Suratsuara.com – Lebaran adalah momen yang penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain sebagai waktu untuk bersyukur atas segala nikmat yang diberikan, Lebaran juga menjadi saat yang tepat untuk berbagi kebahagiaan dengan memberikan angpau kepada keluarga, kerabat, dan tetangga. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah, seberapa besar angpau Lebaran yang sebaiknya diberikan?
Konteks Budaya dan Hubungan
Sebelum membahas nominal angpau yang tepat, perlu dipahami bahwa besarnya angpau Lebaran seringkali bergantung pada konteks budaya, status sosial, dan hubungan antara pemberi dan penerima. Tradisi angpau sendiri merupakan bagian dari kekayaan budaya yang beragam di Indonesia dan negara-negara lain yang merayakan Lebaran.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besar Angpau
- Hubungan Keluarga: Biasanya, angpau yang diberikan kepada kerabat dekat seperti anak-anak, keponakan, atau cucu cenderung lebih besar daripada angpau yang diberikan kepada tetangga atau rekan kerja.
- Status Sosial dan Ekonomi: Besarnya angpau juga dapat dipengaruhi oleh kemampuan finansial pemberi. Orang yang memiliki keuangan yang lebih stabil mungkin memberikan angpau yang lebih besar dibandingkan dengan yang belum.
- Usia Penerima: Anak-anak biasanya mendapatkan angpau yang lebih besar sebagai simbol kebahagiaan dan perhatian dari orang dewasa.
- Lokasi Geografis: Tradisi angpau bisa berbeda-beda di berbagai daerah. Misalnya, di perkotaan angpau mungkin lebih besar daripada di pedesaan.
Panduan Umum Besar Angpau
- Untuk Anak-Anak: Angpau untuk anak-anak biasanya berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 200.000, tergantung pada hubungan dan kemampuan pemberi.
- Untuk Kerabat Dekat: Angpau untuk kerabat dekat seperti saudara, sepupu, atau keponakan bisa berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 500.000 atau lebih, tergantung pada faktor-faktor seperti status sosial dan hubungan emosional.
- Untuk Tetangga dan Rekan Kerja: Angpau untuk tetangga atau rekan kerja umumnya lebih kecil, berkisar antara Rp 20.000 hingga Rp 100.000.
Menyesuaikan dengan Keadaan Pribadi
Tidak ada aturan yang baku terkait besaran angpau Lebaran, karena setiap individu memiliki keadaan finansial yang berbeda-beda. Yang terpenting adalah memberikan dengan ikhlas dan sesuai dengan kemampuan masing-masing. Jika situasi keuangan tidak memungkinkan untuk memberikan angpau besar, tetaplah memberikan dengan tulus dan penuh kebaikan hati.
Berbagi salam tempel atau angpau Lebaran sudah menjadi tradisi sebagian masyarakat Indonesia. Tradisi ini biasanya dijalankan oleh orang tua atau mereka yang baru pulang dari perantauan.
Tentu saja, pengeluaran untuk angpau Lebaran merupakan salah satu kebutuhan Hari Raya yang perlu dianggarkan sebelumnya.
Lantas, berapa besar angpau Lebaran yang sebaiknya diberikan dan bagaimana cara menentukan besaran uang yang akan dibagikan ketika Lebaran ini agar tak mengganggu arus kas pengeluaran?
SHUTTERSTOCK/FR_IMAGE Ilustrasi THR, tunjangan hari raya, angpao Lebaran.
Perencana Keuangan sekaligus Head Advisory and Investment Operation PINA Rista Zwestika mengatakan, menentukan besaran uang yang akan dibagikan saat Hari Raya bisa menjadi hal yang membingungkan.
“Pastikan kebutuhan pokok Anda dan keluarga terpenuhi sebelum membagikan uang. Hitung berapa banyak uang yang Anda mampu bagikan tanpa mengganggu keuangan,” kata dia kepada , ditulis Sabtu (22/3/2024).
Ia menambahkan, sebaiknya uang tersebut diberikan kepada keluarga dekat dan orang tua. Di sisi lain, pertimbangkan juga kebutuhan finansial penerima.
Pasalnya, kebutuhan anak-anak atau orang tua yang sudah tidak bekerja jelas berbeda.
Selain itu, masyarakat juga bisa mencari tahu standar nominal yang biasa diberikan di lingkungan tempat tinggal.
“Sesuaikan dengan kemampuan. Jangan merasa tertekan untuk mengikuti standar yang tidak sesuai dengan kemampuan keuangan,” imbuh dia.
SHUTTERSTOCK/PRAMATA Ilustrasi THR, tunjangan hari raya, angpao Lebaran.
Adapun pos pengeluaran salam tempel alias angpau Lebaran dapat diambil dari beberapa pos.
Rista menjelaskan, ada tiga pos yang dapat dijadikan sumber pengeluaran untuk angpau Lebaran, yakni pos anggaran hiburan, bonus atau tunjangan hari raya (THR), dan dana darurat.
Khusus untuk yang terakhir, sifatnya adalah hanya jika diperlukan saja. Kalau memungkinkan, masyarakat dapat mengambil sebagian dana darurat untuk Hari Raya.
Sebagai ilustrasi, Rista mencontohkan pedoman uang saku atau angpau ketika Lebaran.
Demikian adalah cara menentukan besaran anggaran dan pedoman pemberian angpau Lebaran.