama atau aliansi politik di antara mereka bisa saja muncul, dan bagaimana pertemuan ini akan memengaruhi dinamika politik ke depannya masih harus dipantau dengan cermat.
Dengan demikian, pertemuan antara Megawati, Ganjar, dan Mahfud tidak hanya merupakan momen silaturahim biasa, tetapi juga merupakan momentum penting bagi persatuan politik di Indonesia. Bagaimanapun, saat ini adalah waktu yang tepat bagi para pemimpin politik untuk menunjukkan komitmen mereka pada prinsip-prinsip demokrasi, dialog, dan kerjasama lintas partai demi kepentingan bersama dan kemajuan bangsa.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD kemungkinan akan bertemu Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dalam rangka silaturahim Lebaran pada pekan depan.
“Ya minggu depan, karena ini kan besok kan hari libur, biasa Sabtu-Minggu Ibu (Megawati) juga ada acara pribadi, olahraga dan sebagainya,” kata Hasto di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/4/2024).
Selain Ganjar-Mahfud, Hasto mengatakan, beberapa pakar di bidang perekonomian dan sejarah juga bakal bersilaturahim dengan Megawati.
“Karena memang Ibu secara rutin bertemu dengan tokoh-tokoh dan juga pakar sejarah. Ibu akan mengadakan pertemuan dan itu ya merupakan bagian dari update-ing politik dalam makna kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya.
Menurut Hasto, kerap berbincangnya Megawati dengan pakar ekonomi dan sejarah menegaskan bahwa pimpinan PDI-P itu tidak hanya bicara soal politik dan demokrasi.
“Tetapi juga berbicara tentang belajar dari sejarah dan bagaimana tanggung jawab kita ke depan, juga tadi saya laporkan juga tentang perkembangan ekonomi nasional kita secara makro,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Hasto sempat mengungkapkan bahwa Megawati dan Ganjar-Mahfud melakukan pertemuan secara rutin.
“Ya secara periodik kan emang Ibu mengadakan pertemuan, termasuk dengan Pak Ganjar, dengan Pak Mahfud,” kata Hasto ditemui di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu, 10 April 2024.
Namun, saat itu Hasto mengaku, belum mengetahui perihal rencana pertemuan Ganjar dengan Megawati terkait silaturahmi menyambut Idul Fitri 1445 Hjiriah.