Harga Bawang Merah Meroket, Dipengaruhi Faktor Lebaran
Jakarta – Harga bawang merah di berbagai wilayah Indonesia mengalami lonjakan signifikan, bahkan mencapai puluhan ribu rupiah per kilogram. Lonjakan harga ini terjadi setelah libur Lebaran Idulfitri 2024.
Menurut data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), pada tanggal 21 April 2024, harga bawang merah di Jakarta mencapai Rp69.520 per kilogram. Wilayah dengan harga tertinggi adalah Papua Tengah, dengan harga Rp84.980 per kilogram.
Harga tersebut juga tercatat mengalami kenaikan dibandingkan sehari sebelumnya, 20 April 2024, di mana harga tertinggi bawang merah di Papua Tengah mencapai Rp79.600 per kilogram, sedangkan di Jakarta tercatat Rp69.790 per kilogram.
Kenaikan harga juga terjadi di berbagai daerah lain. Di Aceh, harga bawang merah mencapai Rp60.030 per kilogram, Sumatra Utara Rp50.610 per kilogram, Jawa Tengah Rp53.300 per kilogram, dan Jawa Timur Rp48.900 per kilogram.
Pada Senin, 22 April 2024, harga bawang merah terus melonjak. Panel Harga Bapanas mencatat, harga rata-rata nasional mencapai Rp76.520 per kilogram, dengan Papua Tengah masih menjadi daerah dengan harga tertinggi di Rp84.060 per kilogram.
Di Jawa Timur, harga bawang merah justru mengalami kenaikan menjadi Rp49.150 per kilogram, sementara di Jawa Tengah terjadi penurunan ke Rp48.220 per kilogram. Di Aceh dan Sumatra Utara, harga masing-masing mencapai Rp61.270 per kilogram dan Rp53.590 per kilogram.
Secara nasional, harga bawang merah rata-rata turun Rp250 per kilogram menjadi Rp51.430 per kilogram. Namun, masih lebih tinggi dibandingkan sepekan lalu, tepatnya pada 15 April 2024, yang masih berada di angka Rp45.260 per kilogram.
Penyebab Lonjakan Harga
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menjelaskan bahwa lonjakan harga bawang merah saat ini disebabkan oleh efek domino, yaitu terbatasnya pedagang yang berjualan karena libur Lebaran Idulfitri 2024. Hal ini mengakibatkan stok di pasar menjadi terbatas, sementara permintaan masyarakat meningkat setelah Lebaran.
“Khusus Lebaran, memang sebagian pedagang libur untuk kembali ke daerah asal bersilaturahmi. Termasuk di Pasar Induk,” kata Arief, dikutip dari detikFinance, Senin (22/4/2024).
Selain itu, ada kecenderungan petani menahan panen karena permintaan dari pedagang masih belum normal akibat mudik Lebaran 2024.
“Bila panen tetap dikerjakan harusnya harga malah jatuh. Karena tidak ada pembeli. Khusus produk hortikultura akan sangat volatile karena serapannya harian,” jelas Arief.
Namun, Kepala Bapanas juga menekankan bahwa kenaikan harga bawang merah tidak merata di semua wilayah. Di salah satu ritel modern di Bekasi, harga bawang merah justru diobral dengan harga berkisar Rp35-39 ribu per kilogram.
Bapanas berupaya untuk menstabilkan harga bawang merah dengan melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertanian, pemerintah daerah, dan pelaku usaha. Bapanas juga akan melakukan operasi pasar di beberapa wilayah untuk memastikan pasokan dan ketersediaan bawang merah bagi masyarakat.