Suratsuara.com – Lion Air, nama yang merayap ke puncak dalam dunia penerbangan di kawasan Asia Tenggara. Dengan jaringan yang meluas, armada yang canggih, dan layanan yang tak tertandingi, Lion Air telah mengukir namanya sebagai maskapai paling sibuk di ASEAN.
Pemimpin Penerbangan ASEAN
Dalam beberapa dekade terakhir, pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara telah menghasilkan lonjakan permintaan dalam industri penerbangan. Lion Air, dengan kepemimpinan visioner dan strategi yang kuat, muncul sebagai pionir dalam mengeksploitasi peluang ini. Dengan cepat, Lion Air telah menetapkan standar baru dalam industri dengan menjadi maskapai paling sibuk di kawasan ini.
Jaringan yang Meluas
Salah satu kunci kesuksesan Lion Air adalah jaringan rutenya yang mengesankan. Dengan lebih dari 200 destinasi di seluruh ASEAN, Lion Air telah menghubungkan jutaan penumpang setiap tahunnya. Dari kota-kota besar hingga destinasi wisata terpencil, Lion Air memastikan bahwa tidak ada sudut pun dari ASEAN yang tidak dapat dijangkau oleh pesawatnya.
Armada Modern
Lion Air tidak hanya mengandalkan jaringan yang luas, tetapi juga armada pesawat yang modern dan canggih. Dengan menginvestasikan dalam pesawat terbaru dan teknologi penerbangan mutakhir, Lion Air memastikan bahwa setiap penerbangan memberikan pengalaman yang aman, nyaman, dan efisien bagi para penumpangnya.
Layanan Tak Tertandingi
Selain armada yang unggul, Lion Air juga terkenal karena layanan pelanggan yang luar biasa. Dari proses pemesanan yang mudah hingga pengalaman di atas pesawat yang ramah dan responsif, Lion Air selalu berkomitmen untuk memberikan yang terbaik kepada penumpangnya. Dengan staf yang terlatih dengan baik dan berpengalaman, setiap perjalanan dengan Lion Air tidak hanya menjadi sebuah penerbangan, tetapi juga pengalaman yang tak terlupakan.
Terus Bergerak ke Depan
Meskipun sudah menjadi maskapai paling sibuk di ASEAN, Lion Air tidak berencana untuk berhenti di sini. Dengan terus mengembangkan jaringan rute, meningkatkan armada pesawat, dan meningkatkan layanan pelanggan, Lion Air bertekad untuk tetap menjadi pemimpin dalam industri penerbangan di Asia Tenggara.
Lion Air disebut sebagai maskapai tersibuk di Asia Tenggara selama tahun 2024. Hal ini berdasarkan jumlah kursi pesawat per April 2024 yang dirilis oleh OAG.
Lion Air menjadi maskapai tersibuk di Asia Tenggara yang sudah mengangkut penumpang dengan jumlah total 3.408.796 kursi.
“Kapasitas Lion Air kini 14 persen lebih tinggi dibanding bulan April 2019 lalu,” tulis OAG di situs resminya.
Lion Air diikuti oleh Airasia sebagai maskapai tersibuk di Asia Tenggara dengan mengangkut 2.491.426 penumpang dan Vietjet pada urutan ketiga dengan 2.063.884 kursi.
Maskapai dalam Lion Group, yakni Batik Air dan Super Air Jet juga masuk dalam top 10 maskapai tersibuk di Indonesia. Batik Air punya 1,7 juta kursi dan Super Air Jet 1,5 juta kursi dalam periode April 2024.
Secara keseluruhan di pasar Asia Tenggara, Indonesia menjadi pasar penerbangan terbesar. Total kapasitas maskapai di bulan April mencapai 38,3 juta angka ini masih lebih rendah 9,8 persen dibanding bulan April 2019.
Indonesia tetap menjadi negara terbesar berdasarkan kapasitas kursi di kawasan ini, dengan 11,9 juta kursi dan mencakup 31% kapasitas udara di kawasan ini.
Kapasitas harian meningkat sebesar 23% di Indonesia. Kapasitas harian meningkat paling besar pada rute Jakarta ke Makassar (CGK-UPG), meningkat sebesar 25% pada bulan April 24. Peningkatan tersebut sebesar 19% pada rute Surabaya ke Makassar (SUB-UPG) dan rute Jakarta ke Denpasar (CGK-DPS ).
Lima dari 10 rute domestik teratas di kawasan ini merupakan penerbangan domestik Indonesia, dengan rute penerbangan Jakarta (CGK) ke Makassar (UPG) menjadi rute penerbangan paling gemuk dengan 576.600 kursi.