Jelang Ramadan, Pelaku Usaha Kue Kering Raup Berkah, BRI Dukung Pengembangan Usaha Melalui KUR Mikro
Jakarta – Momentum bulan Ramadan dan Idul Fitri menjadi berkah tersendiri bagi pelaku usaha kue kering dan berbagai macam camilan. Tak hanya produsen besar, tetapi juga pelaku usaha mikro merasakan peningkatan omset yang signifikan.
Salah satu pelaku usaha tersebut adalah Windayati, seorang wirausahawan dari Desa Wage, Aloha, Sidoarjo, Jawa Timur. Menjelang hari raya, Windayati disibukkan dengan melayani pesanan kue-kue kering seperti nastar, kastengel, dan choco chips yang terus berdatangan.
Mengantisipasi lonjakan permintaan, Windayati memanfaatkan momen ini untuk menyajikan inovasi baru pada tampilan kue buatannya. “Banyak yang mencari kue-kue kering untuk lebaran, sehingga saya memanfaatkan kesempatan ini dengan membuat inovasi baru, yaitu nastar berbentuk bunga dengan selai di luar,” ungkap Windayati kepada reporter, Sabtu (20/4/2024).
Melalui merek Retas Snacks And Cookies, usaha kue rintisan Windayati telah memiliki banyak pelanggan setia. Jelang lebaran ini, pesanan datang dari berbagai kalangan, termasuk dinas-dinas di daerah, sehingga omset usaha Windayati meningkat drastis saat bulan Ramadan.
“Biasanya setiap bulan, omset saya hanya sekitar Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta rupiah. Namun, selama bulan Ramadan, omset bisa mencapai Rp 10 juta per bulan,” tutur Windayati.
Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, Windayati menawarkan berbagai macam kue kering, termasuk rengginang dan keripik gandum dengan harga yang terjangkau, berkisar Rp 50.000 hingga Rp 100.000, tergantung beratnya. Perempuan berusia 48 tahun ini memulai usahanya sejak tahun 2019 dengan modal awal Rp 1 juta. Berawal dari hobi membuat kue, Windayati kemudian membulatkan tekadnya untuk berani berbisnis kue.
“Usaha ini berawal dari hobi saya yang suka memasak dan suka membuat kue. Lalu, kalau beli di luar rasanya sering tidak sesuai, jadi akhirnya saya memproduksi sendiri,” tuturnya.
Seiring waktu, usaha Windayati semakin berkembang dan mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Kini, ia mempekerjakan 3 orang karyawan untuk menjalan usaha kue kering yang juga menjadi salah satu unit usaha Griya Kreatif Private miliknya.
KUR Mikro BRI Dukung Pengembangan Usaha Kue Kering
Perkembangan usaha kue kering Retas Snacks And Cookies milik Windayati tidak terlepas dari akses pembiayaan. Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi salah satu pendorong utama dalam menjalankan usaha kue kering dan memenuhi pesanan para konsumen.
Windayati tercatat sebagai nasabah aktif BRI yang telah mendapatkan KUR Mikro. Selain bantuan permodalan, BRI juga memberikan dukungan penuh dalam pengembangan usaha Windayati melalui pendampingan dan pelatihan.
“Selain modal, BRI juga memberikan pendampingan usaha dan pelatihan yang sangat berharga. Saya tergabung dalam rumah BUMN, dimana saya mendapatkan berbagai pelatihan mulai dari peningkatan produk, kemasan, pemasaran, hingga strategi digital marketing,” ungkap Windayati.
Windayati merasakan dukungan BRI berperan penting dalam kemajuan usaha kue keringnya. Ia berharap BRI dapat terus memberikan dukungan kepada dirinya untuk terus mengembangkan usaha kuenya.
Sebagai pelaku usaha mikro, Windayati menghadapi tantangan pada aspek pemasaran dan persaingan dengan produsen-produsen besar. BRI, sebagai penyalur KUR terbesar di Indonesia, terus berupaya meningkatkan kapasitas pelaku UMKM melalui berbagai program dukungan, termasuk pendampingan usaha dan digitalisasi.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan optimisme bahwa BRI dapat menyalurkan KUR sebesar Rp 165 triliun, yang dialokasikan untuk tahun 2024 ini. Optimisme tersebut didukung oleh strategi percepatan graduasi dan perluasan jangkauan penerima baru.
“BRI selalu konsisten dalam memberikan dukungan permodalan bagi pelaku UMKM dan memberikan pendampingan kepada nasabah dalam pengembangan produk hingga upaya digitalisasi pelaku UMKM. Kisah produsen sekaligus pelaku UMKM Kue Kering ini menjadi salah satu contoh bagaimana pembiayaan yang diberikan serta pendampingan usaha yang kami berikan dapat mendorong kapasitas usaha pelaku UMKM,” tegas Supari.