Jokowi Tegaskan Tidak Akan Bentuk Tim Transisi, Prioritaskan Kelancaran Transisi
Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tidak akan membentuk tim transisi untuk pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang akan dilantik pada Oktober 2024. Meski demikian, Jokowi menekankan bahwa pemerintah telah mempersiapkan transisi yang mulus agar kepemimpinan baru dapat menjalankan tugas tanpa hambatan.
“Tidak ada tim transisi. Kami fokus menyiapkan transisi yang baik dan lancar,” ujar Jokowi dalam keterangan pers di ICE BSD, Tangerang, Rabu (24/4/2024).
Meskipun tidak membentuk tim transisi formal, Jokowi menegaskan bahwa pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan transfer kekuasaan yang efektif. “Kami memastikan transisi berjalan lancar dan baik, sehingga presiden dan wakil presiden terpilih dapat langsung bekerja setelah dilantik,” jelasnya.
Sebelumnya, Jokowi telah mengimbau Presiden dan Wakil Presiden terpilih untuk menyusun perencanaan pemerintahan sejak dini. Hal ini bertujuan agar mereka dapat memuluskan proses transisi dan memulai pekerjaan mereka segera setelah pelantikan.
“Hari ini KPU telah menetapkan Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Presiden dan Wakil Presiden terpilih harus mempersiapkan perencanaan yang dikampanyekan agar dapat langsung bekerja setelah pelantikan,” kata Jokowi.
Selain mempersiapkan transisi pemerintah, Jokowi juga menyerukan kepada seluruh pihak untuk menghormati keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres 2024. Ia menegaskan bahwa putusan MK bersifat final dan mengikat.
“Tahapan proses hampir selesai. MK telah mengeluarkan putusan yang final dan mengikat. Kita harus menghormati putusan ini,” ujar Jokowi.
Jokowi menekankan bahwa masa transisi harus berjalan dengan lancar agar pemerintah baru dapat menjawab tantangan dan mewujudkan aspirasi rakyat. “Transisi yang baik adalah kunci untuk memastikan kesinambungan pembangunan dan memberikan harapan baru bagi masyarakat,” pungkasnya.