Strategi 4K BI Kaltim dan TPID Gendong Inflasi Kaltim Menuju Masyarakat Sejahtera
Samarinda – Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (BI Kaltim) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) setempat terus bahu membahu dalam mengendalikan inflasi. Sinergi ini bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera melalui pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“BI Kaltim dan TPID berkomitmen untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menjalankan program pengendalian inflasi melalui strategi 4K,” ungkap Budi Widihartanto, Kepala BI Kaltim yang juga Wakil Ketua I TPID Kaltim, di Samarinda, Sabtu (1 April 2024).
Strategi 4K
Strategi 4K yang diusung meliputi:
* Ketersediaan Pasokan: Memastikan ketersediaan bahan pangan dan komoditas penting lainnya di pasar.
* Keterjangkauan Harga: Menjaga kestabilan harga barang dan jasa pada tingkat yang wajar.
* Kelancaran Distribusi Rantai Pasok: Menghilangkan hambatan distribusi untuk memastikan kelancaran pasokan barang dari produsen ke konsumen.
* Komunikasi Efektif: Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengendalian inflasi dan menyebarkan informasi tentang harga dan ketersediaan barang.
Hasil Positif
Berkat kolaborasi dan strategi 4K, inflasi di Kalimantan Timur pada April 2024 terkendali. Meski terjadi peningkatan karena momentum Ramadan dan Idul Fitri, inflasi di Kaltim tetap berada pada tingkat wajar.
“Pada April 2024, indeks harga konsumen (IHK) gabungan empat kota IHK di Kaltim tercatat sebesar 0,70 persen (mtm) atau 3,21 persen (yoy),” jelas Budi.
Inflasi di Kaltim juga menjadi yang terendah ketiga di Pulau Kalimantan. Secara kumulatif, inflasi hingga April 2024 tercatat sebesar 1,56 persen (ytd).
Penyebab Inflasi
Peningkatan harga komoditas hortikultura dan daging ayam ras menjadi penyebab utama inflasi pada April 2024. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menyumbang inflasi terbesar dengan andil 0,35 persen (mtm) dan tingkat inflasi sebesar 1,18 persen (mtm).
Terbatasnya pasokan tomat dan bawang merah akibat banjir di sejumlah sentra produksi juga mendorong kenaikan harga. Selain itu, tingginya permintaan tiket pesawat pada momentum Idul Fitri memicu inflasi kelompok transportasi.
Upaya Pengendalian
Untuk mengatasi inflasi, TPID provinsi hingga kabupaten/kota secara aktif menggalakkan upaya pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
“TPID menggelar gerakan pangan murah maupun pasar murah secara masif di seluruh wilayah Kaltim. Kami juga rutin melakukan sidak pasar untuk memastikan keterjangkauan harga,” kata Budi.
Target Masa Depan
BI Kaltim dan TPID berkomitmen untuk terus berkolaborasi dalam mengendalikan inflasi di masa mendatang. Tujuannya adalah untuk menjaga stabilitas ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Kalimantan Timur.
“Inflasi yang terkendali menjadi momentum penting bagi pertumbuhan ekonomi Kaltim. Kami yakin dengan sinergi yang kuat, kita dapat mewujudkan masyarakat yang lebih makmur,” pungkas Budi.