Suratsuara.com – Pencurian baterai motor listrik menjadi masalah yang semakin meresahkan bagi produsen dan pengguna. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah kasus pencurian baterai motor listrik terus meningkat, menyebabkan kerugian finansial yang signifikan dan ketidaknyamanan bagi para pemilik.
Untuk mengatasi masalah ini, produsen perlu mengadopsi pendekatan inovatif dalam desain dan pengembangan produk mereka. Berikut adalah beberapa saran yang bisa dilakukan oleh produsen untuk mencegah baterai motor listrik dari dicuri oleh maling:
- Teknologi Pelacakan Lanjutan: Integrasi teknologi pelacakan GPS atau teknologi pelacakan lainnya yang canggih dapat membantu memantau lokasi baterai secara real-time. Hal ini tidak hanya memungkinkan pemilik untuk melacak baterai mereka dalam kasus pencurian, tetapi juga dapat menjadi alat yang efektif dalam menangkap pelaku pencurian.
- Kunci Elektronik: Menggantikan kunci fisik dengan kunci elektronik yang terhubung dengan sistem keamanan motor listrik dapat membuatnya lebih sulit untuk dicuri. Kunci elektronik bisa diintegrasikan dengan sensor sidik jari atau pengenalan wajah untuk meningkatkan keamanan.
- Sistem Penguncian Otomatis: Penggunaan sistem penguncian otomatis yang terhubung dengan perangkat pintar pengguna dapat menjadi solusi efektif. Baterai hanya akan terlepas dari motor saat diaktifkan melalui aplikasi atau kode khusus yang hanya diketahui oleh pemilik.
- Desain Tersembunyi: Merancang baterai motor listrik agar tidak mudah terlihat atau diakses oleh maling dapat menjadi langkah preventif yang efektif. Baterai bisa ditempatkan di dalam rangka motor atau di tempat tersembunyi lainnya yang sulit dijangkau tanpa alat khusus.
- Penggunaan Tanda Identifikasi Unik: Menandai baterai dengan tanda identifikasi unik, seperti nomor seri atau kode QR, dapat membantu dalam melacak dan mengidentifikasi baterai yang dicuri. Ini juga dapat membuat baterai menjadi kurang menarik bagi para pencuri karena sulit untuk dijual secara ilegal.
- Kerjasama dengan Pihak Penegak Hukum: Produsen dapat bekerja sama dengan pihak penegak hukum untuk meningkatkan penindakan terhadap kasus pencurian baterai motor listrik. Melalui kerjasama ini, produsen dapat memberikan data dan informasi yang diperlukan untuk menangkap pelaku kejahatan.
Dengan mengadopsi pendekatan inovatif dan menerapkan teknologi keamanan yang canggih, produsen bisa membantu mengurangi kasus pencurian baterai motor listrik. Selain itu, meningkatkan kesadaran akan risiko pencurian dan pentingnya keamanan dapat membantu melindungi investasi para pemilik motor listrik.
United E-Motor buka suara soal ramainya kasus pencurian baterai motor listrik di Indonesia. Mereka menilai, produsen roda dua harus melakukan ‘gebrakan’ untuk menuntaskan masalah tersebut.
Awan Setiawan selaku Division Head United E-Motor mengatakan, baterai merupakan komponen paling mahal di motor listrik. Bahkan, harganya bisa separuh dari total biaya produksi. Itulah mengapa, dia tak heran seandainya ada pelaku kejahatan yang nekat mencurinya.
Menurut Awan, pelindung baterai motor listrik saat ini masih sangat minim. Sebab, ketika jok terbuka, komponen tersebut bisa dengan mudah diambil.
Dia menyarankan agar seluruh produsen bisa membuat pelindung khusus di setiap sisin baterai. Selain itu, kata dia, motor listrik semestinya juga dipasangkan alarm tambahan. Hal itu yang menurutnya sudah diterapkan di sejumlah produk United E-Motor di Indonesia.
“Makanya tempat baterainya harus safety, secara produk motornya juga harus safety. Minimal ada alarm, karena orang kalau lagi nyongkel (baterai) begitu dengar suara alarm pasti panik kan,” ujar Awan saat ditemui awak media di Alam Sutera, Tangerang Selatan.
“Yang dicuri itu biasanya secara fitur safety-nya kurang. Kalau di motor listrik kita, itu disenggol dikit langsung bunyi,” tambahnya.
Lebih jauh, Awan juga membayangkan, seluruh baterai motor listrik di masa depan ditanamkan sistem canggih berbasis IoT. Sebab, dengan demikian, keberadaannya bisa dilacak pemiliknya.
“Tapi IoT di baterai kan biasanya untuk penggunaan swapping ya, sedangkan produk kami kan belum (menggunakan sistem swap baterai),” tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Staf Kepresidenan sekaligus Ketua Umum Periklindo, Moeldoko sempat bicara mengenai kasus pencurian baterai motor listrik yang tinggi. Dia berharap ada sistem dan desain baru yang bisa mencegah pencurian baterai motor listrik.
“Kalau gitu yang memang perlu ada desain baru untuk melindungi baterai, karena baterai itu setelah dibuka tempat duduknya langsung bisa diambil. Ini perlu dipikirkan,” kata Moeldoko di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Moeldoko mendesak pabrikan roda dua di Indonesia untuk bisa melakukan terobosan dan inovasi dalam menyikapi kasus tersebut. Sebab, baterai merupakan komponen berharga yang harus dilindungi. Produsen harus bisa memberikan kepastikan keamanan kepada seluruh konsumen.
“Saya pikir produsen harus meng-capture itu, jangan sampai itu terjadi lagi, karena itu bagian dari kebutuhan konsumen. Bukan hanya mengamankan motor saja, tapi juga baterai,” kata dia.