Minggu, November 24, 2024
BerandaBisnisKapitalisasi Pasar BREN Melonjak Tajam Mencapai Hampir Rp 1.600 Triliun

Kapitalisasi Pasar BREN Melonjak Tajam Mencapai Hampir Rp 1.600 Triliun

- Advertisement -

Raksasa EBT Barito Renewables Terus Menanjak, Kapitalisasi Mendekati Rp 1.600 Triliun

Jakarta – Seiring dengan meningkatnya minat terhadap energi baru dan terbarukan (EBT), raksasa EBT milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), terus mencatatkan kinerja gemilang di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada perdagangan sesi I Jumat (17 Mei 2024), kapitalisasi pasar BREN telah meroket hingga mendekati Rp 1.600 triliun, menjadikannya salah satu emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI.

Pada sesi I hari ini, kapitalisasi pasar BREN telah mencapai Rp 1.508,44 triliun. Bahkan sekitar pukul 09:30 WIB, kapitalisasi pasar BREN sempat menyentuh sekitar Rp 1.600 triliun, atau seperdelapan dari total kapitalisasi pasar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Kenaikan harga saham BREN yang signifikan membuat emiten ini menjadi pusat perhatian para pelaku pasar. Per pukul 10:00 WIB, saham BREN terpantau melonjak 8,67% ke posisi Rp 11.275/unit. Bahkan, mendekati pukul 10:00 WIB, BREN menyentuh level tertinggi sementara di Rp 12.200/unit.

Loyongherakan harga saham BREN pada sesi I hari ini juga dibarengi dengan aktivitas perdagangan yang tinggi. Hingga pukul 10:00 WIB, saham BREN telah ditransaksikan sebanyak 7.409 kali dengan volume transaksi mencapai 12,97 juta lembar saham. Nilai transaksi keseluruhan mencapai Rp 146,03 miliar.

Presiden Direktur BREN, Hendra Soetjipto Tan, mengomentari lonjakan harga saham yang mengerek kapitalisasi pasar BREN ke level tertinggi. Ia menyatakan capaian tersebut tidak terlepas dari kinerja saham BREN yang telah menembus lebih dari 1.000% sejak melantai di BEI pada 9 Oktober 2023.

Dengan harga tertinggi sementara di Rp 12.200/unit, saham BREN telah mengalami kenaikan hingga 1.464,1% dari harga saat penawaran umum perdana (IPO) sebesar Rp 780/unit.

Hendra menegaskan bahwa BREN tidak berfokus pada fluktuasi harga saham yang dipengaruhi oleh mekanisme pasar. Namun, ia menyoroti dua faktor utama yang kemungkinan besar menarik minat investor terhadap saham BREN.

- Advertisement -

Pertama, industri EBT semakin populer di kalangan investor. Namun, saat ini masih sedikit perusahaan yang fokus pada bisnis EBT dan sahamnya diperdagangkan di BEI. Kedua, kepercayaan investor terhadap prospek kinerja BREN. Hendra mengungkapkan bahwa BREN telah membukukan kinerja keuangan yang solid dan terus tumbuh dalam empat tahun terakhir. Dari tahun 2020-2023, BREN mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 4,5% per tahun dan pertumbuhan laba bersih 18,7%.

Dari sisi operasional, BREN memiliki portofolio yang kuat dalam pembangkit listrik berbasis EBT. Di segmen panas bumi (geothermal), BREN mengoperasikan pembangkit listrik dengan kapasitas 886 megawatt (MW). Saat ini, BREN sedang dalam proses menambah kapasitas aset sebesar 116 MW dan akan dilanjutkan dengan pengembangan area baru seluas 1.000 MW. Dengan demikian, total potensi kapasitas geothermal BREN bisa mencapai 2.002 MW.

Di segmen listrik tenaga angin, BREN saat ini mengoperasikan pembangkit listrik dengan kapasitas 78 MW dan memiliki rencana pengembangan area baru dengan potensi kapasitas 318 MW. Total potensi kapasitas listrik tenaga angin BREN diperkirakan akan mencapai 396 MW setelah pengembangan selesai.

Selain itu, BREN juga aktif mencari peluang akuisisi aset EBT baik di Indonesia maupun luar negeri. Aksi korporasi ini bertujuan untuk memperkuat portofolio EBT yang dimiliki BREN.

- Advertisement -

Kinerja BREN yang impresif dan prospek industri EBT yang menjanjikan menjadi alasan utama di balik melonjaknya kapitalisasi pasar dan harga saham BREN. Dengan fundamental yang kuat dan rencana ekspansi yang agresif, BREN memiliki posisi yang baik untuk terus tumbuh dan menjadi pemimpin di industri EBT.

- Advertisement -
Advertisement
RELATED ARTICLES

Tetap Terhubung

199,856FansSuka
215,976PengikutMengikuti
152,458PengikutMengikuti
284,453PelangganBerlangganan

Most Popular