Suratsuara.com – Manchester City baru-baru ini mengumumkan rencana ambisius untuk membangun fasilitas pelatihan dan akademi baru yang megah di kota tersebut. Rencana ini bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur sepakbola mereka dan memberikan dukungan yang lebih baik bagi pemain muda dan tim utama.
Proyek ini akan didanai oleh Sir Jim Ratcliffe, seorang pengusaha sukses yang juga merupakan penggemar sepakbola sejati. Keterlibatan Ratcliffe dalam proyek ini menandai komitmen serius dari sektor swasta dalam mendukung pengembangan sepakbola di Inggris.
Fasilitas baru ini diharapkan menjadi salah satu yang terbaik di dunia, dengan lapangan pelatihan berteknologi tinggi, fasilitas kesehatan dan kebugaran terkini, serta ruang analisis taktis yang canggih. Hal ini akan membantu Manchester City mempertahankan posisi mereka sebagai salah satu kekuatan terbesar dalam sepakbola Inggris dan Eropa.
Langkah ini juga bisa dianggap sebagai respons langsung terhadap rencana besar rival sekotanya, Manchester United, yang juga memiliki proyek serupa dalam pengembangan infrastruktur klub mereka. Persaingan antara dua klub raksasa Manchester semakin memanas, baik di lapangan maupun di luar lapangan.
Pengumuman ini juga menjadi bukti bahwa investasi dalam sepakbola tidak hanya berasal dari pemilik klub, tetapi juga melibatkan individu dan perusahaan eksternal yang memiliki minat yang sama dalam pertumbuhan dan keberhasilan tim.
Diharapkan bahwa dengan adanya fasilitas baru ini, akan terjadi peningkatan dalam pengembangan pemain muda di Manchester City dan potensi untuk menghasilkan bintang-bintang masa depan sepakbola Inggris. Hal ini juga dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dengan menciptakan lapangan kerja baru dan menarik minat wisatawan ke daerah tersebut.
Dengan berbagai rencana besar ini, sepakbola Manchester terus menunjukkan bahwa mereka berada di garis depan dalam hal inovasi, investasi, dan ambisi untuk meraih kesuksesan baik di tingkat domestik maupun internasional. Selain itu, hal ini juga memberikan inspirasi bagi klub-klub sepakbola lainnya untuk terus meningkatkan standar mereka dan memberikan yang terbaik bagi para penggemar dan komunitas sepakbola secara keseluruhan.
Rencana Manchester United merombak lini belakang di bursa transfer musim panas 2024 akan mendapat gangguan dari Manchester City. Meski sudah punya lima bek tengah berkualitas, City tetap ikut persaingan dengan MU memperebutkan bek muda potensial milik Everton, Jarrad Branthwaite.
Branthwaite merupakan salah satu pemain muda yang bersinar di musim 2023/2024 ini. Meski Everton saat ini ada di papan bawah, pemuda 21 tahun itu mencuri perhatian banyak klub besar. Dia sudah main 25 kali di Liga Inggris musim ini.
Awalnya MU dan Real Madrid yang bersaing ketat memperebutkan Branthwaite. Namun kini persaingan akan semakin sengit saja. City dilaporkan Daily Mail pada akhir pekan ini juga berminat kepada eks pemain PSV Eindhoven itu.
Ketertarikan City ini menjadi kabar buruk bagi MU. Everton bisa menaikkan harga jual Branthwaite mengingat City kerap membeli pemain dengan harga mahal. Padahal awalnya Branthwaite dibandrol 60 juta poundsterling.
Manchester City sebenarnya sudah tidak terlalu butuh bek tengah baru ketimbang MU. Pasukan Josep Guardiola telah memiliki lima bek yang sama berkualitasnya yakni Ruben Dias, Nathan Ake, Manuel Akanji, Josko Gvardiol dan John Stones. Belum lagi Kyle Walker yang bisa dioperasikan sebagai bek tengah juga.
Ketertarikan City pada Branthwaite bisa jadi untuk merecoki rencana transfer investor baru MU Sir Jim Ratcliffe. Dengan demikian Everton akan jual mahal sehingga MU bisa gagal mendapatkan Branthwaite karena dianggap kemahalan.
Seperti diketahui Ratcliffe telah menegaskan MU tidak akan membeli pemain kemahalan lagi. Ratcliffe membenahi kepengurusan MU agar tidak ada transfer pemain yang terlalu mahal dan berujung kegagalan.
MU saat ini terancam Financial Fair Play karena dalam beberapa musim terakhir kerap menghamburkan uang begitu banyak untuk membeli pemain. Beberapa dianggap dibeli kemahalan seperti Antony, Jadon Sancho, Harry Maguire hingga Andre Onana.
Karena ancaman Financial Fair Play, MU tidak akan membeli pemain terlalu mahal. Kemungkinan hanya satu atau dua pemain yang berharga di atas 60 juta pounds yang akan direkrut. Mereka akan selektif dan memiliih mencari pemain yang kontraknya segera habis tapi berkualitas.