Toyota Pertimbangkan Tindakan Proteksionis di Pasar Kendaraan Listrik
Di tengah upaya Amerika Serikat dan negara-negara Eropa untuk melindungi pasar kendaraan listrik mereka dari impor berbiaya rendah dari China, Toyota tengah mempertimbangkan untuk menyesuaikan strateginya.
Dealer Toyota di New York telah menawarkan penyewaan SUV listrik bZ4X dengan harga kurang dari USD 30.000 pada bulan September, diskon signifikan sekitar 40% dari harga yang ditetapkan. Langkah ini dilakukan untuk menarik konsumen di tengah penurunan permintaan pasar.
Selain itu, produsen mobil raksasa Jepang ini berencana untuk menunda dimulainya produksi kendaraan listrik di Amerika Utara hingga tahun 2026. Keputusan ini didorong oleh tekanan pasar yang sedang berlangsung, termasuk persaingan yang meningkat dan permintaan yang lesu.
Penurunan permintaan kendaraan listrik telah menjadi fenomena global, meskipun terdapat upaya yang meluas untuk mempromosikan kendaraan ramah lingkungan ini demi mengurangi emisi karbon. Penjualan kendaraan listrik global, yang diperkirakan melonjak 58% pada tahun 2022, diproyeksikan hanya tumbuh 9% pada tahun ini, menurut S&P Global.
Tesla, pemimpin pasar kendaraan listrik, juga merasakan dampak dari perlambatan pasar. Pada hari Rabu, perusahaan mengumumkan bahwa penjualan pada kuartal Juli-September mengalami peningkatan 6% menjadi 462.890 unit. Meskipun menggembirakan karena mengakhiri penurunan tiga kuartal berturut-turut, angka tersebut masih di bawah ekspektasi pasar, menyebabkan penurunan saham Tesla sebesar 6% pada hari itu.
Perlambatan pertumbuhan kendaraan listrik sebagian disebabkan oleh lambatnya pengembangan infrastruktur pengisian daya, serta harga tinggi yang didorong oleh tindakan proteksionis yang diberlakukan untuk merespons kebangkitan China di bidang ini.
Kapasitas produksi kendaraan listrik di China telah melampaui permintaan, mengakibatkan penurunan harga yang cepat di pasar domestik. Saat ini, hampir setengah dari 10 produsen kendaraan listrik teratas di dunia berasal dari China.
BYD, produsen kendaraan listrik terkemuka di China, mencatat rekor penjualan pada bulan September dengan menjual 419.426 unit kendaraan baru, naik 46% dari tahun sebelumnya. Angka ini melampaui angka 400.000 untuk pertama kalinya, menyoroti pertumbuhan pesat produsen Cina di industri kendaraan listrik.
Di tengah perubahan dinamika pasar ini, Toyota berhati-hati mempertimbangkan langkah-langkah untuk melindungi posisinya di pasar kendaraan listrik. Pemberlakuan tindakan proteksionis, seperti penyesuaian harga atau subsidi, dapat menjadi opsi yang dipertimbangkan untuk menjaga daya saing terhadap impor berbiaya rendah dari China.
Namun, langkah-langkah proteksionis juga dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan, seperti perang dagang atau penurunan inovasi. Toyota perlu dengan cermat menyeimbangkan kebutuhan untuk melindungi pasarnya dengan potensi dampak negatif dari tindakan proteksionis.